100 Contoh Pantun PENDIDIKAN dan Maknanya: Budi Pekerti, Berbalas, 2 dan 4 Bait untuk Sekolah

Pantun Pendidikan. Di dalam dunia pendidikan diajarkan beberapa macam jenis pantun. Diantaranya adalah pantun nasehat, Pantun teka-teki, pantun jenaka, pantun agama, dan pantun adat.

Di dalam pantun terdapat penuntun. Yaitu pengajaran tentang kebaikan bagi manusia.

Para pendakwah Islam seringkali menggunakan pantun sebagai sarana untuk menyampaikan agama.

Dengan kata lain sebenarnya pantun memiliki peran dalam pendidikan.

Contoh-contoh pantun pendidikan di bawah ini merupakan pantun yang berisikan ajakan kepada ada anak muda untuk mementingkan pendidikan.

Sebagaimana diketahui, pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan.

Negara yang maju merupakan negara yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

Sebaliknya negara yang miskin biasanya terbelakang dalam dunia pendidikan.


pantun

Pantun Pendidikan Sekolah


Sekolah merupakan sarana pendidikan. Oleh sebab itu anak-anak harus rajin dan senang pergi ke sekolah.

Di sanalah mereka menuntut ilmu dan bersosialisasi dengan teman-teman.

Tentunya nasehat yang paling sering didapatkan dari guru ialah agar mereka banyak-banyak belajar.

Sehingga ketika mereka dewasa mereka akan mendapatkan manfaat dari ilmu yang mereka pelajari.

1.
Mentari pagi begitu hangat,
Pagi hilang begitu cepat.
Berangkat sekolah dengan semangat,
Semoga ilmu bermanfaat.

2.
Sudah besar badan kancil,
Bermain-main dengan Si tupai.
Rajin belajar di waktu kecil,
Sudah besar menjadi pandai.

3.
Pelangi indah beraneka warna,
Muncul setelah turun hujan.
Jika ingin taklukkan dunia,
Pendidikan diutamakan.

4.
Apa gunanya lemari kaca,
Kalau isinya tidak ada.
Apa gunanya harta benda,
Jika ilmu tidak punya.

5.
Anak Belanda memakan roti,
Roti sepotong dibelah-belah.
Dengan ilmu kita mengerti,
Mana yang benar mana yang salah.


6.
Walau basah sampai ke paha,
Jangan lewat atas jembatan.
Walau susah tetap berusaha,
Jangan sampai putus harapan.

7.
Ular merah ular naga,
Hendak bertemu dengan si Panda.
Berusahalah sekuat tenaga,
Niscaya ilmu masuk ke dada.

8.
Hari raya makan ketupat,
Kue renyah dari ketan.
Carilah ilmu sampai dapat,
Menjadi cahaya di masa depan.

9.
Tanaman melati tanam padi,
Banyak yang suka pada keduanya.
Didiklah hati untuk berbudi,
Hidup dengan akhlak yang mulia.

10.
Ladang luas tumbuh bambu,
Membangun gubuk di tepi rawa.
Selagi muda carilah ilmu,
Agar tak menyesal di hari tua.

Contoh Pantun Pendidikan Budi Pekerti


Budi pekerti adalah akhlak. Budi pekerti yang luhur berarti akhlak yang mulia.

Agama sangat menekankan akhlak yang mulia. Dengan akhlak itulah derajat manusia bisa tinggi.

Sebaliknya apabila akhlak tidak ada, maka manusia menjadi rendah.

11.
Mari kita menanam tomat,
Tanam tomat di tanah darat.
Kepada yang tua hendaklah hormat,
Agar tinggi derajat martabat.

12.
Durian manis kulit berduri,
Makan cireng ditambah cuka.
Wajah manis berseri-seri,
Semua orang jadi suka.

13.
Kita berlindung dari gempa,
Kalau gempa rumah pun rata.
Sopan santun tak pernah lupa,
Itulah ada yang sangat pertama.

14.

Manis rasanya makan kolak,
Sambil melihat kolam ikan.
Baik budi baik akhlak,
Banyak orang yang mendoakan.

15.
Lambat berjalan si kura-kura,
Tak pandai memanjat kelapa.
Walau harta kita tak punya,
Milikilah akhlak yang mulia.


16.
Si kancil dan si rusa,
Bermain-main di Rimba Raya.
Hormatilah sesama manusia,
Supaya hidup tentram bahagia.

17.
Pagi hari sarapan bubur,
Sayur lontong bercampur santan.
Sopan santun saat bertutur,
Lisan ini jangan menyakitkan.

18.
Malam hari tidur nyenyak,
Pagi-pagi makan kolak.
Apa gunanya harta yang banyak?
Kalau dirimu tak punya akhlak.

19.
Burung kutilang pergi ke taman,
Dengan saya dia terbang.
Jadilah orang-orang beriman,
Hati bersih dan penyayang.

20.
Terbang tinggi jauh ke awan,
Pulang ke sarang di waktu senja.
Selalulah setia kawan,
Susah senang bersama-sama.

Pantun Pendidikan Untuk Anak SD


Materi pantun sudah diajarkan semenjak SD. Biasanya diajarkan pada kelas 4, 5, dan 6.

Di bawah ini merupakan kumpulan pantun pendidikan yang diperuntukkan anak SD.

21.
Mari puasa bulan Syawal,
Agar jauh dari neraka.
Berangkat tidur lebih awal,
Agar pagi bangun segera.

22.
Perahu kecil di Selat Malaka,
Menabrak kayu lambungnya pecah.
Dengarkan nasehat orang tua,
Agar ilmumu mendapat berkah.

23.
Wajah cantik enteng jodoh,
Saat meminang apa dihantar.
Walau dikata orang bodoh,
Dengan belajar kelakpun pintar.

24.
Berkerudung si gadis ayu,
Amat manis senyumannya.
Membaca adalah pintu ilmu,
Dengan buku tahu dunia.

25.
Telah terbelah sebuah batu,
Badan letih duduk di bangku.
Berangkat sekolah tepat waktu,
Pulang sekolah mendapat ilmu.


26.
Burung dara burung merpati,
Terbang tinggi hingga di batik.
Pelajari ilmu sepenuh hati,
Diiringi adab yang baik.

27.
Jalan-jalan ke kota Banjar,
Hujan turun dengan berderai.
Ke sekolah untuk belajar,
Agar menjadi anak pandai.

28.
Langit cerah berwarna biru,
Angin bertiup hingga menderu.
Hormati ibu bapak guru,
Agar engkau mendapat ilmu.

29.
Pisau tajam pisau belati,
Membelah daging dengan pelan.
Belajar dengan semangat hati,
Bersama guru dan teman-teman.

30.
Burung merpati terbang melayang,
Lima ekor di atas kedai.
Kenapa hati begitu sayang,
Karena engkau sangat pandai.


Pantun Pendidikan Bertema Belajar di Rumah


Ketika pandemi covid 19, anak-anak belajar di rumah. Hal ini dilakukan agar tidak terpapar oleh virus Corona.

Meskipun harus belajar di rumah, kita tidak boleh patah semangat.

Berikut ini merupakan pantun yang bertema belajar di rumah.

31.
Madu manis milik lebah,
Lebah banyak di sisi lembah.
Mari kita belajar di rumah,
Agar tidak terkena wabah.

32.
Anak bermain di atas jerami,
jerami padi di tengah sawah.
Semenjak masa pandemi,
Kita belajar dari rumah.

33.
Kayu keras mudah terbelah,
Ambil satu untuk pahatan.
Bukan karena malas sekolah,
Namun untuk menjaga kesehatan.

34.
Senja hari langit merah,
sudah gelap di utara.
Kerjakan tugas dari sekolah,
Dengan semangat yang membara.

35.
Anak ayam di pinggir kali,
Paruh mematuk mengambil ikan.
Walau terkadang susah sekali,
Belajar di rumah tetap dijalankan.


36.
Jalan-jalan ke kota Banda,
penduduknya sangat ramah.
Ditemani oleh ayah Bunda,
Mari kita belajar di rumah.

37.
Anak melayu membuat dipan,
potong kayu semenjak fajar.
Mari sayangi masa depan,
Dengan selalu belajar.

38.
Karena gempa tanah goyah,
rumah-rumah banyak bergetar.
Tak mengapa tak bersekolah,
Yang penting tetap belajar.

39.
Ucapan manis di tepi bibir,
Jaga selalu agar amanah.
Semoga pandemi segera berakhir,
Rindu hati pergi ke sekolah.

40.
Layang-layang diterbangkan,
angin kencang dekat taman.
Belajar di sekolah menyenangkan,
Bisa berjumpa dengan teman-teman.

Membuat Pantun Pendidikan Sendiri


Kita sudah mempunyai banyak contoh pantun. Seperti pantun jenaka, pantun teka-teki, bahkan pantun kasih sayang.

Namun bisakah kita membuat pantun sendiri?

Pantun buatan sendiri pasti lebih menyenangkan.

Berikut ini adalah latihan untuk membuat pantun pendidikan buatan sendiri.

Silakan isi sendiri titik-titik dengan pantunmu sendiri.

41.
Jalan-jalan ke Malaka,
Jangan lupa membeli kain.
Jika ingin mendapat harta,
…………………………………


42.
Pulau indah pulau seribu,
Tempat bermain si anak rantau.
Ibu berdoa setiap waktu,
………………………………….

43.
Apa gunanya lemari kaca,
Kalau tidak diisi kain.
Apa gunanya suka membaca,
Kalau…………………………

44.
Jalan-jalan ke kota Paris,
Melihat rumah berbaris-baris.
Sudah pintar wajahnya manis,
………………………..

45.
Apa tandanya buah pisang,
Berjejer di dalam tandan.
Apa tandanya otak usang,
………………………….


46.
Pohon jati daunnya lebar,
Untuk wadah nasi ketan.
Menuntut ilmu mestilah sabar,
………………………………


47.
Siang hari udara panas,
Alangkah segar minum selasih.
Ketekunan jangan dilepas,
……………………………..

48.
Sungguh indah alam desa,
Tempatnya bersih orangnya ramah.
Jauhi olehmu segala dosa,
…………………………………

49.
Anak manis pakai kerudung,
Warna biru dengan merah.
Kepada Allah kita berlindung,
……………………………….

50.
Alangkah ramai di hari raya,
Pulang kampung dari kota.
Moga-moga kita berjaya,
…………………………


Pantun Pendidikan dan Maknanya


pantun pendidikan anak-anak brainly

Kadang-kadang kita tak tahu maksud sebuah pantun.

Oleh sebab itu, di bawah ini merupakan beberapa contoh pantun dengan maknanya.

51.
Burung tempua membuat sarang,
Buat sarang di tepi rimba;
Pemberian kita jangan dikenang,
Pemberian orang jangan dilupa.

Maknanya: Kalau memberi jangan mengingatnya. Tetapi kalau diberi, hendaknya kita ingat selalalu.


52.
Jalan menyusur mencari ragi,
Pulang petang singgah di kebun;
Tangan dihulur sembilan jari,
Sebatang hilang bermain mercun.

Maknanya: Jangan bermain sesuatu yang membahayakan.


53.
Apa guna berambut ikal,
Kalau tidak bisa digulung.
Apa guna berhenfon mahal,
Kalau tidak telepon ke kampung.

Maknanya: Walaupun memiliki harta yang banyak, jangan pernah melupakan jasa orang tua.


54.
Kalau berlayar badanpun sakit,
Besi berkarat jatuh seikat. a
Kalau mendengar guruh di langit,
Cepat-cepat jemuran diangkat.

Maknanya: Segala sesuatu ada tandanya. Oleh sebab itu, cepat-cepatlah mengantisipasi jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.


55.
Burung terbang dari kampung,
Mencari ikan di pinggir kali.
Biarlah sayang tidak tertampung,
Jangan benci tidak bertepi.

Maknanya: lebih baik kita saling menyayangi, bukan saling membenci.


56.
Pintu terbuka suara berderit,
Dara berjalan di waktu malam.
Awal bulan berkirim duit,
Ujung bulan berkirim salam.

Maknanya: Kita harus selalu menjaga hubungan baik dengan orang tua dan handai taulan meskipun saling berjauhan.


57.
Sekali waktu ke Makasar,
Baju basah ketika mandi.
Kalau malu waktu belajar,
Hidup susah salah sendiri.

Maknanya: Jangan malu ketika belajar. Karena kalau tidak belajar, maka masa depan kita suram.


58.
Burung gelatik membuat sarang,
Sarang kecil dari jerami.
Secantik-cantik negeri orang,
Lebih cantik negeri sendiri.

Maknanya: Cintai negeri sendiri.


59.
Air di kendi jatuh sembarang,
Pagi hari memetik seledri.
Jangan mandi di sumur orang,
Cobalah gali sumur sendiri.

Maknanya: Berusahalah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Jangan suka menyusahkan orang lain.


60.
Anak ayam turun sepuluh,
Mati seekor tinggal sembilan,
Lepas makan pandailah basuh,
Engkau itu bukannya tuan.

Maknanya: Berusahalah agar tidak menyusahkan orang lain.


Pantun Hidup Mandiri


pantun pendidikan budi pekerti

61.
Mawar merah tangkai berduri,
Tertimpa oleh cahaya terang.
Kalau jatuh bangun sendiri,
Jangan mengharap ditolong orang.

62.
Badan parang ukuran lebar,
Patah pula terkena batu.
Aib orang jangan disebar,
Tidak baik berbuat begitu.

63.
Rawa pening ada telaga,
Banyak pula tumbuh melati.
Jangan pening karena harta,
Tak akan dia dibawa mati.

64.
Istana indah milik raja,
Istana putih amatlah indah.
Hidup ini sebentar saja,
Apa gunanya merasa gundah.

65.
Udara bersih saat pagi,
Bunga mekar berseri-seri.
Rezeki sudah dibagi-bagi,
Usah di hati menyimpan iri.


66.
Tanah basah kaki kancil,
Di pohon besar dia berhenti.
Bersusah-susah di waktu kecil,
Sudah besar senang nanti.

67.
Sungguh manis mangga kweni,
Makan satu tentu kurang.
Apa gunanya hidup ini,
Kalau hanya menyusahkan orang.

68.
Kulit gatal karena alergi,
Tak dimakan kue kebabnya.
Susah senang karena sendiri,
Malas bekerja itulah sebabnya.

69.
Daun talas daun lada,
Beli beras dari jawa.
Malas-malas di masa muda,
Bekerja keras di waktu tua.

70.
Nangka muda namanya gori,
Dimakan oleh anak rusa.
Belajarlah hidup mandiri,
Supaya bahagia sepanjang masa.

Pantun Anak Sekolah Anak SD


Anak-anak sudah belajar pantun. Begitu pula di waktu SD. Hal tersebut karena dalam pantun banyak sekali bimbingan.

Maka di bawah ini beberapa bait pantun untuk anak-anak.

71.
Batujajar Tanjung Jabung,
Lebih indah pulau Belitung.
Mari belajar menabung,
Supaya kita mendapat untung.

72.
Buah enau aroma menyengat,
Petik di saat udara hangat.
Hendaklah engkau selalu ingat,
Pergi ke sekolah dengan semangat.

73.
Jalan-jalan ke kota Tambun,
Dari tambun ke kota tua.
Jagalah selalu sopan santun,
Terhadap teman dan orang tua.

74.
Mari mendengar sebuah hikayat,
Tentang Adam dengan iblis.
Pendidikan itu sepanjang hayat,
Ilmu Allah tak pernah habis.

75.
Hari selasa berjumpa jaksa,
Jalan kaki menuju barat.
Sungguh mulia orang bertakwa,
Di dunia dan di akhirat.


76.
Sayap putih si burung angsa,
Hiasan indah berupa harta.
Sembahlah Allah yang Maha Esa,
Dia-lah Pemilik alam semesta.

77.
Kali bersih banyak kecebong,
Tepinya diberi batu bata.
Berpaling muka karena sombong,
Itulah tanda orang celaka.

78.
Panggung besar bermain drama,
Berperan sebagai sang rusa.
Rendah hati kepada sesama,
Dicintai oleh Yang Kuasa.

79.
Perahu besar bisa karam,
Menabrak batu jadi pecah.
Untuk apa harta haram,
Walau banyak tidak berkah.

80.
Burung dara terbang melayang,
Mencari ikan di tepi telaga.
Sesama muslim saling sayang,
Mendapat mimbar nanti di surga.

Pantun Pendidikan Berbalas Untuk Bermain


Bermain dan belajar. Itulah dunia anak-anak. Meningkat masa remaja dan dewasa, barulah mereka mengubah cara berpikirnya.

Pantun di bawah merupakan untuk bermain-main. Yakni dengan cara berbalas pantun. Pahami contohnya dan buatlah pantunmu sendiri.

81.
Bagaimana mengirim kabar,
Kirim surat dari desa.
Bagaimana menjadi pintar,
Banyak ilmu di dalam dada.

Balasan:

82.
Jika ingin mengirim kabar,
Sampaikan salam dari qolbu.
Jika ingin menjadi pintar,
Banyak engkau membaca buku.


83.
Apa tanda lebah menyengat,
terbang cepat laksana kilat.
Apa tanda ilmu manfaat,
Tanda yang bisa aku lihat.

Balasan:

Inilah lebah yang menyengat,
hinggap di besi yang berkarat.
Inilah tanda ilmu manfaat,
Ketenangan diri makin terlihat.



84.
Apa gunanya jati berjajar,
untuk ditebang membuat kedai.
Apa gunanya selalu belajar,
Kalau ilmu tak terpakai.

Balasan:

Burung nuri burung dara,
kedua burung sedang berpesta.
Ilmu itu ibarat udara,
Tak terlihat tapi terasa.



85.
Air minum dalam kendi,
kendi lama dipecahkan.
Pagi hari malas mandi,
Apa yang harus kulakukan?

Balasan:

Cahaya hangat dari sang surya,
kalau panas karena setrika.
Bila semangat ada di dada,
Rasa malas hilang seketika.


86.
Beli tahu jumlahnya lima,
beli di pasar malam selasa.
Tahukah kamu siapa ulama,
Hatinya takut pada yang Kuasa.

Balasan:

Beli keladi beli ubi,
untuk dibawa ke depan raja.
Ulama pewaris para nabi,
Hanya takut kepada Allah saja.


87.
Apa ciri binatang tupai,
gigi tajam bagaikan paku.
Apa rahasia menjadi pandai,
Tolong ungkapkan kepadaku.

Balasan:

Gelang dari akar bahar,
berhias bunga warna merah.
Pandai itu dari belajar,
Dengan tekun pantang menyerah.


89.
Langit pagi berwarna merah,
dipenuhi dengan cahaya surya.
Kalau hidup tak punya arah,
Bagaimana hendak bercita-cita.

Balasan:

Dari Jogja bawa bakpia,
bertemu dengan anak belia.
Cita-cita haruslah mulia,
Agar engkau masuk ke surga.


90.
Ketan ragi dalam rantang,
sebagai bekal mencari lontar.
Berangkat pagi pulang petang,
Sebab ingin menjadi pintar.

Balasan:

Rumah desa halaman lebar,
tempat bermain kawan kerabat.
Luruskan niat dalam belajar,
Supaya ilmu bermanfaat.

Pendidikan Sepanjang Hidup Kita


Ilmu itu sangat luas. Oleh karena itu, kita mesti belajar dari kecil hingga kematian menjemput.

Karena walaupun ilmu dipelajari hingga mati, tak mungkin habis untuk dipelajari.

Yang bisa kita lakukan ialah belajar sepanjang hayat. Jadi inilah pantun ajakan untuk semua agar belajar.


91.
Menulis surat pakai pensil,
Pakai kertas bergaris biru.
Belajar di waktu kecil,
Bagai mengukir di atas batu.

92.
Pisau tajam dari baja,
Berjajar dekat dengan piala.
Hidup ini sementara saja,
Ilmu manfaat menjadi pahala.

93.
Apa gunanya ada sumur,
jika air tak warna biru.
Apa gunanya panjang umur,
Jika hati tak punya ilmu.

94.
Ayam jago di dalam kurung,
Diberi padi di atas tampah.
Walau ilmu setinggi gunung,
Rendah hati kepada sesama.

95.
Masa lalu hanya kenangan,
kenangan lama amat indah.
Ilmu membawa ketenangan,
Penuh wibawa tampak di wajah.


96.
Gurun pasir dipandang mata,
yang ada hanya batu saja.
Walaupun kita tak punya harta,
Pendidikan tetap yang utama.

97.
Suku badui berkelana,
adatnya banyak berupa-rupa.
Biarpun hidup sederhana,
asalkan pendidikan tak terlupa.

98.
Hutan rumah para satwa,
bermacam-macam aneka rupa.
Sedapat mungkin engkau bertakwa,
Orang pandai orang bertakwa.

99.
Tupai lompat panjang ekornya,
Ladang subur sayang berhama.
Hanya pandai ilmu dunia,
Masuk kubur menyesalah dia.

100.
Salam sayang telah dikirim,
untuk kekasih si jantung hati.
Mari hafalkan Al Quran al Karim,
Sebagai bekal di negeri abadi.


Sumber: http://puecorgxret.blogspot.com


No Comment
Add Comment
comment url