50 Pantun Nasehat Belajar dan Maknanya Terbaru 2021
Jalan-jalan ke ibu kota,
Pulang kampung naik kereta.
Ilmu itu bagaikan pelita,
Menerangi alam semesta.
Cahaya senja mulai redup,
Langit hujan lama gerimisnya.
Belajar itu seumur hidup,
Ilmu tiada pernah habisnya.
-oOo-
Pantun yang baik adalah pantun yang berisi kebaikan. Seperti Pantun agama, Pantun teka-teki dan , dan pantun lain-lainnya.
Pantun yang berisikan kebaikan sangat bagus untuk belajar. Dan tentunya sebagai sarana pendidikan yang mengasyikkan.
Oleh karena itu Berikut ini merupakan pantun nasehat belajar. Berapa bagiannya akan disertakan pula pantun disertai dengan maknanya atau artinya.
Selain itu jangan pernah lupa untuk membaca beberapa bait macam pantun lainnya.
Mukanya pantun kiasan dan pantun rindu sekolah.
-oOo-
Pantun Tentang Giat Belajar
Supaya menjadi anak yang pandai kita harus giat belajar. Jangan belajar semaunya.
Terbaik adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Dengan belajar sungguh-sungguh, semoga kita sukses.
1. Pantun nasehat
Berikut ini yang merupakan pantun pembukaan. Yang memberikan pemahaman bahwa pantun berikutnya merupakan pantun nasehat.
Jalan-jalan ke kota Lahat,
Hujan turun begitu lebat.
Inilah sebuah pantun nasehat,
Semoga memberi banyak manfaat.
2. Semoga
Orang tua selalu berharap anaknya rajin. Termasuk rajin belajar. Dengan belajar yang rajin mereka akan mendapatkan nilai yang baik. Bukan hanya itu yang utama adalah agar anak-anak memiliki ilmu.
Kue ketan rasanya enak,
Taruh di nampan ukuran lebar.
Inilah pantun untuk anak,
Semoga engkau rajin belajar.
3. Sewaktu kecil.
Waktu kecil ada waktu yang tepat untuk belajar. Pemahaman dan daya tangkapnya lebih mudah. Ilmu pun akan melekat di dalam dada.
Anak panah mengejar kancil,
Kancil lari secepat pulsa.
Belajarlah sewaktu kecil,
Agar pandai di masa remaja.
4. Ilmu itu lebih luas.
Sampai kapanpun kita belajar, tidak semua ilmu bisa dipelajari. Semakin kita banyak belajar, semakin kita merasa bodoh. Itulah sebabnya kita harus tetap belajar.
Beli jahe beli lengkuas,
Tanam juga di pinggir kolam.
Ilmu itu lebih luas,
Dari lautan yang paling dalam.
5. Walau.
Walaupun 7 dijadikan cinta, dan pohon-pohon menjadi penanya, ilmu Allah tidak akan habis untuk ditulis. Ini juga merupakan tanda bahwa kita akan selalu butuh untuk belajar.
Bendera merah terus berkibar,
Kain putih tolong lipatkan.
Walau seumur hidup kita belajar,
Tak semua ilmu kita dapatkan.
-oOo-
6. Cendekia
Masa depan yang cerah biasanya di tangan orang-orang yang pintar. Negara yang maju juga biasanya karena rakyatnya pandai. Masa remaja mereka habiskan untuk menuntut ilmu.
Lumut licin bagaikan lendir,
Menutup karang dengan merata.
Jangan menjadi orang pandir,
Jadilah orang yang cendekia.
7. Seribu tahun
Orang bijak mengatakan, apa gunanya hidup seribu tahun kalau hidup dalam kebodohan. Orang yang bodoh tidak akan mengerti ap-apa. Bahkan tak mengerti hakikat kehidupan ini. Untuk apa diciptakan, bagaimana menjalani hidup, mencari bujur dan menjalani hidup dan teman kemana hidup ini berakhir.
Sepohon kayu daunnya rimbun,
Burung pipit berjodoh-jodohan.
Tiada guna hidup seribu tahun,
Kalau hidup dalam kebodohan.
8. Mengerti.
Perbedaan orang yang pandai dan orang bodoh sangatlah besar. Orang pandai adalah orang-orang yang mengerti tentang berbagai hal. Otaknya mencari ilmu yang begitu luas.
Anak tupai dibawa santri,
Tangan kecilnya bisa bertepuk.
Orang pandai selalu mengerti,
Mana yang baik mana yang buruk.
9. Derajat tinggi.
Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi mereka yang beriman dan berilmu. Dan iman adalah sesuatu yang didapat dengan ilmu. Oleh sebab itu kita diminta hati untuk senantiasa belajar.
Dalam rumah wangi setanggi,
Lebih wangi dari Meranti.
Dengan ilmu derajat tinggi,
Dengan ikhlas pahala menanti.
10. Setinggi gunung.
Si kancil lama terkurung,
Perut merasa ingin makan.
Walau ilmu setinggi gunung,
Tiada guna ta diamalkan.
Pantun Belajar Daring atau Online
Semenjak wabah kita belajar dengan cara daring atau online. Walaupun belajar dengan jarak jauh kita tak boleh patah patah semangat.
Karena dengan bersungguh-sungguh maka kita tetap bisa belajar.
Di bawah ini adalah pantun tentang belajar secara online.
11. Walau rindu.
Inilah sejarah yang sangat unik. Anak-anak di dunia akhirnya belajar di rumah. Mereka dilarang belajar di sekolah. Dengan daring atau online, mereka berusaha memahami ilmu.
Pohon randu rantingnya belah,
Hujan gerimis langitnya merah.
Walau rindu ke sekolah,
Belajar kami tetap di rumah.
12. Siapkan HP.
Salah satu kesulitan belajar daring adalah harus ada HP. Bagaimana kalau anaknya ada 5 sedangkan hp-nya hanya satu? Nah inilah kesulitan belajar daring.
Beli tempe jangan ke kota,
Beli kacang juga ragi.
Siapkan HP, nyalakan kuota,
Belajar online sebentar lagi.
13. Disiplin.
Kita harus menegakkan disiplin. Baik disiplin belajar maupun yang lainnya. Jangan sampai kita bermalas-malasan. Orang-orang yang berdisiplin mereka ini biasanya sukses. Termasuk sukses di masa dewasa.
Burung prenjak di tengah taman,
Membuka sayap lebar-lebar.
aku mengajak teman-teman,
Ayo disiplin dalam belajar.
14. Nasib.
Sudah nasib menjadi anak sekolah, orang berlibur kita sekolah. Walau tidak belajar di sana, belajarnya hanya di rumah. Banyak tugas semakin susah. Apalah daya harus dikerjakan semua.
Jarum lancip terkena darah,
Darah di tangan warnanya merah.
Begini nasib anak sekolah,
Tetap belajar di saat wabah.
15. Belajar online.
Apapun yang dilakukan secara online tidak sebaik dilakukan secara nyata. Di sana ada keterbatasan. Kurangnya tatap muka sehingga kadang-kadang salah paham.
Pagi-pagi bolu kukus,
Pakai kaos pakai sarung.
Belajar online harus fokus,
Supaya pikiran jangan bingung.
-oOo-
16. Baterai .
Yang ingin sekolah online, isilah baterai. Belajar selama 2 atau 4 jam, baterai tak boleh kehabisan.
Pasar pagi tempatnya kain,
Satu lembar kain dipesan.
Sebentar lagi belajar online,
Baterai diisi, jangan kehabisan.
17. Anak pusing.
Salak runcing, bambu runcing,
Di bawah surya menjadi kering.
Anak pusing, guru pusing,
Gara-gara belajar daring.
18. Semangat.
Sesulit apapun harus semangat. Semua pelajaran harus diingat. Caranya yakni dengan banyak banyak membaca dan banyak berlatih. Ajaran yang harus diingat harus banyak membaca. Pelajaran seperti matematika kita harus banyak berlatih.
Perahu sampan mulai berlabuh,
Membelah air terlihat keruh.
Walau belajar jarak jauh,
Semangat di dada, jangan runtuh.
19. Malas-malasan.
Bagaimana menjadi pintar kalau bermalas-malasan? Anak-anak yang tak pintar pun apabila belajar maka dia akan memahaminya.
Mati lampu hidupkan lilin,
Angin kencang satu hembuskan.
Belajar itu harus disiplin,
Jangan suka malas-malasan.
20. Ikhlas.
Maksudnya keras adalah menjaga hati bahwa ilmu yang kita pelajari bukan untuk kepentingan duniawi. Melainkan untuk membantu kita agar semakin semangat beribadah.
Buah duku buah talas,
Banyak dijual di tengah pasar.
Mencari ilmu harus ikhlas,
Supaya mendapat pahala besar.
Pantun Belajar Sepanjang Hayat
Di dalam agama Islam belajar adalah ibadah. Oleh karena itu belajar haruslah sepanjang hayat.
Maksudnya adalah belajar seumur hidup. Tujuan belajar adalah agar mengenal hakikat hidup.
Hakikat hidup adalah menyembah Allah Azza wa Jalla. Mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
21. Sepanjang hayat.
Sepanjang hayat maksudnya adalah seumur hidup. Selama kita masih hidup selama itu pula kita tidak berhenti menuntut ilmu.
Luka tangan sebab tersayat,
Mengiris bawang mengerat-erat.
Belajar itu sepanjang hayat,
Untuk bekal di akhirat.
22. Dari buaian.
Ini merupakan peribahasa bahwa belajar itu dari buaian hingga ke liang lahat. Maksud dari peribahasa ini adalah agar kita mencari ilmu sepanjang hayat.
Bunga berjajar dalam untaian,
Untuk menghias kayu dipahat.
Belajar dari buaian,
Hingga ke liang lahat.
23. Bekal.
Ilmu agama sangatlah penting. Dengan ilmu ini kita memiliki keuntungan dalam hidup. Baik untuk kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.
Kaki kuat pandai berlari,
Lari-lari di waktu pagi.
Ilmu agama harus dipelajari,
Sebagai bekal hidup ini.
24. Jauh kaki.
Semangat dan keteguhan hati. Sebelum berhasil menguasai suatu ilmu kita tak pernah berhenti untuk belajar.
Burung bersiul bernyanyi-nyanyi,
Di dahan pohon terpanjang pagi.
Jauh kaki melangkah sunyi,
Mencari ilmu tiada henti.
25. Ilmu Bermanfaat.
Pohon enau daunnya lebat,
Akarnya dalam begitu kuat.
Moga engkau selalu sehat,
Mencari ilmu yang bermanfaat.
-oOo-
26. Lelah Belajar.
Makna dari pantun di bawah ini agar kita termotivasi untuk belajar. Orang-orang yang tidak tahan menahan lelahnya belajar, berarti dia harus tahan menanggung perihnya kebodohan.
Dari dahan sampai akar,
Pohon kelapa jadi rebutan.
Bila tak tahan lelahnya belajar,
Kan menanggung perihnya kebodohan.
27. Langka.
Makna dari pantun di bawah ini adalah bahwa sebetulnya orang yang berilmu sangatlah sedikit. Yang banyak adalah orang yang merasa memiliki ilmu.
Belitung pulau Bangka,
Lebih indah Pulau Seminyak.
Orang berilmu itu langka,
Merasa berilmu tentu banyak.
28. Menuju akhirat.
Makna pantun berikut ini adalah bahwa belajar itu sepanjang usia kita dengan tujuan agar kita selamat di dunia dan di akhirat.
Batu kali begitu berat,
Wau berat pasti diangkat.
Belajar kita sepanjang hayat,
Bekal untuk menuju akhirat.
29. Bosan.
Kebosanan merupakan penyakit saat belajar. Bisa jadi karena kurang memahami pelajaran atau karena pelajarannya terlalu mudah.
Sungguh mulia derajat insan,
Pahala banyak begitu menghampar.
Belajar tak boleh bosan,
Kalau bosan tak mungkin pintar.
30. Belajarlah.
Makna dari pantun di bawah ini adalah bahwa belajar merupakan syarat jika ingin hidup sukses.
Dari hilir menuju hulu,
Rakit berangkat sampai ke tepian.
Belajarlah terlebih dahulu,
Sukses hidup kemudian.
Pantun Belajar di Rumah
Belajar tak harus di sekolah. Apalagi di musim wabah. Begitu pula saat turun hujan.
Anak-anak sekolah ada harus belajar di rumah. Dan inilah beberapa pantun tentang belajar di rumah.
31. Minum susu.
Maknanya ialah kita sudah mengerjakan berbagai hal kecuali belajar.
Batu lembah, papan lembah,
Gubuk kecil mana kamarnya
Minum susu sudah, sarapan sudah,
Yang belum tinggal belajarnya.
32. Di mana saja.
Kita mencari ilmu di mana saja. Baik disekolah maupun dirumah. Asalkan ada semangat Jang kemauan untuk belajar bersama, tentu kita bisa.
Ada piring di atas meja,
Tertimpa batu piringnya pecah.
Belajar bisa dimana saja,
Di sekolah maupun di rumah.
33. Waktunya.
Kita lebih senang bermain tapi jangan melupakan tugas utama kita. Menonton tv juga menyenangkan tapi jangan melupakan PR.
Kaki kuat lari maraton,
Tulangnya kuat bagaikan baja.
Matikan tv jangan menonton,
Waktunya belajar di rumah saja.
34. Tak Bisa.
Si kancil dan si rusa,
masuk ke hutan belantara.
Ibu tak bisa Ayah tak bisa,
Belajar di rumah bikin sengsara.
35. Harus bisa.
Kita tidak boleh beralasan macam-macam. Belajarlah dengan sepenuh hati. Di rumah kita bisa membaca, menyelesaikan tugas, bahkan mengerjakan PR.
Ambil bambu hanya sebilah,
Bambu untuk menangkap rusa.
Walau tak belajar di sekolah,
Belajar di rumah harus sudah bisa.
-oOo-
36. Kurangi.
Antara belajar dan bermain haruslah seimbang. Sehingga otaknya berilmu hatinya senang.
Oleh-oleh berupa kain,
Kainnya panjang juga lebar.
Kurangilah bermain main,
Perbanyaklah belajar.
37. Google
Segala sesuatu ada sisi negatif dan ada sisi positifnya. Misalnya kita belajar dengan online maka kita juga bisa bermain dengan Google.
Apa tandanya ujung panah,
Bisa melesat di antara kabel.
Ada enaknya belajar di rumah,
Bisa bertanya pada Google.
38. Makan.
Anda enaknya anak berkemah,
Tidur di antara rumputan.
Ada enaknya belajar di rumah,
Bisa sambil makan camilan.
39. Sulit.
Hati-hati membuang sampah,
Jangan sampai banjir melanda.
Ada susahnya belajar di rumah,
Kalau tak bisa, sulit bertanya.
40. Disuruh.
Ada enaknya punya lebah,
Madunya manis enak terasa.
Ada susahnya belajar di rumah,
Oleh ibu disuruh suruh saja.
Pantun Belajar Bersungguh-Sungguh
Orang-orang hebat adalah mereka yang belajar dan tumbuh. Dengan berhenti belajar berarti berhenti tumbuh.
Oleh karena itu kita harus belajar berbagai hal. Terutama yang membuat kita sukses di masa depan.
Baik belajar ilmu maupun belajar bersikap yang baik dan sopan.
41. Sungguh-sungguh.
Musim hujan rumput tumbuh,
Hujan dari langit yang biru.
Belajarlah bersungguh-sungguh,
Agar dada penuh dengan ilmu.
42. Perih.
Kesana kemari cari jodoh,
Akhirnya mendapat si manis rupa.
Betapa perih jadi orang bodoh,
Tak mengerti apa-apa.
43. Kunci.
Jadi orang jangan usil,
Kalau usil banyak musuhnya.
Jika ingin jadi orang berhasil,
Belajar itu adalah kuncinya.
44. Bacalah.
Beli bakso rasa udang,
Minuman yang buah pala.
Bacalah pelajaran berulang-ulang,
Agar menempel di kepala.
45. Obat.
Gubuk Tua mudah roboh,
Angin kencang datang menghajar.
Kalau diri merasa bodoh,
Obatnya adalah belajar.
-oOo-
46. Sekolah.
Manis wajah si anak kembar,
Dua-duanya sedang makan.
Di sekolah kita belajar,
Di rumah PR dikerjakan,
47. Susah.
Kalau hujan rumah pun basah,
Awan mendung di langit biru.
Tak ada pelajaran yang susah,
Jika belajar sungguh-sungguh.
48. Cahaya.
Kebun subur tumbuh pepaya,
Sungguh sedap dipandang mata.
Ilmu itu bagaikan cahaya,
Menerangi hati yang gulita.
49. Cari.
Berkicau kicau burung kenari,
Bersiul-siul sepanjang pagi.
Ilmu dituntut dan dicari,
Dengan belajar bersungguh hati.
50. Mencari ilmu.
Marilah kita meminum jamu,
Supaya badan terasa segar.
Marilah kita mencari ilmu,
Ilmu didapat dengan belajar.
-oOo-