80 Pantun Hujan : Lucu, Gerimis, Masih Air, Romantis, Deras, Cinta, Di Pagi Hari
Negeri Arab negeri gurun,
Angin berhembus sungguh pelan.
Malam ini hujan turun,
Membawa 1000 Kenangan.
Pekalongan kota batik,
Batik tradisi aneka warna.
Hujan turun rintik-rintik,
Teringat Dikau yang disana.
-oOo-
Hujan adalah sebuah kenangan. Di dalamnya tersimpan berbagai Kerinduan. tersimpan masa silam yang begitu indah.
Di saat musim hujan seperti ini, kerinduan itu bangkit kembali.
Sambil menikmati gerimis, rintik-rintik, atau hujan yang deras, mari kita mengisi hari dengan pantun.
Berikut ini kumpulan dari pantun ketika hujan turun.
-oOo-
Pantun Hujan Gerimis
1. Hujan datang
Pak Tani menanam kentang,
Kentang ditanam semua lahan.
Pagi hari hujan datang,
Turunnya dengan sangat perlahan.
2. Menikmati gerimis
Wajah kucing terdapat kumis,
Bermain-main dengan penggaris.
Duduk sendiri menikmati gerimis,
Menang dia yang berwajah manis.
3. Gerimis segera datang
Jalan-jalan ke Kota Mataram,
Pulangnya ke kota Batang.
Langit Mendung Surya Temaram,
Rupanya gerimis segera datang.
4. Kamu manis
Sawah ladang penghasil panggilan,
Ambil kain untuk alingan.
Kalau gerimis memulai hujan,
Kamu manis dengan senyuman.
5. Hujan gerimis
Angin datang begitu ringan,
Menemani orang bersampan.
Hujan gerimis membawa kenangan,
Tentang dia yang begitu tampan.
-oOo-
6. Sebentar lagi.
Arab Saudi banyak gurun,
Makan di restoran lauk ayam.
Sebentar lagi hujan turun,
Di dalam kamar aku berdiam.
7. Alangkah indah.
Masih kecil mungkin manja,
Akan berubah saat dewasa.
Alangkah indah gerimis senja,
Kupandang dari balik jendela.
8. Gerimis turun.
Bunga mawar bunga berduri,
Harumnya sampai dalam kelambu.
Gerimis turun di pagi hari,
Membawa suasana terasa syahdu.
9. Membawa damai.
Bunga mawar memang berduri,
Lebih indah dari melati.
Hujan gerimis Di malam hari,
Membawa damai di dalam hati.
10. Setelah gerimis.
Perahu Layar di Batanghari,
Melewati desa yang sunyi.
Hujan gerimis di siang hari,
Setelah gerimis ada pelangi.
Pantun Hujan Romantis
Hujan gerimis dekat dengan nuansa romantis. Hujan yang dingin sebetulnya membawa kehangatan.
Kadang ia membawa Kenangan. Kadang-kadang memberi kehangatan. Hati terasa indah. Suasana begitu mesra. Maka lahirlah pantun pantun yang romantis.
11. Mulai hujan.
Anak menangis ingin jajan,
Setelah jajan pergi berenang.
Ketika hari Mulai hujan,
Di dalam hati terasa senang.
12. Rahmat.
kalau belajar harus cermat,
menjawab soal dengan tepat.
Semoga Hujan membawa rahmat,
Menebar kebaikan untuk umat.
13. Minum kopi.
Masak bebek di dalam wajan,
Setelah itu membuat ketan.
Dingin-dingin di saat hujan,
Minum kopi untuk menghangatkan.
14. Bikinin kopi.
Burung pipit terbang melayang,
Terbang tinggi tanpa tujuan.
Bikinin kopi dong Sayang,
Tentu nikmat saat hujan.
15. Mari tidur.
Gaun indah merah marun,
Gula manis untuk semut.
Kalau hujan sudah turun,
Mari tidur satu selimut.
-oOo-
16. Memang romantis.
Tahu gejrot tahu petis,
Tahunya besar diiris-iris.
Hujan Gerimis memang romantis,
Apa lagi berduaan dengan si manis.
17. Kutitip rindu.
Bikin sambal tambah belacan,
Belacan itu dari Bangka.
Kutitip rindu pada saat hujan,
Untuk dirimu jauh di sana.
18. Apa kabar.
Sungai Musi semuanya lebar,
Pergi ke hilir ikut aliran.
Wahai kekasih apa kabar?
Di sini hujan aku sendirian.
19. Diriku sendiri.
Hutan rimba tempat si Macan,
Banyak pula berbagai hewan.
Jika malam turun hujan,
Diriku sendiri gak bisa berduaan.
20. Semoga kau pulang.
Kuda berlari kaki berderap,
Lintasi gurun begitu hebat.
Kepadamu aku berharap,
Semoga kau pulang cepat-cepat.
Pantun Hujan Deras
Hujan turun dengan deras. Membasahi semuanya. Membasahi jalan, rumah, kebun, dan sawah.
Ketika hujan semakin deras, petir menyambar-nyambar, guntur menggelegar, maka kita hanya bisa terdiam.
Kita hanya menikmati suasana alam. Menanti hujan deras reda. Di saat itulah kita memancarkan berbagai macam doa. Karena ketika hujan darat itulah waktu diijabahnya doa kita.
21. Menunggu .
Membaca cairan berirama,
Langit luas banyak petirnya.
Aku Menunggu begitu lama,
Hujan turun pada akhirnya.
22. Bakar jagung,
Sungguh tinggi Gunung Agung,
Naik kepuncak bersama ajudan.
Hujan-hujan bakar jagung,
Senang-senang hangatkan badan.
23. Hujan turun deras.
Dari tadi jadi beras,
Dari benang menjadi kain.
Kalau hujan semakin deras,
Enaknya kita ngapain?
24. Hati-hati.
Bambu kuning bambunya lurus,
Kalau meliuk bisa melintir.
Hujan deras turun terus,
Hati-hati datang banjir.
25. Banjir melanda.
Pohon Pinang pohon gandul,
Tumbuh satu di tepi rawa.
Pohon ditebang hutan gundul,
Hujan turun banjir melanda.
-oOo-
26. Kita ngopi.
Batu gurun amat keras,
Gurun luas terasa sepi.
Kalau hujan turunnya deras,
Paling enak kita ngopi.
27. Minum jahe.
Wangi-wangi daun pandan,
Pemilik kebun beserta tomat.
Dingin-dingin saat hujan,
Minum jahe begitu nikmat.
28. Adakah.
Aroma wangi dari asiri,
Asiri tumbuh jauh di tepi.
Hujan deras seorang diri,
Adakah yang mau mengirim kopi?
29. Genteng bocor.
Syair lama puisi setanggi,
Ditulis oleh Amir Hamzah.
Hujan deras dari pagi,
Genteng bocor rumahnya basah.
30. Banjir.
Makan opor dari Betawi,
Gurih sekali karena kelapa.
Hujan di Bogor banjir di sini,
Sudah nasib jadi orang Jakarta.
Pantun Hujan Cinta Di Hatiku
Hujan memang membawa berbagai Kenangan. Ia tidak saja menumbuhkan tanaman. Namun juga menumbuhkan cinta di dalam dada.
Hujan banyak orang menulis puisi. Ada pula yang menuliskan syair. Bahkan sekedar menuliskan pantun cinta.
Semua itu di saat hujan membasahi wajah bumi. Berikut ini pantun cinta yang lahir ketika di musim hujan.
31. Kenapa rindu.
Ingin jajan anak Belanda,
Pergi lari ke kebun tebu.
Ketika hujan deras melanda,
Kenapa rindu menggebu-gebu.
32. Pada hujan.
Jalan-jalan ke Pantai Carita,
Pulangnya membeli mie kucai.
Pada hujan aku bercerita,
Tentang cinta yang tak pernah usai.
33. Cinta ini.
Obat herbal mari diramu,
Walau pahit tuk mengobati.
Cinta ini kukirimkan padamu,
Semoga engkau akan mengerti.
34. Kuketuk pintu.
Pohon sagu pohon kelapa,
Sungguh enak dimakannya.
Kuketuk pintu dan jendela cinta,
Semoga engkau membukakannya.
35. Lebih indah.
Mangga kueni dari lembah,
Lembah hijau begitu sunyi.
Cinta ini begitu indah,
Lebih indah dari pelangi.
-oOo-
36.
Dari padi jadi beras,
beras kencur adalah jamu.
Bagaikan hujan yang deras,
begitu lah cintaku kepadamu.
37.
Alangkah enak buah pepaya,
dimakan bersama-sama.
Betapa hati bahagia,
Karena sedang dilanda cinta.
38.
Ambil pita berwarna biru,
air minum kenapa keruh.
Hujan cinta hujan rindu,
Membasahi seluruh tubuh.
39.
Buah nangka buah pepaya,
berada di atas kain sutra.
Hati siapa yang tak bahagia,
Jika dilanda hujan cinta.
40.
indah-indah bunga melati,
lebih indah bunga dahlia.
Basah-basah hati ini,
Basah oleh hujan cinta.
Pantun Hujan Di Pagi Hari
Seringkali hujan turun di pagi hari. Ketika waktu subuh tiba hujan pun mulai menetes di sana.
Di tengah suasana yang sunyi, hujan turun mengiringi. Betapa syahdunya Pagi hari saat hujan turun.
Dan inilah beberapa bait pantun tentang hujan di pagi hari.
41. Terdengar gemericik.
Kota batik namanya Jogja,
Sumur dalam tak ada timba.
Terdengar gemericik di atas sana,
Rupanya hujan telah tiba.
42. Syahdu.
Kayu rubuh menimpa batu,
Dikirim saja ke kota Medan.
Waktu subuh begitu syahdu,
Agar terdengar di tengah hujan.
43. Pagi hari.
Pergi ke pasar lupa karinya,
Memasak sayur ikan berduri.
Betapa besar nikmat dari-Nya,
Hujan turun di pagi hari.
44. Berdzikir.
Orang Jepara pandai mengukir,
Wajah ceria berseri-seri.
kepada-Nya hati ini berdzikir,
Di tengah gerimis pagi hari.
45. Rintik hujan.
Bulan Ramadhan bulan diberkahi,
Berakhir dengan hari lebaran.
Rintik hujan mulai membasahi,
Dedaunan hijau di tengah taman.
-oOo-
46. Pelangi indah.
Jual ragi di Pasar Raya,
Jangan lupa membawa wadah.
Hujan pagi mulai reda,
Menyisakan pelangi indah.
47. Selamat pagi.
Lari pagi di tengah taman,
Anak gadis malah berdandan.
Selamat pagi teman-teman,
Semoga bahagia di tengah hujan.
48. Berdingin-dingin.
Lari pagi di jalan raya,
Pohon beringin lebat daunnya.
Selamat pagi untuk semuanya,
Selamat berdingin-dingin ria.
49. Rahmat.
Pasir gurun panas rasanya,
Bagai dunia hendak kiamat.
Hujan turun kita berdoa,
Semoga hujan menebar rahmat.
50. Jangan malas.
Lewat lautan naik feri,
Rasa semut dan di ujung kaki.
Walau hujan di pagi hari,
Jangan malas menjemput rezeki.
-oOo-
Beberapa pantun yang mungkin kamu perlukan ada di sini: pantun remaja, pantun rindu sekolah, dan pantun belajar di rumah.
Dan masih ada pula beberapa bait lainnya, yakni pantun cukup sekian terimakasih, pantun budaya, dan pantun agama islam.
-oOo-
Pantun Hujan Rintik-Rintik
Hujan rintik-rintik tak bedanya dengan hujan gerimis. Ia turun dengan intensitas yang ringan.
Hujan rintik-rintik biasanya sangat awet. Kalau turun di pagi hari, baru selesai di sore hari.
Jika turun di malam hari, baru selesai ketika pagi.
Banyak orang yang menyukai hujan rintik-rintik. Karena hujan rintik-rintik membuat nikmat orang yang tidur. Menghadirkan semangat bagi mereka yang bekerja.
51. Terbangun.
Anak kecil main undur-undur,
Lucky lucky bermain gelatik.
Terbangun ketika tidur,
Di genteng terdengar rintik-rintik.
.
52. Syahdu.
Kain batik boleh dibeli,
Beri aroma harum melati.
Hujan rintik-rintik suasana sunyi,
Mengapa Syahdu di dalam hati?
.
53. Si cantik.
Beli jajan dalam plastik,
Bunga indah jangan dipetik.
Kalau hujan rintik-rintik,
Diriku teringat pada si cantik.
.
54. Menyeduh.
Ambil topi untuk penari,
Burung gelatik terbang tinggi.
Menyeduh kopi di pagi hari,
Hujan rintik-rintik masih menemani.
.
55. Jatuh di atap.
Burung pipit alap-alap,
Singgah di pucuk petai.
Hujan rintik-rintik jatuh di atap,
Dari pagi belum selesai.
-oOo-
56. Dihangatkan.
Dari sawah melihat sapi,
Melewati sebuah jembatan.
Badan dihangatkan oleh kopi,
Hati dihangatkan oleh kenangan.
.
57. Rintik hujan.
Padi menguning di tengah sawah,
Sungguh indah dipandangnya.
Rintik hujan begitu renyah,
Memanjakan daun telinga.
.
58. Pergi ke sawah.
Makan kari minum blewah,
Duduk bersama bagaikan raja.
Pak tani pergi ke sawah,
Di bawah hujan ia bekerja.
.
59. Bersantai.
Ayam berintik di atas pagar,
Kaki menjuntai makan merica.
Hujan rintik-rintik bikin mager,
Enaknya bersantai di rumah saja.
.
60. Tarik selimut.
Belalang hinggap di balik daun,
Terbang bebas ketika pagi.
Kalau hujan masih turun,
Tarik selimut, yuk tidur lagi.
Pantun Hujan Petang Hari
Hujan itu turun di kala senja. Hujan menyirami Bumi. Memberikan kesejukan dan membersihkan.
Hujan merupakan bentuk kasih sayang dari Allah azza wa jalla. Dengan air hujan itu, tanah menjadi subur. Lalu menumbuhkan berbagai buah-buahan.
Dan inilah gerimis di petang hari.
61. Syahdunya senja.
Anak manja bagaikan putri,
makan kecil camilan kentang.
Syahdunya senja di hari ini,
Gerimis turun di waktu petang.
.
62. Gerimis mengundang.
Angin menderu dengan kencang,
Mematahkan pohon pinang.
Kudengar lagu gerimis mengundang,
Di kala gerimis waktu petang.
.
63. Bersamamu.
Memakai gamis dari saudara,
Saudara dari kota Madinah.
Hujan gerimis di waktu senja,
Bersamamu bertambah indah.
.
64. Amat rindu.
Kain sari kain belacu,
Dijemur di hari siang.
Terasa diri amat rindu,
Kalau hujan di waktu petang.
.
65. Awan mendung.
Dalam karung terisi kentang,
Dari Jawa ke Ujung Pandang.
Awan mendung mulai datang,
Mengiringi langit petang.
-oOo-
Pantun Selamat Hujan Kawan!
66. Menikmati hujan.
Burung dara terbang ke awan,
Sayap mengepak dengan pelan.
Wahai teman wahai kawan,
Selamat menikmati hujan.
.
67. Mari ngopi.
Tumbuh subur pohon beringin,
Di dekat pohon pepaya.
Hujan ini begitu dingin,
Mari ngopi bersama saya.
.
68. Kalau dingin.
Kalau dingin makan ketan,
Makan nasi dengan empal.
Kalau dingin terasa di badan,
Lebih baik memeluk bantal.
.
69. Makin asyik.
Putih kain terkena bintik,
Tak sedap dipandang mata.
Makin dingin makin asyik,
Kalau ada teman di samping kita.
.
70. Kasian.
Perahu kecil jangan ditambat,
Walau menempuh jarak berkilo.
Hujan turun semakin lebat,
Aku kasian dengan si jomblo.
Pantun Langit Tak Selalu Cerah
71.
Penyair gila membuat madah,
Madah untuk kekasihnya.
Langit biru semakin indah,
Kala diterpa cahaya surya.
.
72.
Zaman susah hati tabah,
Mengeluh itu tiada guna.
Langit tak selalu cerah,
Ada kalanya hujan melanda.
.
73.
Masih kecil menonton drama,
Tentang pangeran putri tercinta.
Walau mendung menjelma,
Jangan pernah putus asa.
.
74.
Sore hari pasang pelita,
Untuk menerangi teras rumah.
Setelah langit gelap gulita,
Akan terbit pelangi yang indah.
.
75.
Gadis muslimah pakai kerudung,
Duduk belajar di dalam kelas.
Langit mendung semakin mendung,
Akan tiba hujan yang deras.
-oOo-
76.
Pengantin tidur di tenda biru,
Malu-malu tersenyum simpul.
Walau langit semakin kelabu,
Yang penting keluarga berkumpul.
77.
Air sungai terus mengalir,
Menuju hilir dari hulu.
Angin senja bersemilir,
Membawa awan yang kelabu.
78.
Sungguh manis rasanya jambu,
Jambu biji jambu merah.
Walau langit berwarna kelabu,
Yang penting hati kita cerah.
79.
Hati senang di hari raya,
Orang berkumpul dengan meriah.
Begini nasib langit dunia,
Kadang mendung kadang cerah
80.
Rumah kecil hutan bambu,
Beralaskan bongkahan batu.
Di senja yang kelabu,
Aku rindu, aku menunggu.
-oOo-