50 Pantun Rajin Bekerja Motivasi Pembakar Semangat
Pantun rajin bekerja adalah pantun yang berisikan motivasi agar kita semangat bekerja.
Orang tua dahulu sering menasehati anak-anaknya agar rajin bekerja. Mereka menasehati agar jujur, tekun, rajin, pantang menyerah, tawakal, berbuat baik, dan sejenisnya. Lihat di pantun nasehat dan maknanya.
Bekerja adalah mata uang untuk membeli kesuksesan. Dengan bekerja kita mendapatkan pahala dari Allah.
Dalam agama Islam, bekerja karena Allah merupakan jihad fisabilillah. Dan setiap usaha kita yang bertujuan untuk mendapatkan ridho Allah, pastilah akan mendapatkan pahala.
Sampai-sampai walaupun sekedar sesuap nasi yang kita siapkan ke orang lain, itu merupakan ladang pahala.
Terlebih apabila kita bekerja keras dengan tujuan menafkahi diri sendiri, keluarga, atau untuk bersedekah kepada orang lain.
Pantun rajin bekerja
1.
Dari hulu mencari karang,
Karang bertanam daun bawang.
Dari dahulu sampai sekarang,
Bekerja adalah cara mencari uang.
2.
Cicak merayap di dinding,
Sampai malam lampunya mati.
Tekun bekerja tahan banting,
Sukses di depan sudah menanti.
3.
Hujan deras belum mereda,
Langit mendung tiada terangnya.
Bersusah-susah di masa muda,
Sudah tua tinggal senangnya.
4.
Dongeng lama Si Pahit Lidah,
Dari negeri Sriwijaya.
Bekerja itu adalah ibadah,
Jika niatnya sesuai dengan agama.
5.
Jalan-jalan ke tengah kota,
Melihat gedung berbata-bata.
Jangan bekerja demi harta,
Bekerjalah demi Allah Semata.
-0Oo-
Pantun Pembakar Semangat
6.
Kelelawar di dalam Goa,
Terbang satu menuju lembah.
Buka hari dengan berdoa,
Supaya urusan menjadi mudah.
7.
Siapa suka makan ketupat,
Air segar di dalam gelas.
Siapa yang bekerja dia dapat,
Siapa yang malas tentu tergilas.
8.
Sungguh wangi bunga Seroja,
Wangi harum dari minyak.
Luruskan niat dalam bekerja,
Harta didapat pahala banyak.
9.
Berakit-rakit Ke Hulu,
Berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
Bersenang-senang kemudian.
10.
Berbasah-basah dahulu,
Datang surya setelah hujan.
Bersusah-susah dahulu,
Berbahagia di masa depan.
Pantun Semangat Bekerja
11.
Alam ini begitu indah,
Manusia sebagai khalifahnya.
Sarapan sudah mengopi sudah,
Yang belum tinggal bekerjanya.
12.
Duri ikan setajam baja,
Bila dimasak badan dibelah.
Walau hujan berangkat bekerja,
Supaya bisa memberi nafkah.
13.
Burung gelatik terbang kabur,
Baru bertemu di atas kemah.
Demi si cantik rela lembur,
Supaya bisa membeli rumah.
14.
Tangan terjepit bambu belah,
Mawar indah karena merahnya.
Badan letih terasa lelah,
Melihat kamu hilang lelahnya.
15.
Angsa soang masuk ke kolam,
Jalan berjajar bagai kereta.
Kita bekerja siang dan malam,
Semoga tercapai cita-cita.
-oOo-
Pantun Semangat Bekerja
16.
Kaki bertaji si ayam jantan,
Mencari makan di bawah beringin.
Pagi hari turun hujan,
Angin berhembus terasa dingin.
17.
Padi beras di atas meja,
Ladang jauh di tepi hutan.
Hujan deras tetap di kerja,
Agar anak istri tetap makan.
18.
Nasi putih air susu,
Dua-duanya di atas meja.
Jangan letih jangan lesu,
Kita ini wajib bekerja.
19.
Rasa manis buah pepaya,
Daunnya hijau agak biru.
Sekarang miskin besok kaya,
Nasib orang siapa yang tahu.
20.
Kaki letih mendaki bukit,
Tingginya sungguh tak terukur.
Walau gaji hanya sedikit,
Tetap kita harus bersyukur.
Pantun Semangat Pagi
21.
Ada ragi dalam merancang,
Rantang tua lama tertimbun.
Kini pagi telah datang,
Meneteskan butiran embun.
22.
Pohon beringin daunnya hijau,
Di bawah cahaya terang benderang.
Burung-burung telah berkicau,
Menyambut pagi dengan riang.
23.
Buah pepaya di atas bukit,
Jalan berliku dari Utara.
Bila surya telah bangkit,
Semangat jiwa harus membara.
24.
Waktu senja duduk di teras,
Duduk bersama di atas dipan.
Mari kita bekerja keras,
Demi membangun masa depan.
25.
Tali temali dari kawat,
Sangat tajam pada ujungnya.
Tekad itu harus kuat,
Sampai tercapai cita-cita.
-oOo-
Pantun Motivasi Bijak
26.
Sungguh indah bunga Seroja,
Lebih indah saat mekarnya.
Tugas insan hanya bekerja,
Sedangkan takdir di tangan-Nya.
27.
Muncul bintang terlihat rendah,
Tembak sayup di langit Selatan.
Tak akan datang Pelangi indah,
Kecuali dimulai dengan hujan.
28.
Masak sayur dengan kucai,
Rambut panjang indah tergerai.
Mendung di langit pastilah usai,
Perjuangan pun pasti selesai.
29.
Hari ini main gergaji,
Mungkin esok bermain arang.
Hari ini mencari gaji,
Mungkin esok menggaji orang.
30.
Kota Irian Cendrawasih,
Pergi ke sungai mencari ikan.
Cukup sekian terima kasih,
Semoga pantun menyenangkan.
Pantun Motivasi Kerja
31.
Kotaraja banyak talas,
Banyak pula lembaran kain.
Kalau bekerja jangan malas,
Malas itu temannya miskin.
32.
Bayi kecil makannya bubur,
Pagi-pagi suka berjemur.
Malam hari pergi lembur,
Supaya hidup bertambah Makmur.
33.
Bunga mawar bunga berduri,
Lebih indah dari Dahlia.
Kerja keras setiap hari,
Demi menafkahi keluarga.
34.
Pangeran kecil Maharaja,
Istana megah pasang bendera.
Barang siapa rajin bekerja,
Niscaya esok bergembira.
35.
Jalan-jalan ke Candi Kalasan,
Mendengar riwayat tentang perang.
Kalau badan malas-malasan,
Nanti rezeki tak akan datang.
-oOo-
Selamat Bekerja
36.
Masa lalu datang membayang,
Terdengar suara bagai bisikan.
Selamat bekerja duhai sayang,
Hati-hati engkau di jalan.
37.
Paling enak bolu kukus,
Sambal lezat cabai digerus.
Kalau bekerja harus fokus,
Supaya keluarga bisa terus.
38.
Terbang tinggi burung pelikan,
Dari utara ke selatan.
Di rumah, aku mendoakan,
Moga engkau diberi keselamatan.
39.
Masakan kemarin telah basi,
Hanya hidangan bernilai seni.
Kalau bekerja konsentrasi,
Tak usah ingat aku yang disini.
40.
Burung perkutut di pohon randu,
Lalu terbang ke angkasa.
Biar diriku menanggung Rindu,
Ditinggal kekasih pergi bekerja.
41.
Dari hulu sampai ke seberang,
Cahaya mencari begitu terang.
Dari dahulu sampai sekarang,
Kenapa orang mencari uang.
42.
Gunung Bukit serta lembah,
Tersiram hujan menjadi basah.
Bagaimana membangun rumah,
Bangun subuh saja sangat susah.
43.
Sungguh tinggi pohon pinang,
Tumbuh dekat batu karang.
Mari bekerja dengan tenang,
Rezeki kita tak diambil orang.
44.
Pendekar sakti pandai bersilat,
Orang-orang takut padanya.
Walau bekerja sangat giat,
Iringi pula doa pada-Nya.
45.
Dahulu kain sekarang kurma,
Dahulu baja sekarang luka.
Dahulu miskin sekarang kaya,
Dahulu bekerja sekarang suka-suka.
-oOo-
46.
Kacang hijau jadi kecambah,
Terbelah-belah karena merekah.
Bila ingin harta bertambah,
Sering-sering bersedekah.
47.
Kayu beringin berjajar empat,
Ditimpa oleh hujan yang lebat.
Jika ingin harta berlipat,
Sering sedekah karib kerabat.
48.
Hari raya makan ketupat,
Makan ketupat tujuh kerat.
Kalau harga sudah didapat,
Siapkan ia untuk akhirat.
49.
Ambil bambu cukup sebatang,
Untuk membantu anak berenang.
Berangkat pagi pulang petang,
Hati tawakal membuat tenang.
50.
Dari Irian ke kota pura,
Baru tiba saat senja.
Cukup sekian pantun saya,
Sekarang saatnya untuk bekerja.