80 Pantun Sahabat Sejati Pilihan Terbaik Tahun 2021
Memiliki seorang sahabat adalah anugerah. Demi sahabat yang setia selamanya .
Kita bisa bersahabat nanti mana saja. Mendapatkan sahabat bisa dimana saja.
Bisa dari masa kecil, teman satu sekolah, satu kelas, bahkan sahabat ketika kerja.
Sedangkan sahabat sejati adalah persahabatan yang tetap berlangsung hingga maut menjemput.
Pantun sahabat sejati selamanya.
Inilah beberapa bait tentang sahabat sejati selamanya. Semoga bisa memenuhi harapan Anda dalam memilih pantun.
1.
Sungguh indah Mawar Merah,
Tumbuh dua di taman rusa.
Sahabat adalah anugerah,
Dari Dia yang Kuasa.
2.
Hidup itu mesti beragama,
Karena hidup banyak durinya.
Rindu pada sahabat lama,
Kemana aku harus mencarinya?
3.
Dari hilir menuju hulu,
Dinaungi pohon cemara.
Sahabat sejati dari dahulu,
Sampai kini masih bersama.
4.
Bolu menebar sedapnya aroma,
Dalam kotak bertali pita.
Sahabat selalu menerima,
Kekurangan diri kita.
5.
Kayu kering sudah terbelah,
Lepas pula ikatannya.
Walau aku pernah bersalah,
Sahabat sejati memaafkannya.
-oOo-
6.
Sungguh sedap daun salam,
Diberi dari orang berderma.
Teringat kenangan silam,
Waktu kita masih bersama.
7.
Sungai di bukit bercampur batu,
Berkelak-kelok berliku-liku.
Saling menolong saling membantu,
Terimakasih wahai sahabatku.
8.
Hijau-hijau kacang kecipir,
Berada dekat pohon durian.
Kenangan dulu selalu hadir,
Saat termenung kesendirian.
9.
Hiasan indah dari kelapa,
Dibuat oleh orang desa.
Senyuman indah tak terlupa,
Waktu kita kehujanan bersama.
10.
Berkhayal berangan-angan,
Duduk manis di tepi taman.
Sekolah ini penuh kenangan,
Bersama sahabat dan teman-teman.
Pantun sahabat karib yang baik hati
Kita selalu dinasehati untuk mencari teman yang baik. Biasanya kita dapatkan dari orang tua. Sebagaimana dalam pantun nasehat orang tua dan maknanya.
Sahabat karib kadang ditemukan di sekolah, teman bekerja saat di kantor, bahkan merupakan teman kecil.
Yang terbaik adalah teman yang bertakwa. Mereka bisa mengajak kepada kebaikan. Sehingga bahagia di dunia dan akhirat.
11.
Putih sekali bunga melati,
Sudah wangi tiada duri.
Saat aku terluka hati,
Engkaulah yang menghibur diri.
12.
Burung kenari terbang ke rawa,
Mencari biji buah kurma.
Bila aku sedang kecewa,
Di sisiku engkau berada.
13.
Turun hujan di tengah lembah,
Bunga manis air sarinya.
Persahabatan ini begitu indah,
Semoga Allah meridhainya.
14.
Ke desa hendak beruzalah,
Memperbaiki hati yang luka.
Maafkan segala salah,
Usah dirimu rasa kecewa.
15.
Sungguh indah burung kenari,
Di tepi kali mencari makan.
Seribu teman mudah dicari,
Satu sahabat susah ditemukan.
-oOo-
16.
Mulut manis suka bercerita,
Senyuman tulus hiasi muka.
Kepadamu aku bercerita,
Tentang suka maupun duka.
17.
Air mengalir berbusa-busa,
Kalau banjir basah kamarnya.
Sahabat itu menjaga rahasia,
Bukan menyebarkannya.
18.
Indah sekali tarian angsa,
Dua ekor di telaga.
Saat hampir putus asa,
Engkau datang seketika.
19.
Pagi hari petik pepaya,
Burung kecil diterkam pemangsa.
Terimakasih sahabat setia,
Tak terbalas segala jasa.
20.
Dari kampung membawa ketan,
Rotan tali indah terpilin.
Betapa indahnya persahabatan,
Bertahun-tahun telah terjalin.
Pantun berpisah dengan sahabat.
Masa-masa pendidikan tidaklah selamanya. Hal yang sedih di sana adalah saat menjelang perpisahan. Di bawah ini merupakan kumpulan pantun perpisahan. Khususnya berpisah dengan sahabat.
21.
Tubuh sakit terkena bisa,
Waktu berjalan di tengah sawah.
Sedih di hati begitu terasa,
Tak lama lagi kita berpisah.
22.
Jalan-jalan ke kota jawa,
Beli batik tak terbawa.
Sahabat dalam canda tawa,
Rupanya harus berpisah jua.
23.
Bunga kuncup mulai merekah,
Dipetik oleh seorang siswa.
Di sini kita mencari nafkah,
Memadu persahabatan dalam jiwa.
24.
Memanggul padi rasa berat,
Berisi semua bulir-bulirnya.
Aku ke timur engkau ke barat,
Berpisah jua pada akhirnya.
25.
Nusantara kain batik,
Kain songket untuk mengebat.
Biarkan air mata menitik,
Saat berpisah dengan sahabat.
-oOo-
26.
Warung kecil pohon waru,
Daun lebat di setiap dahan.
Walaupun dapat teman yang baru,
Teman lama dilupakan jangan.
27.
Pikiran gundah dan gelisah,
Hilang pula selera makan.
Walau tak ingin berpisah,
Takdir kita telah ditentukan.
28.
Idul fitri hari raya,
Indah orang berbusana.
Semoga engkau berbahagia,
Di tempat barumu di sana.
29.
Burung dara hinggap di dahan,
Bersiul-siul berlompat-lompatan.
Walau badan berjauhan,
Di hati tetap berdekatan.
30.
Yang mulia yang bertakwa,
Mereka adalah penghuni surga.
Dari hati teriring doa,
Semoga engkau berbahagia.
Pantun cinta untuk sahabat.
Persahabatan muncul karena adanya kasih sayang. Berikut ini adalah sebentuk pantun cinta untuk sahabat.
Sahabat jadi cinta itu sangatlah unik. Sebuah proses menjadi teman hidup selamanya.
31.
Jalan kaki lambat-lambat,
Berpegang tangan amat erat.
Dari kecil bersahabat,
Lama-lama semakin dekat.
32.
Bumi berguncang sebab gempa,
Sedih hati menetes air mata.
Sering kita berjumpa,
Rupanya ada rasa cinta.
33.
Bersuku-suku berbangsa-bangsa,
Begitulah manusia tercipta.
Mungkinkah tumbuh rasa,
Rasa cinta di dalam dada.
34.
Daun salam daun obat,
Tersiram air hujan yang lebat.
Dialah teman dialah sahabat,
Semakin hari semakin lekat.
35.
Batu keras bisa terbelah,
Tuk mencari batu permata.
Apakah aku bersalah,
Jika aku jatuh cinta.
-oOo-
36.
Turun hujan tak reda-reda,
Rindu Di Hati begitu menyiksa.
Cinta ini begitu menggoda,
Ingin kuredam namun tak bisa.
37.
Jalan-jalan ke Korea,
Sekedar untuk cuci mata.
Dialah sahabat setia,
Kepadanya aku cinta.
38.
Bunga mawar banyak durinya,
Kota Jogja banyak batiknya.
Aku tahu siapa dirinya,
Yang buruk maupun baiknya.
39.
Gurun pasir Negeri onta,
Ternyata Negeri kaya raya.
Moga-moga inilah cinta,
Yang tulus kepada dia.
40.
Bambu terpotong tolong diikat,
Akan dikirim ke luar kota.
Maafkan diriku wahai sahabat,
Ada cinta di persahabatan kita.
Pantun rindu sahabat lama yang tak jumpa.
Rindu sekolah itu biasa. Apalagi buat kamu yang masih sekolah. Yang luar biasa ialah pantun rindu terhadap sahabat lama.
Jangan lupa baca juga pantun agama Islam. Sebab di dalamnya terdapat banyak pengajaran.
41.
Duduk syahdu melihat ikan,
Kolam kecil jernih airnya.
Entah rindu entah bukan,
Ada yang menggebu dalam dada.
42.
Dari jauh berkelana,
Hanya membawa sebilah parang.
Teman lama entah di mana,
Kenangan dulu datang membayang.
43.
Sungguh lezat kue talam,
Sambil menonton tari saman.
Teringat kenangan silam,
Bercanda bersama dengan teman.
44.
Warna bunga aneka rupa,
Merahnya merah membara.
Ingin sekali berjumpa,
Dengan sahabat yang di sana.
45.
Hadiah dari Raja Campa,
Hadiah untuk para raja.
Moga-moga bisa berjumpa,
Walau hanya sebentar saja.
-oOo-
46.
Alangkah indah merdu irama,
Bersama angin yang menderu.
Bisakah berbincang bersama,
Seperti dahulu di masa lalu.
47.
Badan letih minum jamu,
Semua terasa begitu ngilu.
Betapa rindu ingin bertemu,
Sahabat lama yang dulu.
48.
Di sini randu di sana randu,
Randu di bawah langit biru.
Di sini rindu di sana rindu,
Sayang belum bisa bertemu.
49.
Angin lembut datang menerpa,
Begitu wangi dari lembah.
Sahabat lama tak terlupa,
Penuh kenangan begitu indah.
50.
Mawar indah warna merah,
Sunggup sedap dipandang mata.
Sahabat adalah anugerah,
Lebih berharga dari harta.
Pantun sahabat islam dalam hijrah dan dakwah.
Di bawah ini adalah pantun tentang sahabat dalam hijrah. Yakni hijrah dari keburukan menuju kebaikan.
51.
Derajat tinggi untuk ilmu,
Carilah ilmu pantang menyerah.
Kutunggu-tunggu untuk bertemu,
Dengan sahabat dalam hijrah.
52.
Dengan surat berkirim kabar,
Kabar dari negeri seberang.
Setelah hijrah mestilah sabar,
Ujian Allah pastilah datang.
53.
Jalan-jalan ke tanah Gambir,
Duduk sejenak di atas dipan.
Iman terucap di ujung bibir,
Teruji dengan kehidupan.
54.
Orang kota berhari raya,
Suasana sangat meriah.
Bersama teman yang setia,
Hijrah ini moga istiqomah.
55.
Makan nasi dengan ulam,
Di bawah pohon berdaun lebat.
Kegelapan masa silam,
Mari bersihkan dengan taubat.
-oOo-
56.
Berlari-lari si anak kijang,
Burung bersiul di ujung dahan.
Jalan hijrah begitu panjang,
Moga Allah memberi kemudahan.
57.
Kelelawar dalam gua,
Di bukit tengah berongga.
Teman sejati dalam takwa,
Melangkah bersama hingga surga.
58.
Makan nasi makan ketan,
Bersandar di kayu ukiran.
Terputus semua ikatan,
Kecuali ikatan iman.
59.
Baskom putih berisi adonan,
Adonan tepung dengan ikan.
Pertemanan menjadi permusuhan,
Kecuali pertemanan dalam iman.
60.
Apa gunanya daun cemara,
Kalau kering sampai ke darat.
Apa gunanya berteman di dunia,
Kalau bermusuhan di akhirat.
Pantun untuk sahabat yang sedih.
Marilah hibur sahabat yang sedih berduka. Semoga dengan penghiburan itu, ia merasa ada teman yang masih peduli dengannya.
61.
Api kecil gini membesar,
Menghaluskan palawija.
Temanku wahai apa kabar?
Moga engkau baik-baik saja.
62.
Hujan lebat guntur tiada,
Hujan mencurah semua basah.
Begini adat hidup di dunia,
Kadang senang kadang susah.
63.
Air jernih kini mendidih,
Sebagai obat kaki yang luka.
Bagaimana hati tak sedih,
Melihat sahabat sedang berduka.
64.
Sawah luas tumbuh padi,
Tertusuk Duri begitu perih.
Dunia ini tak akan abadi,
Begitu juga segenap sedih.
65.
Hari Rabu hari Kamis,
Hujan turun dengan gerimis.
Ke mana senyuman manis,
Dari kemarin masih menangis.
-oOo-
66.
Lihat bulan di malam hari,
Kenangan lalu muncul membayang.
Walau sedang sedih hati,
Senyuman manis jangan dibuang.
67.
Anak desa bawa Pedati,
Pedati kecil beroda dua.
Daripada bersedih hati,
Lebih baik banyak berdoa.
68.
Dari kebun ambil kemangi,
Kemangi itu banyak gunanya.
Setelah hujan datang pelangi,
Setelah sedih datang bahagia.
69.
Kalau boleh meminta dunia,
Ingin kupinta sebuah permata.
Kalau boleh aku bertanya,
Apakah kamu putus cinta?
70.
Beli kain satu kodi,
Kain songket kain batik.
Musibah ini sudah terjadi,
Sabar obat yang terbaik.
Pantun selamat malam untuk sahabat.
Setelah lelah seharian, perlu istirahat. Ucapkan pantun selamat malam untuk sahabat-sahabat tercinta.
71.
Dari Jauh berkirim salam,
Rasa rindu di dalam hati.
Malam semakin kelam,
Sunyi sepi yang menemani.
72.
Terdengar merdu suara alam,
Dari pagi hingga siang.
Kuucapkan selamat malam,
Kepada sahabat yang kusayang.
73.
Ada kolam di tengah taman,
Kolam indah berbatu-batu.
Selamat malam teman-teman,
Saya pamit tidur dulu.
74.
Rumah panggu kayu gelam,
Amat berharga bagai pualam.
Dunia berselimut dengan kelam,
Maka kuucap selamat malam.
75.
Insan itu banyak salah,
Dosa lalu begitu kelam.
Tubuh ini telah lelah,
Saatnya tuk tidur malam.
-oOo-
76.
Jalan-jalan ke kota Kedah,
Terbang tinggi burung kenari.
Semoga mimpi yang indah,
Di malam yang mulai sunyi.
77.
Jiwa ini merasa aman,
Dipenuhi oleh iman.
Akhiri hari dengan senyuman,
Menutup mata dalam kedamaian.
78.
Cepat berganti hari dan zaman,
Dunai ini memang berputar.
Selamat malam teman-teman,
Kini saatnya masuk kamar.
79.
Hiasan indah dari perunggu,
Menempel di kain beludru.
Di kamar ada yang menunggu,
Malam ini mungkin syahdu.
80.
Dayung-dayung perahu sampan,
Menuju lautan begitu dalam.
Bintang malam gemerlapan,
Kuucapkan selamat malam.