110 Contoh Pantun Nasehat: Agama, Orang Tua, Pendidikan, Belajar, Kesehatan,
Contoh Pantun Nasehat - Pantun nasehat adalah pantun yang isinya berupa ajakan untuk melakukan kebaikan atau menjauhi keburukan.
Pantun nasehat biasanya dipelajari oleh anak-anak sekolah. Tentunya mereka juga mempelajari jenis pantun lainnya.
Seperti misalnya pantun jenaka, pantun berkasih-kasihan, dan pantun teka-teki.
Disebut pantun nasehat karena isinya berupa hikmah maupun wejangan yang mengajak pada kebaikan.
Pantun ini bisa dibuat sebagai pantun tunggal maupun berbalas-balasan.
Kali ini kita akan membuat pantun nasehat dengan yang berkenaan dengan: agama, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Sebagian besar dari pantun adalah pantun agama. Di dalam pantun agama, banyak terdapat nasehat.
Pantun nasehat biasanya dipelajari oleh anak-anak sekolah. Tentunya mereka juga mempelajari jenis pantun lainnya.
Seperti misalnya pantun jenaka, pantun berkasih-kasihan, dan pantun teka-teki.
Disebut pantun nasehat karena isinya berupa hikmah maupun wejangan yang mengajak pada kebaikan.
Pantun ini bisa dibuat sebagai pantun tunggal maupun berbalas-balasan.
Kali ini kita akan membuat pantun nasehat dengan yang berkenaan dengan: agama, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Pantun Nasehat Agama
Sebagian besar dari pantun adalah pantun agama. Di dalam pantun agama, banyak terdapat nasehat.
1.
Jalan aspal sungguh rata,
Belimbing wuluh di para-para.
Siapa mengenal agama,
Jiwa jauh dari sengsara.
2.
Makan ketupat kenyang sudah,
Melihat ikan di tanah lembah.
Siapa taat beribadah,
Hidupnya akan terasa indah.
3.
Kayu rubuh putus akarnya,
Pohon jati tempat si rusa.
Siapa jauh dari agama,
Tentu hatinya akan tersiksa.
4.
Burung pipit di pucuk delima,
Putih kelinci mempesona.
Bertauhid amatlah utama,
Itulah kunci menuju surga.
5.
Bunga melati bunga delima,
Daun suplir di dekat tangga.
Hidup ikuti jalan agama,
Di akhir menemui surga.
6.
Apa gunanya buah nangka,
Kalau salak banyak diminta.
Apa gunanya senang di dunia,
Kalau kelak mendapat neraka.
7.
Bunga selasih di bawah terik,
Selasih dipetik, bunganya indah.
Tauhid bersih dari syirik,
Sunnah bersih dari bid’ah.
8.
Tanah diratakan tak bersisa,
Sawah lebar terlihat indah.
Tiada diciptakan manusia,
Kecuali agar mereka beribadah.
9.
Orang kampung sangat bersahaja,
Ada yang muda ada yang renta.
Kepada Allah saja berdoa,
kepada-Nya kita meminta.
10.
Buah berduri buah delima,
Dipetik oleh si anak kera.
Siapa lari dari agama,
Hidup sempit hatinya sengsara.
Bangsa Melayu seringkali membuat pantun nasehat untuk anak-anak.
Orang tua mereka mengajarkan anak-anak tentang berbagai hal. Misalnya budi pekerti yang luhur, agama, akhlak, dan hikmah dalam kehidupan.
Sedangkan untuk anak-anak kecil, dibuatkan pula pantun jenaka. Sehingga bisa mereka terhibur dengan pantun tersebut.
Di bawah ini merupakan contoh pantun nasehat orang tua kepada anak-anaknya.
11.
Angin dingin di beranda,
Harum taman menyentuh jiwa.
Biarlah miskin harta benda,
Jangan iman dijual jua.
12.
Layang-layang dari batik,
Ada belati di dalam peti.
Kasih sayang amalan baik,
Tanamkan di hati hingga nanti.
13.
Walaupun jamu pahit rasanya,
Biarlah badan menanggung perih.
Biarpun ilmu penuh di dada,
Biarlah bagaikan adatnya padi.
14.
Batu bata tertutup karung,
Dalam peti logam tembaga.
Walau harta setinggi gunung,
Rendah hati tetap dijaga.
15.
Api membara bakar kecipir,
Hati sedih membuat lara.
Sebelum bicara banyak berfikir,
Agar menyesal tidak mendera.
16.
Beli jamu di simpang jalan,
Madunya manis dari si lebah.
Jika ilmu tak diamalkan,
Bagaikan pohon tiada berbuah.
17.
Naik kereta ke kampung hulu,
Melihat pengantin duduk bersanding.
Banyak harta tiada ilmu,
Bagaikan rumah tidak berdinding.
18.
Pohon pepaya dirubung lebah,
Bumbu dapur untuk kecambah.
Saat kaya, harta melimpah,
Rasa syukur harus ditambah.
19.
Batu nisan dekat lembah,
Baca quran dengan mushaf.
Setiap insan pasti tersalah,
Jika salah mohonlah maaf.
20.
Bunga melati tumbuh di rawa,
Di pagi buta bunga merekah.
Selalu hormati orang yang tua,
Di sana kita mendapatkan berkah.
Semua pantun nasehat hakikatnya bertemakan pendidikan. Di dalamnya ada ajakan untuk maju menuju arah yang lebih baik.
Nasehat merupakan ungkapan kasih sayang. Dengan nasehat, seseorang bisa menjadi tersadar akan kesalahannya.
Beberapa bait pantun ini tentang kegigihan mencari dan menuntut ilmu.
21.
Langit di kota berwarna biru,
Warna biru angin menderu.
Mari kita hormati guru,
Sebab guru pembawa ilmu.
22.
Kolam kecil tempat si ikan,
Ikan berenang dengan cepat.
Adab selalu dikedepankan,
Agar ilmu mudah didapat.
23.
Badan sembuh minum jamu,
Badan baik nyaman terasa.
Duduk bersimpuh mencari ilmu,
Lebih baik daripada dunia seisinya
24.
Dalam kelambu benih jintan,
Kayu gaharu jati belanda.
Sebutir debu menjadi intan,
Jika ilmu dalam dada.
25.
Air tajin jatuh terbakar,
Kadal melata ke dalam rawa.
Rajin-rajin kita belajar,
Agar kita hidup berjaya.
26.
Beli salak beli ketumbar,
Batu gosok daun lontar.
Banyak-banyak kita belajar,
Tentu esok menjadi pintar.
27.
Air cuka di Kiara Condong,
Makan bakpao seputih awan.
Jangan suka berkata bohong,
Nanti engkau tak punya kawan.
28.
Pantai kuta suasana sendu,
Kaki basah ombak berkejaran.
Jika kita bersatu padu,
Pekerjaan susah terasa ringan.
29.
Waktu subuh rahmat mengucur,
Baju batik dari jawa.
Walau tubuh hancur lebur,
Akhlak baik dikenang jua.
30.
Jangan suka hati mendengki,
Terbanglah tinggi bagaikan elang.
Kalau Tuhan membagi rezeki,
Tidak mungkin terhalang-halang.
Pendidikan tak bisa dilepaskan dengan belajar. Anak-anak yang belajar memiliki kebiasaan baik. Mereka akan selalu tekun. Sehingga sangat bermanfaat bagi dirinya di waktu besar nanti.
Para guru dan orang tua hendaknya memotivasi anak-anak untuk terus belajar.
31.
Kayu gaharu tempat si lebah,
Udang besar di dalam tambak.
Pekerjaan guru bukanlah mudah,
Bagai kerja menolak ombak.
32.
Amat lincah kaki kancil,
Minum air basah di baju.
Belajar di waktu kecil,
Bagai mengukir di atas batu.
33.
Kayu jelutung tumbuh berjajar,
Sungai mengalir selalu lancar.
Anak beruntung rajin belajar,
Cita-cita tinggi kan terkejar.
34.
Kapuk dari pohon randu,
Tupai loncat terus memanjat.
Mintalah tambahan ilmu,
Ilmu itu tinggikan derajat.
35.
Jalan-jalan ke Polandia,
Tiada orang hidupnya mewah.
Rusak ilmu karena dunia,
Luruskan niat untuk ibadah.
36.
Kaca pecah dalam nampan,
Kayu jati kayu gaharu.
Indah wajah karena tampan,
Indah hati karena ilmu.
37.
Si kancil makan selai,
Selai dari pisang rawa.
Waktu kecil banyak lalai,
Menyesal dia di waktu tua.
38.
Salak talas di kota raja,
Orang berakal giat bekerja.
Anak malas susah bekerja,
Pasti menyesal di waktu senja.
39.
Bunga dahlia bunga melati,
Kue manis dari ketan.
Ajaran guru hendak ditaati,
Supaya manfaat terasa badan.
40.
Jati jajar gunung semeru,
Angin kencang deras menderu.
Jika belajar rajin selalu,
Tentu dadanya dipenuhi ilmu.
Marilah kita berdisiplin. Biasakan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadi budaya kita.
Kita mesti berdisiplin di rumah, sekolah, tempat umum, di mana saja. Apabila disiplin telah menjadi kebiasaan, maka tugas apapun yang kita dapatkan akan terasa ringan.
41.
Harum mawar bunga setanggi,
Hujan kilat kayunya rubuh.
Mari selalu bangun pagi,
Kerjakan sholat di waktu subuh.
42.
Indah sungguh bulan sya’ban,
Terbang tinggi burung kenari.
Mandi pagi suatu kewajiban,
Sebelum aktivitas di pagi hari.
43.
Memang tinggi pohon kelapa,
Naik ke sana perlu tenaga.
Sarapan pagi jangan lupa,
Agar badan slalu bertenaga.
44.
Bambu hijau makanan panda,
Panda main di bawah pinang.
Kerjakan tugas jangan ditunda,
Tugas selesai hatipun senang.
45.
Rumah mewah taman ratu,
Untuk bertemu sang adipati.
Berangkat sekolah tepat waktu,
Itulah tanda murid berprestasi.
46.
Kolam jernih rumah si ikan,
Panas terik minumlah lontar.
Tugas sekolah selalu dikerjakan,
Hati senang, otak jadi pintar.
47.
Daun talas membungkus ragi,
Baca quran hingga hafal.
Orang malas selalu rugi,
Habis umur dengan berkhayal.
48.
Sungguh manis buah kurma,
Rasanya manis ujungnya terikat.
Pelajari lah ilmu agama,
Untuk selamat dunia akhirat.
49.
Gadis manis memakai pita,
Kaki lincah naik tangga.
Ilmu akan menjaga kita,
Sedang harta kita yang jaga.
50.
Jalan-jalan ke kota Banjar,
Udara dingin bercampur topan.
Cari guru untuk belajar,
Agar jangan sesal kemudian.
Marilah jaga kesehatan. Agar bisa menikmati kehidupan ini dengan nyaman. Bila badan sehat kitapun akan senang bermain, belajar, maupun aktivitas lainnya.
51.
Bunga selasih tumbuh di darat,
Di petik di hari raya.
Badan bersih badan sehat,
Itulah kunci hidup bahagia.
52.
Kacang goreng rasanya gurih,
Makan sepiring di pinggir kali.
Jika kurang minum air putih,
Badan letih lesu sekali.
53.
Kuda kencang lari balapan,
Nasi harum wangi pandan.
Setiap pagi kita sarapan,
Supaya kuat segenap badan.
54.
Tepung beras tepung kanji,
Padi dimasak jadi nasi.
Mari makan, makanan bergizi,
Makanan sehat bernutrisi.
55.
Merpati terbang tubuhnya ringan,
Anak mengaji pada ajengan.
Jajan jangan sembarangan,
Bisa-bisa sakit di badan.
56.
Udara pagi terasa dingin,
Jalan-jalan bersama si kembar.
Sayur mayur sumber vitamin,
Tambah susu supaya segar.
57.
Hari panas pakailah topi,
Air minum tinggal sedikit.
Rumah mesti bersih rapi,
Akan jauh dari penyakit.
58.
Kayu putih hendak dipahat,
Hiasan untuk pintu pagar.
Apa tandanya orang yang sehat,
Pikiran tenang, badan bugar.
59.
Dari sawah sampai rawa,
Tumbuh subur rumput benalu.
Dari muda sampai tua,
Mudah-mudahan sehat selalu.
60.
Terbang tinggi burung tekukur,
Hinggap sebentar di tepi sumur.
Untuk badan sehat kita bersyukur,
Mudah-mudahan hidup makmur.
Pantun nasehat dan pantun jenaka sangat terkenal. Kedua jenis pantun ini sangat digemari oleh anak-anak. Oleh karena itu, dipelajari di sekolah.
61.
Lihat itu pohon kelapa,
Tertiup oleh angin dingin.
Lihat itu anak siapa?
Badan kurus kurang vitamin.
62.
Apa gunanya baju cantik,
Kainnya tipis juga ringan.
Apa gunanya wajah cantik,
Tapi punya sakit cacingan.
63.
Rumah lama dari papan,
Ada sumur airnya kering.
Begini nasib kurang sarapan,
Perut sakit kepala pening.
64.
Untuk apa kain batik,
Sana sini banyak bolongnya.
Untuk wajahnya cantik,
Tapi giginya ompong semua.
65.
Banyak harta kita berbagi,
Lihat jauh ambil teropongnya.
Jarang-jarang sikat gigi,
Masih muda banyak ompongnya.
66.
Lihat itu binatang semut,
Giginya tajam bagaikan parut.
Lihatlah itu orang yang gendut,
Kalau berjalan mendorong perut.
67.
Kolam kecil tempat si ikan,
Ikan dijual di tengah pasar.
Kalau makan jangan kebanyakan,
Nanti badan mekar membesar.
68.
Pohon pinang pohon lada,
Taman indah ada rusa.
Alangkah senang naik sepeda,
Putar-putar keliling desa.
69.
Sangat lucu binatang panda,
memakan benih yang disemai.
Senang hati naik sepeda,
Dengan teman beramai-ramai.
70.
Ramai orang berkenduri,
Waktu subuh telah berlalu.
Mari jogging di pagi hari,
Supaya tubuh sehat selalu.
Ayah dan ibu sering menasehati anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar anaknya jangan sampai salah jalan.
Selain itu, tujuannya adalah agar anaknya mendapatkan pelajaran dari kehidupan ini.
Berikut ini adalah nasehat dari seorang ayah dan ibu.
71.
Batu nisan Tanjung Kuala,
Bunganya mekar berseri-seri.
Jadilah insan berhati mulia,
Jauhkan diri dari segala iri.
72.
Besi berkarat di atas rotan,
Tanjung Pinang kayu ukir.
Badan sehat diberi makan,
Jiwa tenang diberi dzikir.
73.
Dari barat ke tanah Jawa,
Kaki melangkah di tanah rendah.
Dengarkan nasehat orang tua,
Ambil pelajaran dan faedah.
74.
Jahe merah jahe lengkuas,
Campur dengan mangga kemumu.
Pergilah ke dunia luas,
Ambil pengalaman serta ilmu.
75.
Anak panda di tengah taman,
bermain -main dengan kangguru.
Kalau muda jadikan teman,
Kalau tua jadikan guru.
76.
Bayam seikat seranjang markisa,
Mayat diangkut dengan keranda.
Jagalah syariat Allah senantiasa,
Allah kan jaga kau dimana berada.
77.
Nelayan sedang melempar sauh,
Andrea dikenal rambut ikalnya.
Perjalanan hidup amatlah jauh,
Jadikan taqwa sebagai bekalnya.
78.
Angin kencang datang menerpa,
Musim kabut di utara.
Orang tua jangan dilupa,
Selalu disebut dalam doa.
79.
Buah lontar enak rasanya,
Dihias dengan selembar pita.
Amat sebentar hidup di dunia,
Ke akhirat pula pulang kita.
80.
Angin kencang meniup bendera,
Masakan lezat wangi aroma.
Hidup ini laksana mengembara,
Tak abadi tak akan lama.
Agama Islam mengajarkan agar anak berbakti kepada orang tua. Terutama kepada ibunya.
Orang tua merupakan jalan menuju surga. Barang siapa yang ingin hidup bahagia, berbaktilah kepada orang tua.
Yang berbakti kepada orang tua, akan bahagia di dunia dan akhirat. Yang derhaka kepada keduanya, akan sengsara di dunia dan akhirat.
81.
Bunga melati di tepi rawa,
Untuk hiasan di hari raya.
Siapa berbakti pada orang tua,
Tentu hidupnya penuh bahagia.
82.
Bunga melati tumbuh beribu,
Tumbuh besar di negeri hulu.
Rendah hati di hadapan ibu,
Itulah ajaran para pendahulu.
83.
Pagi hari turun kabur,
Ayah ke hutan membawa kapak.
Berkata -lah lemah lembut,
Bila di hadapan ibu bapak.
84.
Garam laut namanya uyah,
Gubuk kecil tinggi tiangnya.
Doakan selalu ibu dan ayah,
Supaya mendapat kasih sayang-Nya.
85.
Putih sekali warna awan,
Dari timur menuju rawat.
Orang tua jangan dilawan,
Kan sengsara dunia akhirat.
86.
Pagi ini awan kelabu,
Hutan sumatra tumbuh meranti.
Banyak-banyak membantu ibu,
Pahala besar pasti menanti.
87.
Anak landak di rimba raya,
Hendak memanjat pohon kelapa.
Bila hendak hidup bahagia,
Berbaktilah pada ibu bapa.
88.
Senja merah kini kelabu,
Malam turun suasana sunyi.
Jagalah ayah dan ibu,
Saat mereka tua nanti.
89.
Mari berkemah di dalam goa,
Hanya takut ada gempa.
Banyak-banyak kita berdoa,
Moga-moga dimaafkan ibu bapak.
90.
Bulan ini bulan rajab,
Mudah-mudahan badan sehat.
Doa ibu sangat mustajab,
Kepadanya kita berkhidmat.
Jadi kecil kita diajarkan untuk memelihara kebersihan. Baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.
Lingkungan yang bersih akan membuat kita nyaman. Selain itu lingkungan yang bersih juga akan menyehatkan.
Sebaliknya lingkungan yang kotor membuat kita tidak nyaman dan akan banyak penyakit yang datang.
Di bawah ini merupakan ajakan untuk menjaga kebersihan.
91.
Ayam hutan ayam jawa,
Beli tiga diberi empat.
Salam berangkai dengan doa,
Pantun kami memberi manfaat.
92.
Apa tanda tanaman pandan,
Wangi terhirup segar di badan.
Apa tanda orang beriman,
Dia menjaga kebersihan.
93.
Hitam arang apa gunanya,
Air mengalir hingga tumpah.
Kalau kita orang yang mulia,
Tak sembarang membuang sampah.
94.
Tanam padi tangan ketan,
Dari pagi sehingga petang.
Jangan sembarang menebang hutan,
Jika tak ingin bencana datang.
95.
Tepung beras dari Ambon,
Dari Padang membeli sutera.
Mari kita menanam pohon,
Agar rindang lingkungan kita.
96.
Alangkah wangi daun pandan,
Dicampur dengan sayur-sayuran.
Mari jaga kebersihan badan,
Supaya sehat bukan impian.
97.
Hamba hanya rakyat jelata,
Bukan raja yang berkuasa.
Bila bersih kota kita,
Hidup ini nyaman terasa
98.
Jangan suka banyak bersumpah,
Agar terjaga ujung lidah.
Sekolah bebas dari sampah,
Semangat belajar jadi melimpah.
99.
Kalau rindang sebuah taman,
Sungguh sedap dipandang mata.
Mari banyak tanam tanaman,
Supaya asri lingkungan kita.
100.
Buah wangi tapi berdiri,
Itulah dia buah durian.
Hati riang wajah berseri,
Lihat alam tanpa kerusakan.
Berikutnya adalah pantun tentang mencari ilmu. Orang berilmu tinggi derajatnya.
Dengan ilmu itu kita mengetahui mana yang baik, mana yang buruk. Mana yang bermanfaat mana yang mudarat.
101.
Tangkai mawar punya duri,
Petik satu daun selada.
Ilmu selalu dicari,
Selagi usia masih muda.
102.
Anak ayam di pinggir kali,
Butir jagung dicari-cari.
Masa muda hanya sekali,
Kepada ilmu jiwa mencari.
103.
Anak Belanda memakan roti,
Wajahnya putih berseri-seri.
Masa muda ini sungguh berarti,
Ilmu agama kita cari.
104.
Dari laut dengan darat,
Lihat bintang dengan cermat.
Ilmu dicari untuk akhirat,
Agar hidup kita selamat.
105.
Pohon jati tumbuh berjajar,
Terlihat oleh kayu lontar.
Kalau kita rajin belajar,
Sudah tentu akan pintar.
106.
Dari jauh terdengar alunan,
Pemandangan desa banyak sawahnya.
Jika ilmu selalu diamalkan,
Bagaikan pohon banyak buahnya.
107.
Badan sakit diberi jamu,
Jamu pahit diberi madu.
Dunia dicari dengan ilmu,
Akhirat didapat dengan ilmu.
108.
Hari raya makan ketupat,
Ketupat diikat hingga erat.
Semoga ilmu bermanfaat,
Menjadi penolong sampai akhirat.
109.
Irian Jaya Wijaya,
Dari Kedah ke Malaka.
Cukup sekian pantun saya,
Moga berfaedah untuk semua.
110.
Ranting tua mudah patah,
Kayu bakar, tolong ikatkan.
Kalau ada kata yang salah,
Kepada semua, tolong maafkan.
Semoga contoh pantun di atas bisa menjadi rujukan. Pantun-pantun tersebut dibuat sebagai bahan ajar untuk kita semua.
Jalan aspal sungguh rata,
Belimbing wuluh di para-para.
Siapa mengenal agama,
Jiwa jauh dari sengsara.
2.
Makan ketupat kenyang sudah,
Melihat ikan di tanah lembah.
Siapa taat beribadah,
Hidupnya akan terasa indah.
3.
Kayu rubuh putus akarnya,
Pohon jati tempat si rusa.
Siapa jauh dari agama,
Tentu hatinya akan tersiksa.
4.
Burung pipit di pucuk delima,
Putih kelinci mempesona.
Bertauhid amatlah utama,
Itulah kunci menuju surga.
5.
Bunga melati bunga delima,
Daun suplir di dekat tangga.
Hidup ikuti jalan agama,
Di akhir menemui surga.
6.
Apa gunanya buah nangka,
Kalau salak banyak diminta.
Apa gunanya senang di dunia,
Kalau kelak mendapat neraka.
7.
Bunga selasih di bawah terik,
Selasih dipetik, bunganya indah.
Tauhid bersih dari syirik,
Sunnah bersih dari bid’ah.
8.
Tanah diratakan tak bersisa,
Sawah lebar terlihat indah.
Tiada diciptakan manusia,
Kecuali agar mereka beribadah.
9.
Orang kampung sangat bersahaja,
Ada yang muda ada yang renta.
Kepada Allah saja berdoa,
kepada-Nya kita meminta.
10.
Buah berduri buah delima,
Dipetik oleh si anak kera.
Siapa lari dari agama,
Hidup sempit hatinya sengsara.
Contoh Pantun Nasehat dari Orang Tua Untuk Anaknya
Bangsa Melayu seringkali membuat pantun nasehat untuk anak-anak.
Orang tua mereka mengajarkan anak-anak tentang berbagai hal. Misalnya budi pekerti yang luhur, agama, akhlak, dan hikmah dalam kehidupan.
Sedangkan untuk anak-anak kecil, dibuatkan pula pantun jenaka. Sehingga bisa mereka terhibur dengan pantun tersebut.
Di bawah ini merupakan contoh pantun nasehat orang tua kepada anak-anaknya.
11.
Angin dingin di beranda,
Harum taman menyentuh jiwa.
Biarlah miskin harta benda,
Jangan iman dijual jua.
12.
Layang-layang dari batik,
Ada belati di dalam peti.
Kasih sayang amalan baik,
Tanamkan di hati hingga nanti.
13.
Walaupun jamu pahit rasanya,
Biarlah badan menanggung perih.
Biarpun ilmu penuh di dada,
Biarlah bagaikan adatnya padi.
14.
Batu bata tertutup karung,
Dalam peti logam tembaga.
Walau harta setinggi gunung,
Rendah hati tetap dijaga.
15.
Api membara bakar kecipir,
Hati sedih membuat lara.
Sebelum bicara banyak berfikir,
Agar menyesal tidak mendera.
16.
Beli jamu di simpang jalan,
Madunya manis dari si lebah.
Jika ilmu tak diamalkan,
Bagaikan pohon tiada berbuah.
17.
Naik kereta ke kampung hulu,
Melihat pengantin duduk bersanding.
Banyak harta tiada ilmu,
Bagaikan rumah tidak berdinding.
18.
Pohon pepaya dirubung lebah,
Bumbu dapur untuk kecambah.
Saat kaya, harta melimpah,
Rasa syukur harus ditambah.
19.
Batu nisan dekat lembah,
Baca quran dengan mushaf.
Setiap insan pasti tersalah,
Jika salah mohonlah maaf.
20.
Bunga melati tumbuh di rawa,
Di pagi buta bunga merekah.
Selalu hormati orang yang tua,
Di sana kita mendapatkan berkah.
Contoh Pantun Nasehat Untuk Pendidikan
Semua pantun nasehat hakikatnya bertemakan pendidikan. Di dalamnya ada ajakan untuk maju menuju arah yang lebih baik.
Nasehat merupakan ungkapan kasih sayang. Dengan nasehat, seseorang bisa menjadi tersadar akan kesalahannya.
Beberapa bait pantun ini tentang kegigihan mencari dan menuntut ilmu.
21.
Langit di kota berwarna biru,
Warna biru angin menderu.
Mari kita hormati guru,
Sebab guru pembawa ilmu.
22.
Kolam kecil tempat si ikan,
Ikan berenang dengan cepat.
Adab selalu dikedepankan,
Agar ilmu mudah didapat.
23.
Badan sembuh minum jamu,
Badan baik nyaman terasa.
Duduk bersimpuh mencari ilmu,
Lebih baik daripada dunia seisinya
24.
Dalam kelambu benih jintan,
Kayu gaharu jati belanda.
Sebutir debu menjadi intan,
Jika ilmu dalam dada.
25.
Air tajin jatuh terbakar,
Kadal melata ke dalam rawa.
Rajin-rajin kita belajar,
Agar kita hidup berjaya.
26.
Beli salak beli ketumbar,
Batu gosok daun lontar.
Banyak-banyak kita belajar,
Tentu esok menjadi pintar.
27.
Air cuka di Kiara Condong,
Makan bakpao seputih awan.
Jangan suka berkata bohong,
Nanti engkau tak punya kawan.
28.
Pantai kuta suasana sendu,
Kaki basah ombak berkejaran.
Jika kita bersatu padu,
Pekerjaan susah terasa ringan.
29.
Waktu subuh rahmat mengucur,
Baju batik dari jawa.
Walau tubuh hancur lebur,
Akhlak baik dikenang jua.
30.
Jangan suka hati mendengki,
Terbanglah tinggi bagaikan elang.
Kalau Tuhan membagi rezeki,
Tidak mungkin terhalang-halang.
Contoh Pantun Nasehat Belajar
Pendidikan tak bisa dilepaskan dengan belajar. Anak-anak yang belajar memiliki kebiasaan baik. Mereka akan selalu tekun. Sehingga sangat bermanfaat bagi dirinya di waktu besar nanti.
Para guru dan orang tua hendaknya memotivasi anak-anak untuk terus belajar.
31.
Kayu gaharu tempat si lebah,
Udang besar di dalam tambak.
Pekerjaan guru bukanlah mudah,
Bagai kerja menolak ombak.
32.
Amat lincah kaki kancil,
Minum air basah di baju.
Belajar di waktu kecil,
Bagai mengukir di atas batu.
33.
Kayu jelutung tumbuh berjajar,
Sungai mengalir selalu lancar.
Anak beruntung rajin belajar,
Cita-cita tinggi kan terkejar.
34.
Kapuk dari pohon randu,
Tupai loncat terus memanjat.
Mintalah tambahan ilmu,
Ilmu itu tinggikan derajat.
35.
Jalan-jalan ke Polandia,
Tiada orang hidupnya mewah.
Rusak ilmu karena dunia,
Luruskan niat untuk ibadah.
36.
Kaca pecah dalam nampan,
Kayu jati kayu gaharu.
Indah wajah karena tampan,
Indah hati karena ilmu.
37.
Si kancil makan selai,
Selai dari pisang rawa.
Waktu kecil banyak lalai,
Menyesal dia di waktu tua.
38.
Salak talas di kota raja,
Orang berakal giat bekerja.
Anak malas susah bekerja,
Pasti menyesal di waktu senja.
39.
Bunga dahlia bunga melati,
Kue manis dari ketan.
Ajaran guru hendak ditaati,
Supaya manfaat terasa badan.
40.
Jati jajar gunung semeru,
Angin kencang deras menderu.
Jika belajar rajin selalu,
Tentu dadanya dipenuhi ilmu.
Contoh Pantun Nasehat Ajakan Berdisiplin
Marilah kita berdisiplin. Biasakan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga menjadi budaya kita.
Kita mesti berdisiplin di rumah, sekolah, tempat umum, di mana saja. Apabila disiplin telah menjadi kebiasaan, maka tugas apapun yang kita dapatkan akan terasa ringan.
41.
Harum mawar bunga setanggi,
Hujan kilat kayunya rubuh.
Mari selalu bangun pagi,
Kerjakan sholat di waktu subuh.
42.
Indah sungguh bulan sya’ban,
Terbang tinggi burung kenari.
Mandi pagi suatu kewajiban,
Sebelum aktivitas di pagi hari.
43.
Memang tinggi pohon kelapa,
Naik ke sana perlu tenaga.
Sarapan pagi jangan lupa,
Agar badan slalu bertenaga.
44.
Bambu hijau makanan panda,
Panda main di bawah pinang.
Kerjakan tugas jangan ditunda,
Tugas selesai hatipun senang.
45.
Rumah mewah taman ratu,
Untuk bertemu sang adipati.
Berangkat sekolah tepat waktu,
Itulah tanda murid berprestasi.
46.
Kolam jernih rumah si ikan,
Panas terik minumlah lontar.
Tugas sekolah selalu dikerjakan,
Hati senang, otak jadi pintar.
47.
Daun talas membungkus ragi,
Baca quran hingga hafal.
Orang malas selalu rugi,
Habis umur dengan berkhayal.
48.
Sungguh manis buah kurma,
Rasanya manis ujungnya terikat.
Pelajari lah ilmu agama,
Untuk selamat dunia akhirat.
49.
Gadis manis memakai pita,
Kaki lincah naik tangga.
Ilmu akan menjaga kita,
Sedang harta kita yang jaga.
50.
Jalan-jalan ke kota Banjar,
Udara dingin bercampur topan.
Cari guru untuk belajar,
Agar jangan sesal kemudian.
Contoh Pantun Nasehat Tentang Hidup Sehat
Marilah jaga kesehatan. Agar bisa menikmati kehidupan ini dengan nyaman. Bila badan sehat kitapun akan senang bermain, belajar, maupun aktivitas lainnya.
51.
Bunga selasih tumbuh di darat,
Di petik di hari raya.
Badan bersih badan sehat,
Itulah kunci hidup bahagia.
52.
Kacang goreng rasanya gurih,
Makan sepiring di pinggir kali.
Jika kurang minum air putih,
Badan letih lesu sekali.
53.
Kuda kencang lari balapan,
Nasi harum wangi pandan.
Setiap pagi kita sarapan,
Supaya kuat segenap badan.
54.
Tepung beras tepung kanji,
Padi dimasak jadi nasi.
Mari makan, makanan bergizi,
Makanan sehat bernutrisi.
55.
Merpati terbang tubuhnya ringan,
Anak mengaji pada ajengan.
Jajan jangan sembarangan,
Bisa-bisa sakit di badan.
56.
Udara pagi terasa dingin,
Jalan-jalan bersama si kembar.
Sayur mayur sumber vitamin,
Tambah susu supaya segar.
57.
Hari panas pakailah topi,
Air minum tinggal sedikit.
Rumah mesti bersih rapi,
Akan jauh dari penyakit.
58.
Kayu putih hendak dipahat,
Hiasan untuk pintu pagar.
Apa tandanya orang yang sehat,
Pikiran tenang, badan bugar.
59.
Dari sawah sampai rawa,
Tumbuh subur rumput benalu.
Dari muda sampai tua,
Mudah-mudahan sehat selalu.
60.
Terbang tinggi burung tekukur,
Hinggap sebentar di tepi sumur.
Untuk badan sehat kita bersyukur,
Mudah-mudahan hidup makmur.
Contoh Pantun Nasehat dan Jenaka
Pantun nasehat dan pantun jenaka sangat terkenal. Kedua jenis pantun ini sangat digemari oleh anak-anak. Oleh karena itu, dipelajari di sekolah.
61.
Lihat itu pohon kelapa,
Tertiup oleh angin dingin.
Lihat itu anak siapa?
Badan kurus kurang vitamin.
62.
Apa gunanya baju cantik,
Kainnya tipis juga ringan.
Apa gunanya wajah cantik,
Tapi punya sakit cacingan.
63.
Rumah lama dari papan,
Ada sumur airnya kering.
Begini nasib kurang sarapan,
Perut sakit kepala pening.
64.
Untuk apa kain batik,
Sana sini banyak bolongnya.
Untuk wajahnya cantik,
Tapi giginya ompong semua.
65.
Banyak harta kita berbagi,
Lihat jauh ambil teropongnya.
Jarang-jarang sikat gigi,
Masih muda banyak ompongnya.
66.
Lihat itu binatang semut,
Giginya tajam bagaikan parut.
Lihatlah itu orang yang gendut,
Kalau berjalan mendorong perut.
67.
Kolam kecil tempat si ikan,
Ikan dijual di tengah pasar.
Kalau makan jangan kebanyakan,
Nanti badan mekar membesar.
68.
Pohon pinang pohon lada,
Taman indah ada rusa.
Alangkah senang naik sepeda,
Putar-putar keliling desa.
69.
Sangat lucu binatang panda,
memakan benih yang disemai.
Senang hati naik sepeda,
Dengan teman beramai-ramai.
70.
Ramai orang berkenduri,
Waktu subuh telah berlalu.
Mari jogging di pagi hari,
Supaya tubuh sehat selalu.
Contoh Pantun Nasehat dari Ayah dan Ibu
Ayah dan ibu sering menasehati anak-anaknya. Hal tersebut dilakukan agar anaknya jangan sampai salah jalan.
Selain itu, tujuannya adalah agar anaknya mendapatkan pelajaran dari kehidupan ini.
Berikut ini adalah nasehat dari seorang ayah dan ibu.
71.
Batu nisan Tanjung Kuala,
Bunganya mekar berseri-seri.
Jadilah insan berhati mulia,
Jauhkan diri dari segala iri.
72.
Besi berkarat di atas rotan,
Tanjung Pinang kayu ukir.
Badan sehat diberi makan,
Jiwa tenang diberi dzikir.
73.
Dari barat ke tanah Jawa,
Kaki melangkah di tanah rendah.
Dengarkan nasehat orang tua,
Ambil pelajaran dan faedah.
74.
Jahe merah jahe lengkuas,
Campur dengan mangga kemumu.
Pergilah ke dunia luas,
Ambil pengalaman serta ilmu.
75.
Anak panda di tengah taman,
bermain -main dengan kangguru.
Kalau muda jadikan teman,
Kalau tua jadikan guru.
76.
Bayam seikat seranjang markisa,
Mayat diangkut dengan keranda.
Jagalah syariat Allah senantiasa,
Allah kan jaga kau dimana berada.
77.
Nelayan sedang melempar sauh,
Andrea dikenal rambut ikalnya.
Perjalanan hidup amatlah jauh,
Jadikan taqwa sebagai bekalnya.
78.
Angin kencang datang menerpa,
Musim kabut di utara.
Orang tua jangan dilupa,
Selalu disebut dalam doa.
79.
Buah lontar enak rasanya,
Dihias dengan selembar pita.
Amat sebentar hidup di dunia,
Ke akhirat pula pulang kita.
80.
Angin kencang meniup bendera,
Masakan lezat wangi aroma.
Hidup ini laksana mengembara,
Tak abadi tak akan lama.
Contoh Pantun Nasehat Berbakti Pada Orang Tua
Agama Islam mengajarkan agar anak berbakti kepada orang tua. Terutama kepada ibunya.
Orang tua merupakan jalan menuju surga. Barang siapa yang ingin hidup bahagia, berbaktilah kepada orang tua.
Yang berbakti kepada orang tua, akan bahagia di dunia dan akhirat. Yang derhaka kepada keduanya, akan sengsara di dunia dan akhirat.
81.
Bunga melati di tepi rawa,
Untuk hiasan di hari raya.
Siapa berbakti pada orang tua,
Tentu hidupnya penuh bahagia.
82.
Bunga melati tumbuh beribu,
Tumbuh besar di negeri hulu.
Rendah hati di hadapan ibu,
Itulah ajaran para pendahulu.
83.
Pagi hari turun kabur,
Ayah ke hutan membawa kapak.
Berkata -lah lemah lembut,
Bila di hadapan ibu bapak.
84.
Garam laut namanya uyah,
Gubuk kecil tinggi tiangnya.
Doakan selalu ibu dan ayah,
Supaya mendapat kasih sayang-Nya.
85.
Putih sekali warna awan,
Dari timur menuju rawat.
Orang tua jangan dilawan,
Kan sengsara dunia akhirat.
86.
Pagi ini awan kelabu,
Hutan sumatra tumbuh meranti.
Banyak-banyak membantu ibu,
Pahala besar pasti menanti.
87.
Anak landak di rimba raya,
Hendak memanjat pohon kelapa.
Bila hendak hidup bahagia,
Berbaktilah pada ibu bapa.
88.
Senja merah kini kelabu,
Malam turun suasana sunyi.
Jagalah ayah dan ibu,
Saat mereka tua nanti.
89.
Mari berkemah di dalam goa,
Hanya takut ada gempa.
Banyak-banyak kita berdoa,
Moga-moga dimaafkan ibu bapak.
90.
Bulan ini bulan rajab,
Mudah-mudahan badan sehat.
Doa ibu sangat mustajab,
Kepadanya kita berkhidmat.
Contoh Pantun Nasehat Menjaga Kebersihan
Jadi kecil kita diajarkan untuk memelihara kebersihan. Baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.
Lingkungan yang bersih akan membuat kita nyaman. Selain itu lingkungan yang bersih juga akan menyehatkan.
Sebaliknya lingkungan yang kotor membuat kita tidak nyaman dan akan banyak penyakit yang datang.
Di bawah ini merupakan ajakan untuk menjaga kebersihan.
91.
Ayam hutan ayam jawa,
Beli tiga diberi empat.
Salam berangkai dengan doa,
Pantun kami memberi manfaat.
92.
Apa tanda tanaman pandan,
Wangi terhirup segar di badan.
Apa tanda orang beriman,
Dia menjaga kebersihan.
93.
Hitam arang apa gunanya,
Air mengalir hingga tumpah.
Kalau kita orang yang mulia,
Tak sembarang membuang sampah.
94.
Tanam padi tangan ketan,
Dari pagi sehingga petang.
Jangan sembarang menebang hutan,
Jika tak ingin bencana datang.
95.
Tepung beras dari Ambon,
Dari Padang membeli sutera.
Mari kita menanam pohon,
Agar rindang lingkungan kita.
96.
Alangkah wangi daun pandan,
Dicampur dengan sayur-sayuran.
Mari jaga kebersihan badan,
Supaya sehat bukan impian.
97.
Hamba hanya rakyat jelata,
Bukan raja yang berkuasa.
Bila bersih kota kita,
Hidup ini nyaman terasa
98.
Jangan suka banyak bersumpah,
Agar terjaga ujung lidah.
Sekolah bebas dari sampah,
Semangat belajar jadi melimpah.
99.
Kalau rindang sebuah taman,
Sungguh sedap dipandang mata.
Mari banyak tanam tanaman,
Supaya asri lingkungan kita.
100.
Buah wangi tapi berdiri,
Itulah dia buah durian.
Hati riang wajah berseri,
Lihat alam tanpa kerusakan.
Contoh Pantun Nasehat Menuntut Ilmu
Berikutnya adalah pantun tentang mencari ilmu. Orang berilmu tinggi derajatnya.
Dengan ilmu itu kita mengetahui mana yang baik, mana yang buruk. Mana yang bermanfaat mana yang mudarat.
101.
Tangkai mawar punya duri,
Petik satu daun selada.
Ilmu selalu dicari,
Selagi usia masih muda.
102.
Anak ayam di pinggir kali,
Butir jagung dicari-cari.
Masa muda hanya sekali,
Kepada ilmu jiwa mencari.
103.
Anak Belanda memakan roti,
Wajahnya putih berseri-seri.
Masa muda ini sungguh berarti,
Ilmu agama kita cari.
104.
Dari laut dengan darat,
Lihat bintang dengan cermat.
Ilmu dicari untuk akhirat,
Agar hidup kita selamat.
105.
Pohon jati tumbuh berjajar,
Terlihat oleh kayu lontar.
Kalau kita rajin belajar,
Sudah tentu akan pintar.
106.
Dari jauh terdengar alunan,
Pemandangan desa banyak sawahnya.
Jika ilmu selalu diamalkan,
Bagaikan pohon banyak buahnya.
107.
Badan sakit diberi jamu,
Jamu pahit diberi madu.
Dunia dicari dengan ilmu,
Akhirat didapat dengan ilmu.
108.
Hari raya makan ketupat,
Ketupat diikat hingga erat.
Semoga ilmu bermanfaat,
Menjadi penolong sampai akhirat.
109.
Irian Jaya Wijaya,
Dari Kedah ke Malaka.
Cukup sekian pantun saya,
Moga berfaedah untuk semua.
110.
Ranting tua mudah patah,
Kayu bakar, tolong ikatkan.
Kalau ada kata yang salah,
Kepada semua, tolong maafkan.
Semoga contoh pantun di atas bisa menjadi rujukan. Pantun-pantun tersebut dibuat sebagai bahan ajar untuk kita semua.