100 Pantun Orang Tua dan Maknanya Terbaik dan Terbaru
Pantun orang tua biasanya berisikan nasehat dan adat istiadat. Selain pantun orang tua yang dikenal juga pantun anak-anak dan pantun remaja.
Pantun kanak-kanak adalah pantun teka-teki dan pantun jenaka. Selain itu ada pula pantun sukacita dan dukacita.
Sedangkan pantun remaja adalah pantun percintaan, pantun berkasih-kasihan, dan pantun dagang atau pantun nasib diri.
Di bawah ini adalah beberapa contoh pantun orang tua.
Contoh pantun orang tua.
1.
Sungguh manis buah pepaya,
Kalau matang warnanya merah.
Jika hidup ingin bahagia,
Banyak-banyak bersedekah.
2.
Langit biru kini terang,
Bumi bergoncang karena gempa.
Dari dahulu sampai sekarang,
Ajaran baik jangan dilupa.
3.
Hari Minggu memakai batik,
Batik putih bercampur merah.
Hati baik perilaku baik,
Masa depan tentu cerah.
4.
Bunga melati tumbuh di lembah,
Tempat bermain si anak rusa. .
Bila hati selalu gundah,
Bisa jadi karena dosa.
5.
Padi baru di dalam tampah,
Gelas jatuh tentu pecah.
Apa gunanya harga melimpah,
Kalau caranya tidak berkah.
-oOo-
6.
Burung dara turun rawa,
Terbang tinggi ke atas awan.
Belajarlah dari yang tua,
Orang tua banyak pengalaman.
7.
Cerah cahaya dari surya,
Naik darat anak buaya.
Jika hidup sederhana,
Hati ini penuh bahagia.
8.
Sungguh indah batu permata,
Peti kayu ada kainnya.
Kepada Allah kita meminta,
Bukan kepada selain-Nya.
9.
Jalan-jalan ke Belanda,
Mumpung libur hari raya.
Kerja keras di masa muda,
Hidup nyaman di hari tua.
10.
Indah sekali kota Kendari,
Memandang indah bunga melati.
Bersih hati dari iri,
Itu tanda iman di hati.
Pesan orang tua kepada yang muda.
Orang tua biasanya banyak pengalaman. Ada pengalaman yang bodoh dan ada pula yang baik.
Dari pengalaman itulah mereka banyak belajar. Sehingga mereka bisa memberi nasehat kepada remaja ataupun anak-anak muda.
Berikut ini salah satu nasehat orang tua kepada anak muda.
11.
Dari Padang ke Brastagi,
Naik Bukit berhati-hati.
Batang usia telah tinggi,
Jangan sesali dalam hati.
12.
Dari hulu ke Sungai Lahat,
Mendayung sampan bergembira.
Selama badan masih sehat,
Belajarlah dengan dia.
13.
Anak manis suka bergaya,
Tetap cantik menjadi dara.
Masa muda foya-foya,
Di hari tua hidup sengsara.
14.
Hijau segar rerumputan,
Halaman rumah orang kaya.
Hati harus penuh iman,
Usah tergoda rayuan dunia.
15.
Dari kota hendak pindah,
Begitu hidup kawanan lebah.
Masa muda untuk ibadah,
Supaya hidup penuh berkah.
-oOo-
16.
Malam sunyi suara serangga,
Hujan turun dengan lebat.
Berbuat baik pada tetangga,
Supaya banyak teman sahabat.
17.
Perahu berlayar ke Sebatik,
Perut lapar makanlah roti.
Jaga lisan dengan yang baik,
Supaya tak ada yang sakit hati.
18.
Beli kue dari pasar,
Kue manis satu kotak.
Bersahabat itu harus sabar,
Agar persahabatan tak retak.
19.
Sore hari membaca mushaf,
Tanda hamba tekun ibadat.
Jadilah engkau pemaaf,
Berbuat baik jadi adat.
20.
Siang hari udara hangat,
Pergi ke pasar teman berlima.
Dendam lama usah diingat,
Memaafkan lebih utama.
Hidup Itu Untuk Beribadah
Orang yang beribadah hidupnya lebih mudah. Mereka hidup dalam ketentraman.
Jika mereka kayak mereka akan bersyukur. Dan apabila mereka miskin mereka akan bersabar.
Semuanya itu merupakan kebaikan. Dengan sabar dan syukur seseorang bisa berbahagia di dunia dan di akhirat.
21.
Syair puisi juga madah,
Ditulis oleh penyair tua.
Hidup itu untuk ibadah,
Bukan untuk berhuara-hura.
22.
Naik gunung pandang lembah,
Turun ke tanah amat rendah.
Jika hidup selalu ibadah,
Hati tenang tiada gundah.
23.
Pagi hari hirup udara,
Ekor burung panjang sejengkal.
Dunia ini sementara,
Sekedar untuk mencari bekal.
24.
Pohon jati berjajar lima,
Tempat main anak rusa.
Apa gunanya berlama-lama,
Jika hidup menumpuk dosa.
25.
Kolam kecil banyak ikan,
Arwana datang dari Irian.
Salat harus ditegakkan,
Bila surga jadi impian.
-oOo-
26.
Alam dicipta oleh Yang Esa,
Terbentang luas amat indah.
Bulan Ramadhan kita puasa,
Alangkah nikmat ibadah.
27.
Perahu berlayar seberangi selat,
Hujan turun mulai lebat.
Bangun malam tegakan shalat,
Kepada Allah kita bermunajat.
28.
Raja adil kepada rakyat,
Dari Timur pergi ke Barat.
Jauhi dosa dan maksiat,
Supaya hati tidak berkarat.
29.
Mawar merah tangkai berduri,
Buah mangga buah kueni.
Kemana bahagia kita cari,
Pada agama yang lurus ini.
30.
Di di balik batu semut bersarang,
Menggali tanah di dasar lembah.
Sebesar-besar jasa orang,
Tak sebesar jasa ayah.
Pantun nasehat tauhid
Manusia wajib bertauhid, mengesakan Allah semata-mata. Yang berikan semua bentuk ibadah hanya kepada Allah.
Dengan Tauhid orang bisa masuk surga. Dan apabila tidak bertauhid mereka kekal di neraka.
-oOo-
31.
Air terpercik pada muka,
usap-usap oleh Adinda.
Supaya Tuhan tidak murka,
Jangan sakiti ayah bunda.
32.
Karena cinta membuat madah,
Persembahan Belahan Jiwa.
Banyak orang beribadah,
Ibadah kepada Tuhan yang Esa.
33.
Alangkah Elok bunga di taman,
Di bawah cahaya begitu terang.
Alangkah elok orang beriman,
Akhlak mulia disenangi orang.
34.
Sungai Musi akhirnya berhenti,
Mengalir indah di wajah alam.
Alangkah sakit bercerai kasih,
Bagaikan api dalam sekam.
35.
Bunga mawar bunga melati,
Lebih indah bunga dahlia.
Cinta itu di dalam hati,
Terurai lewat laku kata.
-oOo-
36.
Ikan tuna enak di Pindang,
Kirim keluar memakai peti.
Jangan begitu engkau memandang,
Kalau memandang dari hati.
37.
Tebang pohon dengan parang,
Pohon Tinggi pohon pinang.
Karena akhlak sangat kurang,
Bagaimana jiwamu tenang.
38.
Tegal Gubug pasar kain,
Walau bagus murah harganya.
Sembahlah Allah dengan yakin,
Sembah sujud kepada-Nya.
39.
Kalau terang naik ke bukit,
Sakit kaki badan ditandu.
Banyak orang menanggung sakit,
Tak sesakit menanggung rindu.
40.
Sungguh indah badan rusa,
Harga mahal tak terhingga.
Tunaikan sembahyang jadi biasa,
Alamat badan mendekat surga.
Pantun orang tua dan maknanya
Tidak semua pantun dimengerti oleh anak-anak. Oleh sebab itu kadang-kadang kita juga harus memberikan maknanya.
Dengan diberi keterangan berupa makna, maka anak-anak akan mengerti apa yang disampaikan oleh orang tua.
-oOo-
41.
Tanaman Melati tanam Jati,
Untuk bekal esok lusa.
Hamba berjanji di dalam hati,
Hanya menyembah Tuhan yang Esa.
Maknanya: kita hanya menyembah Tuhan Yang Esa, bukan menyembah selain-Nya.
-o-
42.
Pergi jauh ke belantara,
Bukittinggi ke Tapanuli.
Jauh surya panas membara,
Jauh hati siapa peduli.
Maknanya: jika orang sudah tidak menyukai satu sama lain, maka mereka susah menjadi teman dekat.
-o-
43.
Hujan turun di rumah pun basah,
Hari ini hari Selasa.
Bersabar itu memang susah,
Berlatihnya sepanjang masa.
Maknanya: menjadi penyabar itu memerlukan latihan yang lama.
-o-
44.
Jalan-jalan ke pulau Jawa,
Singgah dulu buka Karimata.
Lautan dalam diselam jua,
Bila ingin mendapat permata.
Maknanya: kita harus bekerja keras untuk mendapatkan kesuksesan.
-o-
45.
Sungguh enak sate Meranti,
Bara mati tolong kipaskan.
Mengharapkan burung terbang tinggi,
punai di tangan dilepaskan
Maknanya: mengharapkan sesuatu yang besar namun tak pasti dengan menyia-nyiakan apa yang sudah ada di tangan.
-o-
46.
Surya datang berseri-seri,
Menerangi alam dunia.
Cantik mawar penuh duri,
Tangan dekat bisa terluka.
Maknanya: Tidak semua yang terlihat bagus itu berhati baik. Bisa jadi justru dia melukai diri kita.
-o-
47.
Musim dingin minumnya hangat,
Hujan turun selalu lebat.
Kenangan lama selalu teringat,
Budi baik menjadi pengikat.
Maknanya: Jadilah orang yang baik sehingga kita akan selalu diingat oleh orang lain.
-o-
48.
Kayu Jati indah diukir,
Daun meranggas sampai habis.
Langit mendung banyak petir,
Tapi hujan hanya gerimis.
Maknanya: Jangan jadi orang yang banyak berbicara namun sedikit manfaatnya.
-o-
49.
Berakit-rakit Ke Hulu,
berenang-renang ketepian.
Bersakit-sakit dahulu.
bersenang-senang kemudian.
Maknanya: Keberhasilan bisa dicapai dengan kerja keras.
-o-
50.
Makan ketupat berhati-hati,
Jangan tumpah kotori pipi.
Jika akhirat di dalam hati,
Dunia ini pasti mencukupi.
Maknanya adalah Orang yang mengutamakan akhirat akan mendapatkan kecukupan dunia maupun hartanya.
Nasehat Tentang Kesehatan
Mungkin pantun di bawah ini mirip dengan pantun tentang kesehatan. Kesehatan merupakan nasehat agar kita menjaga dan memelihara kesehatan.
Mari kita simak satu persatu tu pantun nasehat di bawah ini.
51.
Dingin-dingin makan ketan,
Duduk santai berduaan.
Bila ingin sehat badan,
Jangan suka banyak pikiran.
52.
Dalam lautan tak terukur,
Lalu lalang perahu bahtera.
Banyak-banyaklah bersyukur,
Jika sehat badan kita.
53.
Mangga Gedong sungguh ternama,
Terkenal lezat enak rasanya.
Kesehatan itu lebih utama,
Daripada setumpuk harta.
54.
Eropa suka rempah-rempah,
Yang ditanam di perbukitan.
Apa gunanya harta melimpah,
Kalau badan sakit-sakitan.
55.
Untuk apa melamun sendiri,
Hidup ini sungguhlah indah.
Sehat badan disyukuri,
Dengan banyak beribadah.
-oOo-
56.
Kalau berlibur pergi ke kota,
Mencicipi aneka masakan.
Akan ditanya kesehatan kita,
Untuk apa digunakan.
57.
Bambu kecil dibuat tangga,
Untuk naik ke rumah rawa.
Pagi hari berolahraga,
sehat jasmani sehat jiwa.
58.
Pohon jati berjajar lima,
Tengahnya rusak sampai berongga.
Lari pagi bersama sama,
Murah meriah sehat terjaga.
59.
Kaki sakit Tertusuk Duri,
Karena hendak melompat pagar.
Minum susu setiap hari,
Pikiran terang badannya segar.
60.
Ayam jantan punya taji,
Kalau tarung tak mau berhenti.
Carilah makanan yang bergizi,
Agar sehat sampai nanti.
Pantun Orang Tua untuk anak sekolah
Sekolah merupakan sarana pendidikan. Dalam pantun pendidikan yang pernah kita buat, kita mengetahui bahwa dengan bersekolah kita berilmu.
Oleh sebab itu jangan sampai kita menjadi orang yang tidak berilmu. Orang-orang yang pandai biasanya mereka senang belajar, belajar di rumah, belajar di sekolah, bahkan hati mereka rindu sekolah untuk menuntut ilmu.
Terlebih apabila kita memiliki seorang guru yang penuh dengan kasih sayang. Mengajarkan ilmu dan berharap bahwa kita menjadi orang yang hebat di masa depan.
Kita juga akan memiliki sahabat dan persahabatan. Semua itu terjadi ketika kita belajar di sekolah.
Berikut ini merupakan pantun nasehat untuk anak sekolah. Baik yang duduk di sekolah dasar, SMP, maupun SMA atau SMK.
Berikut ini pantun nasehat anak sekolah.
-oOo-
61.
Dari utara ke selatan,
Menebang kayu jadikan papan.
Sekolah bagai jembatan,
Jalan ke arah ke masa depan.
62.
Angin ribut berputar-putar,
Menerpa sebatang pohon salak.
Di sekolah kita belajar,
Baik ilmu baik akhlak.
63.
Bertetangga hidupnya rukun,
Memberi hadiah sebungkus kurma.
Carilah ilmu dengan tekun,
Sebab itu suruhan agama.
64.
Kain cantik ujung berenda,
Sungguh indah dipandang mata.
Kalau ilmu di dalam dada,
Tunaikan semampu kita.
65.
Hujan lebat mulai melanda,
Membasahi segenap kota.
Makin banyak yang mau di dada,
Makin lapang hidup kita.
-oOo-
66.
Udara dingin tidur nyenyak,
Rupanya terang karena sang surya.
Bila ilmu telah banyak,
Ilmu akan menjaga kita.
67.
Putih-putih warna awan,
Melintasi pohon pinang.
Hafalkan olehmu Alquran,
Supaya hati merasa tenang.
68.
Keliling kota Naik delman,
Pulangnya membeli udang.
Hadis nabi jadi pedoman,
Penunjuk jalan terang benderang.
69.
Gatal nyamuk gigitannya,
Terbang jauh ke belantara.
Bukan untuk mencari dunia,
Ilmu itu untuk agama.
70.
Hadiah kecil untuk Adinda,
Sungguh senang bahagia rasanya.
Makin dalam ilmu di dada,
Makin tawadhu di hadapan manusia.
Pantun Orang Tua Bertemakan Bersyukur atas Nikmat
Air putih dan kesehatan merupakan nikmat dari Allah. Begitu pula hal-hal lainnya yang kita terima didalam hidup ini.
Misalnya keluarga, pendidikan, waktu luang, ilmu pengetahuan,persahabatan, harta, bahkan ujian hidup ini merupakan nikmat dari Allah.
Nikmat dapat berupa dicabutnya kesusahan di dalam hidup. Bisa pula dengan diberikannya kemudahan dalam hidup ini.
Barangsiapa yang bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmatnya tadi. Ini merupakan kepastian.
Misalnya kita mensyukuri harta yang kita terima. Maka Allah akan menambahkan keberkahan pada harta tersebut.
Atau kita mensyukuri nikmatnya keluarga. Maka Allah akan menambahkan kenyamanan dan kesenangan di dalam keluarga kita.
Oleh sebab itu jauhilah sifat mengeluh dan kufur terhadap nikmat Allah.
Berikut ini pantun nasehat tentang bersyukur kepada Allah.
-oOo-
71.
Udara hangat di kota hulu,
Merambat hingga sampai Utara.
Ingat-ingat masalah dulu,
Kini hilang entah kemana.
72.
Penambah sel pohon pinang,
Air hujan dicurahkan.
Dahulu susah sekarang senang,
Itulah karunia yang dilimpahkan.
73.
Jalan kaki sepanjang hari,
Sehingga Tubuh terasa lelah.
Walau sedikit kita syukuri,
Agar harta diberi berkah.
74.
Nelayan Pulang membawa ikan,
Ikan di ambil dengan mayang.
Bila rezeki dikeluhkan,
Bagai makan tak pernah kenyang.
75.
Waktu senja makan bubur,
Bubur campur dengan kurma.
Bila kaya kita bersyukur,
Bila susah kita bersama.
-oOo-
76.
Minuman segar dari selasih,
Kue brownies di dalam baki.
Mari Kita berterima kasih,
Ada semua limpahan rezeki.
77.
Hati khusu’ di hari raya,
Suasana amat meriah.
Orang bersyukur berbahagia,
Senyum berseri, wajahnya cerah.
78.
Bunga mawar mulai menguncup,
Walau Mekar jangan dibawa.
Walau sedikit pasti cukup,
Yang penting kita selalu bertakwa.
79.
Bila hendak pergi bersafar,
Hati Ini mesti lah sabar.
Perbanyaklah beristighfar,
Supaya mendapat jalan keluar.
80.
Sungai beriak tentunya dangkal,
Walau dangkal banyak ikannya.
Dunia ini hanyalah bakal,
Supaya mendapat derajat mulia.
Pantun nasehat orang tua tegakan sholat
Umat Islam wajib menegakkan sholat. Baik yang fardhu maupun yang sunnah.
Di dalam salat ada pertolongan dari Allah. Orang-orang Yang menegakkan salat mendapatkan karunia yang sangat besar.
Mereka akan diberi akhlak yang baik dan jauh dari akhlak yang buruk. Hati mereka begitu khusus dan tenang dalam menghadapi kehidupan.
Semua masalah dihadapi dengan kepala dingin. Mereka tidak cemas, gundah, gelisah, terhadap apa yang menimpa mereka.
Di dalam mulut terdapat kelezatan. Sehingga orang yang mengerjakan salat selalu ingin berlama-lama di dalam shalatnya.
Kita harus menghadirkan hati saat menunaikannya. Sebab ketika salat sebetulnya kita sedang Mi'raj kepada Tuhan.
Di bawah ini adalah kumpulan pantun nasehat agar kita menegakkan salat.
81.
Asam kandis asam Gelugur,
Kedua asam riang-riang.
Menangis mayat di dalam kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.
82.
Sepohon kayu daunnya rimbun,
Lebat buahnya serta dahannya.
Walaupun hidup seribu tahun,
tak sembahyang apa gunanya.
83.
Sawah Kampung tanahnya subur,
Bibit benih ditaburkan.
Susah senang selalu bersyukur,
Fardhu sunnah dikerjakan.
84.
Selembar kain dalam peti,
Kain bagus disayang sayang.
Bila ingin terhibur hati,
Banyak bersabar dan sembahyang.
85.
Bagaimana turun ke rawa?
Lepaskan dulu semua sepatu.
Bagaimana hati bahagia?
Tunaikan sholat tepat waktu.
-oOo-
86.
Ilmu itu diamalkan,
Bukan hanya dibicarakan.
Salat selalu ditinggalkan,
Akan melimpahkan keberkahan.
87.
Perahu besar di Malaka,
Baru tiba di senjakala.
Sholat itu tiang agama,
Mengerjakannya dapat pahala.
88.
Jalan kecil sudah beraspal,
Sayang orang ugal-ugalan.
Di akhirat pasti menyesal,
Teringat salat ditinggalkan.
89.
Burung pipit di atas dahan,
Kesana kemari mencari makan.
Menjerit-jerit tak tertahan,
Salat yang 5 dilalaikan.
90.
Sampah penuh di gorong-gorong,
Tersangkut pada akar kelapa.
Apa gunanya hidup sombong,
Kalau di akhirat jadi sengsara.
Pantun Orang Tua agar anak belajar al Quran
Al-quran merupakan mukjizat yang sangat besar. Orang Arab yang hanya penggembala unta dan kambing bisa menjadi hebat lantaran menunaikan Alquran.
Orang Quraisy yang tidak dikenal oleh dunia, dengan Alquran mereka bahkan menguasai dunia.
Orang-orang yang tersesat dan tak tahu jalan, dengan Alquran mereka menemukan hakikat kehidupan.
Isi alquran tak bisa diubah-ubah. Dari dahulu sampai sekarang tetap sama. Namun al Quran sudah banyak mengubah manusia.
Ada yang dahulunya preman kemudian sadar. Ada pula yang ahli maksiat akhirnya bertaubat.
Dengan memahami Alquran maka hidup kita akan lebih ke jalan yang benar. Oleh sebab itu pahami, hafalkan, dan amalkan isi Alquran.
-oOo-
91.
Pagi hari makan roti,
Sambil minum air suji.
Alangkah teduh rasa hati,
Mendengarkan Ibu sedang mengaji.
92.
Bercahaya batu permata,
Batu kecil menjadi harta.
Alquran itu bagaikan Pelita,
Cahaya terang di malam gulita.
93.
Hidup ini Mari berkarya,
Orang tua akan bangga.
Alquran ini kitab mulia,
Petunjuk jalan menuju surga.
94.
Adik manis mendapat piala,
Di dalam kelas dia juara.
Membaca Alquran berpahala,
Mengamalkannya senantiasa.
95.
Ke Sumatera naik kapal,
Lewati laut besar ombaknya.
Sehabis subuh kita menghafal,
Agar Alquran di dalam dada.
-oOo-
96.
Kepada Ibu meminta saran,
Obat apa yang dimakan.
Mari semua pelajari Alquran,
Jangan lupa diamalkan.
97.
Kue bolu ditumpahkan,
Adik kecil menatap heran.
Moga-moga dimudahkan,
Cita-cita hafal Alquran.
98.
Dari Irian bawa Cendrawasih,
Cendrawasih makan pepaya.
Cukup sekian terima kasih,
Pantun nasehat dari saya.
99.
Baju baru baju batik,
Baru dibeli dari pasar.
Pantun saya di dalam cantik,
Maklum saya baru belajar.
100.
Kalau ada sumur diladang,
Boleh kita menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh kita berpantun lagi.
-oOo-