100 Pantun Harapan | Doa, Sukses, Cinta, Hampa
Santun bukan sembarang santun,
Santun bersemi berkiauan.
Pantun bukan sembarang pantun,
Pantun berisi doa harapan.
Pagi pecah oleh surya,
Surya tenggelam di ufuk Barat.
Moga-moga kita bahagia,
Di dunia dan akhirat.
-oOo-
Pantun Harapan adalah pantun yang berisikan keinginan dan harapan akan sesuatu. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali berharap.
Dan terkadang harapan itu berubah menjadi doa. Misalnya harapan agar kita berhasil dalam usaha. Atau harapan semoga lekas sembuh kepada teman yang sedang sakit.
Selain itu harapan bukan sekedar masalah dunia. Namun ada harapan agar kita bisa menjadi orang yang bertakwa.
Pantun Harapan dan Doa
Pantun di bawah ini merupakan pantun harapan dan doa. Mudah-mudahan bisa menjadi pantun motivasi. Sehingga kita bersemangat dalam berusaha dan bekerja.
Inilah pantun 4 baris tentang harapan dan doa.
-oOo-
1. Kebun luas tanam pepaya,
Angin bertiup dari Selatan.
Harapan bagaikan cahaya,
Menerangi alam kehidupan.
2. Badai topan datang melanda,
Menghancurkan perahu nelayan.
Simpan harapan dalam dada,
Sebagai nafas dalam kehidupan.
3. Naik apa naik tangga,
Minum air jangan tersedak.
Harapan adalah tenaga,
Agar hidup ini berdetak.
4. Burung elang dan alap-alap,
Terbang tinggi di angkasa.
Kepada Allah saja mengharap,
Atas semua keinginan kita.
5. Sungguh indah Kulit Rusa,
Rusa berlari dengan cepat.
Bila berharap pada manusia,
Hanya sesal yang didapat.
-oOo-
6. Hari raya bikin ketupat,
Ketupat untuk makan sarapan.
Berusahalah sampai dapat,
Jangan sampai putus harapan.
7. Langit barat bercahaya,
Cahaya merah waktu senja.
Putus cinta sakit rasanya,
Putus harapan bisa gila.
8. Bayi kecil sudah bangun kurap,
Wajah manis amat lucunya.
Terus dan tetaplah berharap,
Sebab harapan adalah doa.
9. Jalan-jalan ke negeri Arab,
Negeri Arab banyak ontanya.
Kepada Allah mari berharap,
Sebab Dia yang Maha Kaya.
10. Terkena debu mata perih,
Lebih sakit tertusuk duri.
Harapan seperti benih,
Nanti tumbuh suatu hari.
Pantun Harapan Sukses
Semua kita ingin hidup sukses. Tentunya sukses dan berhasil dalam segala bidang. Misalnya sukses dalam pendidikan, olahraga, persahabatan, bekerja, dan lain sebagainya.
Berikut ini yang merupakan pantun berisikan harapan agar hidup sukses dan berhasil.
11. Malam hari minum jamu,
Jamu penyehat seluruh tubuh.
Semoga sukses untukmu,
Doaku kupanjatkan dari jauh.
12. Langit biru tertutup awan,
Sebentar lagi turun hujan.
Semoga sukses wahai kawan,
Dari sini aku mendoakan.
13. Dari padi menjadi beras,
Beras dari penggilingan.
Untukmu yang bekerja keras,
Moga sukses genggam di tangan.
14. Sungai dangkal tempat buaya,
Buaya datang dari Hulu.
Sekarang miskin besok kaya,
Nasib kita siapa yang tahu.
15. Sudah waktunya shalat Dhuha,
Supaya mudah rezekinya.
Bekerja dan berusaha,
Tawakal adalah kuncinya.
-oOo-
16. Kampung dibunuh terlihat terang,
Rupanya datang rombongan besan.
Dari dahulu sampai sekarang,
Tekun bekerja jadi kebiasaan.
17. Semangat hidup harus membaja,
Berkobar-kobar dalam jiwa.
Senyum dahulu sebelum kerja,
Semoga sukses di depan mata.
18. Anak manis senyumnya ramah,
Mata melirik di balik kaca.
Adinda menunggu di rumah,
Baik-baik di tempat kerja.
19. Cahaya senja mulai redup,
Bintang-bintang berkelipan.
Yuk semangat jalani hidup,
Bekerja penuh dengan harapan.
20. Desa terpencil suasana sepi,
Banyak bunga yang mulai kuncup.
Harapan bagaikan api,
Membakar semangat hidup.
Pantun Harapan Cinta
Cinta membuat orang bahagia dan kecewa. Bila tak bisa mengelola cinta, di sanalah kecewa akan melanda.
Oleh karena itu cinta kasih haruslah dijaga. Tanpa cinta semua akan sia-sia.
Dan inilah pantun harapan cinta.
21. Jalan-jalan ke Kalijati,
Untuk melihat kebun melati.
Kutunggu cinta sejati,
Yang tulus dari hati.
22. Bunga sakura tegak berdiri,
Sepasang mata mengamati.
Kutunggu cinta tumbuh bersemi,
Bahagia sampai hari nanti.
23. Tubuh tua mulai renta,
Hanya terbungkus secarik kain.
Untuk apa bermain cinta,
Kalau hatimu milik orang lain.
24. Memang manis air tebu,
Jambu merah dalam peti.
Rindu kecil menggebu-gebu,
Menyelinap dalam hati.
25. Kalung emas lima jengkal,
Sangat indah sampai ke tepi.
Hanya mengharap cinta halal,
Bukan cinta berselimut api.
-oOo-
26. Terdengar syahdu nyanyian alam,
Baru berhenti ketika terang.
Kupanjatkan doa di tengah malam,
Moga jodohku segera datang.
27. Malam-malam pergi meronda,
Tidak lupa bawa kopinya.
Tak berharap harta benda,
Cinta tulus yang kupinta.
28. Arjuna mencari Sinta,
Panah tajam yang dicari.
Kujaga hati dari cinta,
Kecuali cinta yang suci.
29. Mawar merah memang berduri,
Mulai bersemi di pagi hari .
Digerbang cinta aku berdiri,
Menunggu dikau yang berani.
30. Pohon salak pohon pinang,
Salak dari Pulau Jawa.
Bila abang hendak meminang,
Apa yang hendak abang bawa?
Pantun Harapan Palsu
31. Burung berkicau saat pagi,
Berlompat-lompat di pohon jati.
Usah engkau datang lagi,
Kalau hanya tuk menyakiti.
32. Gelas kaca di atas meja,
Gelas penuh dengan susu.
Berharap tanpa bekerja,
Itulah harapan palsu.
33. Rumah mungil dari papan,
Dekat dengan kolam ikan.
Untuk apa memberi harapan,
Kalau akhirnya mengecewakan.
34. Hidup ini sungguh berarti,
Bahagia penuhi bumi.
Harapan itu di dalam hati,
Jagalah agar selalu bersemi.
35. Jalan-jalan ke Kendari,
Hanya untuk mencari kembang.
Kusangka bunga masih lestari,
Rupanya sudah disambar kumbang.
-oOo-
36. Keras kayu dari Meranti,
Dari sumatera ke pulau Bali.
Maksud aku nanti nanti,
Yang dinanti tidak kembali.
37. Apa gunanya pipit ditangkap,
Kalau hanya memberi celaka.
Apa gunanya berharap,
Cinta janjimu palsu belaka.
38. Kayu rotan dalam peti,
Kan dikirim ke Bukittinggi.
Ku jaga harapan dalam hati,
Rupanya engkau hendak pergi.
39. Usah memaku pada papan,
Papan untuk wadah ikan.
Usah memberiku harapan,
Bukti nyata yang kuinginkan.
40. Hujan lebat kebunpun basah,
Air turun hingga ke lembah.
Selamat tinggal selamat berpisah,
Semoga hidupmu selalu indah.
Pantun Harapan Ulang Tahun
41. Telaga jernih tempat si angsa,
Bermain-main hingga senja.
Tambah usia bertambah dewasa,
Itulah harapan yang kupinta.
42. Anak kecil senang bermanja,
Goyang badan goyang kepala.
Kini Usia Bertambah senja,
Moga-moga banyak pahala.
43. Keliling kampung si tukang jamu,
Anak membeli hanya madunya.
Sukses selalu untuk dirimu,
Semoga tercapai cita-cita.
44. Musim hujan makan bihun,
Air meluap di bibir sumur.
Selamat ulang tahun,
Semoga engkau panjang umur.
-oOo-
Pantun Harapan Indonesia
45.
Ikan laut bumbu semur,
Walau lezat tapi berduri.
Semoga bertambah makmur,
Itulah harapan untuk negeri.
46. Waktu muda tekun ibadah,
Sampai tua hatipun bahagia.
Indonesia negeri yang indah,
Mari jaga bersama-sama.
47. Kayu arang menjadi bara,
Asapnya sampai ke tetangga.
Mengaku cinta negara,
Harta negara dicuri juga.
48. Siul burung dari rawa,
Berkibar sayap bagai bendera.
Jika negeri ahli bertakwa,
Akan makmur senegara.
49. Apa gunanya petik kelapa,
Bila kelapa karam semua.
Apa gunanya mengumpulkan harta,
Bila harta haram semua .
50. Lambat sekali si kura-kura,
Tapi mengapa bisa juara.
Semoga damai dan sejahtera,
Penduduk negeriku yang tercinta.
Pantun Harapan Kejayaan
51. Dari Bogor beli talas,
Talas dari gubuk papan.
Siang malam bekerja keras,
Demi membangun masa depan.
52. Sungguh enak kue cucur,
Ditemani dengan bubur.
Bekerjalah dengan jujur,
Agar hidupmu mendapat mujur.
53. Gelang emas dalam laci,
Laci besi sudah terkunci.
Tekun bekerja adalah kunci,
Supaya terwujud harapan hati.
54. Sore hari bakar ikan,
Ikan dibeli belum dibayar.
Rezeki itu telah ditetapkan,
Tugas kita hanya berikhtiar.
55. Buka pintu perlu kunci,
Kaki kotor terkena lumpur.
Apa gunanya bersusah hati,
Lebih baik banyak bersyukur.
-oOo-
56. Beli sukun beli pepaya,
Pepaya manis dari rawa.
Dahulu miskin sekarang kaya,
Banyak bekerja Banyak berdoa.
57. Tergigit nyamuk rasa gatal,
Tepuk nyamuk dengan tangan.
Harta sedikit namun halal,
Lebih baik dimata Tuhan.
58. Banyak sungguh rempah-rempah,
Untuk dijual ke negeri Eropa.
Apa gunanya harta melimpah,
Kalau terseret ke jurang neraka.
59. Duduk termenung berangan-angan,
Hidup terasa hanya senderi.
Kalau harta sudah di tangan,
Jangan simpan di dalam hati.
60. Baca semesta dengan akal,
Agar subur rasa di hati.
Dunia ini sebagai bekal,
Agar tak susah saat mati.
Pantun Harapan Baru
61. Kacang tumbuh jadi kecambah,
Membentang di bawah langit biru.
Kisah lama terhapus sudah,
Diganti dengan lembaran baru.
62. Pohon tua pohon pinang,
Hujan turun daunnya basah.
Kenangan lama usah dikenang,
Jika membuat hati susah.
63. Langit merah di waktu petang,
Walau senja cahaya terang.
Harapan baru kini datang,
Janji lama sudah terbuang.
64. Apa yang bocor hendak ditambal,
Atau beli roda yang baru.
Tiada guna kita menyesal,
Lebih baik mencari yang baru.
65. Perut lapar belum makan,
Ada kue dalam tempayan.
Yang lama tak bisa diharapkan,
Yang baru jadi impian.
-oOo-
66. Ibu bangun di waktu subuh,
Membaca quran terdengar haru.
Di mana cintaku berlabuh?
Di dermaga milik dirimu.
67. Wangi-wangi kayu gaharu,
Gaharu asli dari hutan.
Mari membuka lembaran baru,
Menghiasinya dengan keindahan.
68. Tanam benih belumlah tumbuh,
Hujan turun amat lebatnya.
Luka lama belumlah sembuh,
Cari pengganti sebagai obatnya.
69. Bawa nasi dalam rantang,
Lauk pauk pada talam.
Harapan baru telah datang,
Menerangi hati yang kelam.
70. Dari jogja beli batik,
Untuk ayah tolong belikan.
Kalau ada yang lebih baik,
Yang buruk mari ditinggalkan.
Pantun Harapan Hampa
71. Paling enak duduk di bangku,
Memandang langit hingga terlena.
Kunanti-nanti ku -tunggu-tunggu,
Yang ditunggu entah kemana.
72. Nusantara negeri bahari,
Indah jua pulau bali.
Kutunggu dia setiap hari,
Moga-moga dia kembali.
73. Jalan-jalan ke tanah jawa,
Beli jati berjajar lima.
Yang diharapkan datang jua,
Yang di sini ingin diterima.
74. Baju putih ujung berenda,
Warna merah dengan biru.
Gundah gulana dalam dada,
Tak ada kabar dari dirimu.
75. Sebentar lagi hari raya,
Buat baso berkuah cuka.
Aku tahu dia setia,
Menemani suka dan duka.
-oOo-
76. Dari hilir menuju hulu,
Rakit kuat anyamannya.
Sumpah siapa terucap dulu,
Akan setia selamanya.
77. Apa gunanya kain baik,
Kalau beli mahal harganya.
Apa gunanya berwajah cantik,
Kalau tak taat pada agama.
78. Dari timur ke utara,
Lompat tinggi anak rusa.
Hidup ini sementara,
Usah dibuang sia-sia.
79. Gadis manis suka bermanja,
Memakai gaun terlihat indah.
Dunia ini sebentar saja,
Mari digunakan untuk ibadah.
80. Dari Irian cendrawasih,
Burung terkurung di sarang besi.
Cukup sekian terima kasih,
Semoga pantunku jadi motivasi.
Pantun Semangat
81. Anak kecil mengambil rotan,
Sekali tebas pakai parang.
Bagai gelombang di lautan,
Semangat hidup menerpa karang.
82. Hijau-hijau daun pandan,
Ambil empat di saat petang.
Selama hayat dikandung badan ,
Mundur ke belakang kita berpantang.
83. Orang bule rambutnya pirang,
Datang bertamu meminta kembang.
Kuat setegar batu karang,
Tak hancur dihantam ombak gelombang.
84. Tertiup angin gubuk tumbang,
Gubuk tua di tepi hutan.
Kita hadapi badai gelombang,
Gagah berani tak ketakutan.
85. Cari ikan tebar jalan,
Taruh semua dalam sarangan.
Hidup itu bagaikan piala,
Yang direbut dengan perjuangan.
-oOo-
86. Kayu bara kayu arang,
Ke tepi sungai semua dibuang.
Usah dengarkan cemoohan orang,
Misi kita adalah berjuang.
87. Nenek Lampir dan Sembara,
Dua-duanya sangat sakti.
Semangat hidup terus membara,
Untuk meraih segala mimpi.
88. Dari gunung turun ke lembah,
Desa penuh dengan jelaga.
Tinggalkan segala keluh kesah,
Ayo turun ke medan laga.
89. Langit telah berwarna merah,
Sebab waktu masuk ke senja.
Hidup ini adalah anugerah,
Kita syukuri sepenuh jiwa.
90. Jalan-jalan di pagi buta,
Kaki melangkah ke dalam hutan.
Kepada Allah kita meminta,
Mohon kepada-Nya kekuatan.
Pantun Kehidupan Manusia
91. Emak-emak suka arisan,
Kalau berkumpul makan-makan.
Begitulah hidup insan,
Kadang dipenuhi dengan ujian.
92. Wajah berseri merah merona,
Sayuran bergizi tentu dimakan.
Hati mudah tergoda dunia,
Niat ibadah terlupakan.
93. Simpan saja segala rahasia,
Suatu hari akan pecah.
Begitulah insan manusia,
Amat mudah berkeluh kesah.
94. Hari panas baiknya mandi,
Sayang air tinggal sekati.
Jadilah insan yang berbudi,
Kepada sesama baik hati.
95. Ambil madu dari lebah,
Di bawah pohon dahannya rendah.
Hidup ini amat lelah,
Kecuali jika beribadah.
-oOo-
96. Sedalam-dalamnya sumur,
Dasarnya pasti ada lumpur.
Sepanjang-panjangnya umur,
Akhirnya masuk juga ke dalam kubur.
97. Sunyi pecah oleh serangga,
Begitulah suasana desa.
Waktu hidup berbangga-bangga,
Padahal hanya menumpuk dosa.
98. Burung terbang langsung kabur,
Terbang tinggi hingga siang.
Menangis mayat di dalam kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.
99. Sawah luas tanahnya subur,
Berlekuk-lekuk dekat lembah.
Tersiksa mayat didalam kubur,
Di dunia suka menggibah.
100. Kota Garut kota domba,
Banyak tersimpan rahasia.
Satukan harapan dengan doa,
Lalu rajin-rajinlah kita bekerja.
-oOo-
pantun singkat
pantun cinta
pantun nasehat melayu
pantun motivasi
pantun nasehat adalah
pantun nasehat agama