100 Pantun Motivasi Belajar , Semangat Diri, Bijak dalam Kehidupan

Pantun motivasi bertujuan untuk memotivasi, memberi semangat, atau mendorong seseorang untuk meraih sesuatu yang lebih baik. 

Misalnya pantun motivasi belajar, bekerja, cinta, atau motivasi untuk meraih cita-cita. 

Motivasi sangat penting. Terutama bagi para remaja, pelajar, bahkan bagi orang-orang yang sedang kesusahan.

Sebelumnya kita pernah membuat pantun nasehat belajar. Yang berisikan nasehat-nasehat terbaik dari orang tua kepada anaknya supaya paham arti penting belajar. Bahkan walaupun harus belajar di rumah seperti yang terjadi di masa pandemi. 

Inilah 10 bait pantun motivasi belajar untuk pelajar. 

2. Tanpa garam rasa hambar,

Garam habis belum diantar. 

Belajar bukan sembarang belajar,

Belajar untuk menjadi pintar. 

3. Kalau bukan ke Jatijajar,

Untuk apa membuat ketupat. 

Kalau bukan karena belajar,

Dari mana ilmu didapat. 

4. Walau petir menyambar nyambar,

Kaki melangkah terus berjalan. 

Walau susah untuk belajar,

Jangan sampai putus harapan. 

5. Cahaya senja mulai meredup,

Langit di ufuk makin merona. 

Belajar itu seumur hidup,

Sebab ilmu sedalam samudra. 

-oOo-

7. Sungguh lama menanti jodoh,

Membaca buku kisah wali songo. 

Jangan jadi orang bodoh,

Kalau ditanya planga plongo.

8. Kayu bakar terbelah-belah,

Sudah kering dari ikatkan.

Walaupun berhenti sekolah,

Namun belajar dilanjutkan.

9. Buah mangga buah kamu,

Jatuh dua di atas bata.

Betapa senang mendapat ilmu,

Ilmu berharga daripada harta. 

10. Hari Ahad kita berkemah,

Menuju hutan di utara. 

Walaupun belajar di rumah,

Semangat harus membara. 

Kehidupan ini memiliki berbagai macam warna. Ada cinta, ada benci. Ada sayang, ada rindu. Ada siang, ada malam. 

Bait-bait pantun berikut merupakan motivasi bijak agar menjalani hidup dengan lebih bijaksana. 

12. Suami istri selalu akur,

Sama-sama tanam pepaya.

Mintalah hati yang bersyukur,

Hati bersyukur, kan bahagia. 

13. Sungguh enak buah kurma,

Kurma muda masih basah. 

Bersabar itu lebih utama,

Daripada berkeluh kesah.

14. Jalan-jalan ke Irian,

Pohon besar berdahan-dahan.  

Walau hidup banyak pujian,

Tetap istiqomah dijalan Tuhan.

15. Apa gunanya daun Pinang,

Musim kemarau masih mendera. 

Apa gunanya hidup senang,

Kalau mati malah sengsara.

-oOo-

17. Perahu kecil di Selat Sunda,

Ujungnya biru depannya merah. 

Meskipun badai terus melanda,

Jangan pernah kita menyerah.

18. Sungai kecil banyak batunya,

Dari gunung menuju desa. 

Menjadi kaya ada waktunya,

Kewajiban kita adalah bekerja.

19. Ombak besar di Malaka,

Perahu indah bawa ukiran.

Untuk apa kita berduka,

Segala musibah ditakdirkan. 

20. Malam gelap hidupkan lentera,

Agar malam bercahaya. 

Hidup ini sementara ,

Menjadikan hidup penuh makna.

Membuat pantun yang lucu itu agak sulit. Lebih mudah untuk membuat pantun nasehat, agama, cinta, dan sejenisnya. 

Namun mari kita coba membuat pantun lucu yang memotivasi. 

22. Tersiram.air badan basah,

Ombak bergulung menuju tepi.

Begini nasib orang susah,

Hanya tidur membangun mimpi. 

23. Manis rasanya buah pepaya,

Persembahan untuk sang raja. 

Katanya ingin kaya raya,

Rupanya hanya ingin-nya saja. 

24. Air kolam terlihat keruh,

Tanah sawah begitu subur.

Begini nasib jadi buruh,

Tenaga habis, bosnya kabur. 

25. Sungai besar Sungai Asahan,

Rumah lama berlantai ubin.

Kalau kamu dalam kesusahan,

Itu tandanya kamu kismin. 

-oOo-

27.  Lari cepat posisi kaki kuda,

Kuda gagah diberi pelana. 

Kerja harus sekuat tenaga,

Kerja terus sampai tua. 

28. Kopi hitam di atas meja,

Kalau baik jangan disembur.

Tenaga habis karena kerja,

Pulang ke rumah harus lembur.

29. Minyak sawit dalam tangki,

Madu manis di tepi bibir. 

Jangan iri jangan dengki,

Sudah kaya dari lahir.

30. Jalan-jalan ke kota Jogja, 

Berangkat kerja malah izin.

Ketika Anda malas bekerja,

Bukan berarti anda rajin.

Dalam hidup ini selalu ada harapan. Yaitu harapan yang baik, entah dalam persahabatan, cinta, maupun pekerjaan. 

Di bawah ini merupakan pantun motivasi bijak tentang kehidupan. 

32. Wajah ganteng si Arjuna,

Sayang suka makan petai.

Mari bertawakal kepadaNya,

Hidup nyaman hati pun damai.

33. Gelas Kaca mudah pecah,

Kalau jatuh langsung terbelah.

Untuk apa resah gelisah,

Pada saatnya selesai masalah.

34. Buah sirsak dari jauh,

Sirsak manis di kota Jogja.

Banyak-banyaklah berdoa,

Diiringi jangan kerja.

35. Sungguh lezat buah pepaya,

Warna merah sebuah pertanda. 

Tak mungkin menjadi kaya,

Selama syukur kering di dada.

-oOo-

37. Dalam sangkar burung tekukur,

Suara merdu sungguh menghibur. 

Istiqomahlah dalam bersyukur,

Pasti itu akan makmur.

38. Menulis surat dengan tinta,

Diberi syair tidaklah lupa. 

Hanya kepadaNya meminta,

Urusan dunia akhirat kita.

39. Kain mahal kain batik,

Asalnya dari Pekalongan. 

Terima rezeki dengan baik,

Agar membawa keberkahan.

40. Indonesia negeri yang subur,

Kaya budaya aneka rupa.

Hiduplah jangan jujur,

Di akhirat akan bahagia.

Sukses bukan hanya masalah kerja keras. Melainkan juga tentang hati yang bertakwa. Oleh sebab itu, pendidikan yang baik bukan hanya mengajarkan sukses dunia. Tetapi juga tentang sukses akhirat. 

Semoga pantun di bawah ini bisa memotivasi kita semua. 

42. Anak melayu bermain panggal,

Tali putus tinggallah kawat. 

Untuk apa takut gagal,

Gagal membuat kamu kuat. 

43. Gaun tidur dari satin,

Ada sulaman aneka rupa. 

Ada lahir ada batin,

Lahir bekerja batin berdoa.

44. Raja kuat Raja Rangkuti,

Cerita hebat gelagah wangi. 

Gagal bukan ditakuti,

Cari solusi dan coba lagi.

45. Senja ini makin memerah,

Namun indah dipandang mata. 

Hari ini bukan menyerah,

Hari ini untuk menggapai cita.

-oOo-

46. Rakit bambu pergi ke hulu,

Berhenti sebentar memetik jambu.

Jangan biarkan masa lalu,

Menggerogoti kebahagiaanmu.

47. Anak Betawi main tamborin,

Di Ujung Jalan tempat bertemu.

Kejadian yang kemarin,

Jangan merusak hidupmu. 

48. Naik pohon naik tangga,

Buah matang di dekat dahan. 

Persiapkanlah jiwa raga,

Menerima kegagalan keberhasilan.

49. Pagar kuat dari besi,

Dililitkan kawat berduri. 

Hidup bukan untuk ditangisi,

 hidup untuk disyukuri.

50. Angin bertiup sangat perlahan,

Dari utara ke selatan. 

Gunakan olehmu ketabahan,

Agar hati penuh kekuatan.

Hidup ini perlu perjuangan. Perjuangan perlu pengorbanan. Sedangkan menyerah kalah tak kita butuhkan. 

52. Ulat bulu satu kilan,

Di bawah gerimis begitu renyai. 

Mimpi tak sebatas hayalan,

Bekerjalah agar esok menuai.

53. Air dingin dalam kendi,

Untuk membuat teh melati. 

Tak peduli apa yang terjadi,

Penuhi rasa syukur di dalam hati.

54. Angin dingin di Balikpapan,

Duri menusuk bagai sembilu. 

Jika ingin bahagia di masa depan,

lepaskan diri dari masa lalu.

55. Terbang jauh si burung murai,

Ke atas awan cepat melesat. 

Tak perlu hebat untuk memulai,

Memulailah agar menjadi hebat.

-oOo-

56. Dingin-dingin bakar ikan,

Ikan dipanggang di atas arang. 

Apa yang ingin kamu dikerjakan,

Kerjakanlah mulai sekarang.

57. Putri cantik sangat pemalu,

Kalau bicara sangatlah sopan. 

Jika waktu telah berlalu,

Tak bisa kita beli dengan apapun.

58. Prajurit turut kata Komandan,

Walau takut tidak karuan. 

Jangan menyerah dengan keadaan,

Tapi bangkitlah penuh keyakinan.

59. Air mengalir ke tempat rendah,

Sangat berguna bagi insan. 

Hidup ini menjadi indah,

Bila dihadapi dengan keikhlasan.

60.  Berarak awan gemawan, 

Menuju langit di Selatan. 

Apa guna keraguan,

Ciptakanlah kemauan.

Ini adalah pantun ajakan agar kita bangkit dari kegagalan. Semua orang pernah merasakan kegagalan. Hanya saja ada yang menyerah ada yang bangkit. 

61. Pisau tajam pisau Sembilu,

Kayu wangi nama gaharu. 

Selamat Tinggal Masa Lalu,

Selamat datang hari yang baru.

62. Hati sendi terasa pilu,

Di penuhi ragu-ragu. 

Biarlah yang telah berlalu,

Yang lebih indah sedang menunggu.

63. Ada batu berjajar lima,

Jatuh ke sungai Batang Hari.

Bahagia itu bukan menerima,

Bahagia itu saat memberi.

64. Lampu menyala dimatikan,

Datang malam turun hujan. 

Doakan apa yang kamu impikan,

Kerjakan apa yang kamu doakan.

65. Bunga mekar di sisi lembah,

Ada pula yang masih kuncup. 

Kaya bukanlah Harta berlimpah,

Tapi hati merasa cukup.

-oOo-

66. Sumur tua namanya perigi,

Air jernih obat dahaga. 

Jangan sesali Yang Telah Pergi,

Jangan tangisi yang telah tiada.

67. Lampu Aladin di gosok-gosok,

Istana megah dihilangkan.

Tak perlu takut hari esok,

Jika hari ini engkau menangkan.

68. Wajah suram di waktu petang,

Awan Kelabu semenjak pagi.

Kesulitan pastilah datang,

Lalu ia akan pergi.

69. Hujan turun dari awan,

Membuat terbang serangga lembing. 

Hidup itu perlu tujuan,

Tanpa tujuan terombang-ambing.

70. Pandai loncat si anak tupai,

Angin bertiup sehingga menderu. 

Jika impian belum tercapai,

Jangan ubah impianmu. 

Satu lagi pantun motivasi yang membakar semangat. Bacalah satu persatu agar harimu semakin hebat. 

71. Beli kain pergi ke pasar,

Jalan berkelok ke Telaga.

Bukan hanya mimpi yang besar,

Miliki perjuangan yang besar juga.

72. Jalan menanjak di Alas Roban,

Jangkrik berderik sahut-sahutan.

Orang baik Selalu ada cobaan,

Hadapi dengan kesabaran.

73. Jalan-jalan ke Brazil,

Sudah sampai ingin pulang. 

Semua orang ingin berhasil,

Walau tak semua mau berjuang.

74. Anak pandir berangan-angan,

Ingin membeli kain batik. 

Hidup bukan tentang kemenangan,

Tapi tentang bertanding dengan baik.

75. Masukan buah dalam tempayan,

Dari jauh terdengar nyanyian. 

Untuk mencapai impian,

Kita perlu keberanian.

-oOo-

76. Taman Indah berseri dari,

Daun talas daun melati. 

Rendahkan diri dalam memberi,

Tulus ikhlas dari hati.

77. Meliuk-liuk badan keris,

Dibawa oleh seorang pendekar. 

Kasih sayang tak pernah habis,

Makin disebar makin melebar.

78. Batu besar berbongkah-bongkah, 

Di dekat sungai tempat buaya. 

Menunggu kaya untuk sedekah,

Sedekah dulu agar kaya.

79. Akhir tahun meminta cuti,

Liburan ke gunung yang sangat sepi. 

Lakukan satu hal sepenuh hati,

Itulah yang akan wujudkan mimpi.

80. Anak Adam sering bersalah,

Mungkin dosa penuhi tubuhnya.

Tak pernah merasa kalah,

Itulah menang yang sesungguhnya.

81. Bumbu resep bumbu kari,

Bumbu muda satu rautan. 

Belajar-lah hidup mandiri,

Mandiri mengajar kekuatan. 

82. Burung tekukur bagus sarangnya,

Indah juga siulannya.

Bersyukur dengan apa yang punya,

Bukan bersedih apa yang tak ada. 

83. Pergi ke pantai mencari kerang,

Angin berhembus begitu tenang. 

Ubah kesulitan jadi peluang,

Jadikan diri seorang pemenang. 

84. Bunga dahlia tumbuh di taman,

Mekar bunga hingga sembilan. 

Tiada rasa takut dalam iman,

Sebab Tuhan berikan jalan. 

85. Dari pagi melihat rusa,

Ada juga ular berbisa. 

Walau dari keluarga biasa,

Kamu bisa luar biasa.

-oOo-

86. Ingin hati ke kota Mekah,

Pergi ke sana beribadah. 

Menerima adalah berkah,

Memberi adalah anugerah. 

87. Bercahaya sinar mentari,

Menerangi seisi bumi.

Rezeki bukan hanya tuk dicari,

Tapi juga untuk disyukuri. 

88. Duduk berdua di bawah gerimis,

Suasana terasa romantis. 

Hanya untuk orang optimis,

Melihat hidup begitu manis. 

89. Memang lucu si Kabayan,

Pergi ke kota membeli roti. 

Hidup yang penuh kebahagiaan,

Dibutuhkan doa dan rendah hati. 

90. Anak kecil berlari-lari,

Kakinya sakit tertusuk duri. 

Bersemangat di pagi hari,

Akan membekas sepanjang hari. 

91. Sawah subur luas terhampar,

Begitu indah alam desa. 

Walau hidup yang sebentar,

Dengan iman hidup bermakna.

92. Jatuh tercebur  basah kuyup,

Karena tidak berhati-hati.

Ibadah lah seumur hidup,

Besok mati ibadah berhenti.

93. Mari masak sayur kangkung,

Sayur kangkung banyak gunanya.

Walau harga setinggi gunung,

Masuk neraka apa gunanya.

94. Air kelapa banyak guna,

Bisa dibuat menjadi gula.

Hidup ini sederhana,

Banyak ibadah hati bahagia.

95. Rumah istana dijaga ajudan,

Pintunya besi terasa berat. 

Orang baik disayang Tuhan,

Bahagia dunia sampai akhirat. 

-oOo-

96. Indramayu jalannya rata,

Beli rumah tak punya tetangga. 

Kepada Allah kita meminta,

Mudah-mudahan masuk ke surga.

97. Halo-halo kita menyapa,

Teman lama jangan dilupa. 

Ujian dunia tak seberapa,

Cepat balasannya adalah surga.

98. Pisang emas dalam peti,

Panjangnya bisa bersenti-senti. 

Semua yang hidup pasti mati,

Amal baiknya sudah menanti.

99. Empek-empek bercampur cuka,

Sedap sekali bila dirasa. 

Di dunia selalu durhaka,

Setelah mati masuk neraka.

100. Tajam gigi si buaya,

Siap menerkam semua mangsa. 

Jangan tergoda rayuan dunia,

Surga itu lebih utama.