10 Contoh Pantun Rakyat, Agama, Jenaka, Teka-Teki, Nenek Moyang, dan Pantun Muda

Ke Madinah membeli zaitun,
Mumpung hari sedang berlibur. 
Mari kita bermain pantun,
Pantun itu warisan leluhur.

Kalau hendak membeli zaitun,
Coba dulu buah pepaya. 
Mari kita berbalas pantun,
Siapa berani melawan saya.


Selama ini kita banyak belajar pantun. Bait pantun nasehat maupun pantun agama. 

Pantun merupakan puisi Rakyat dan merupakan puisi lama. 

Banyak sekali jenis-jenis pantun,  diantaranya adalah:  Pantun teka-teki, pantun nenek moyang, Pantun nasehat, Pantun agama, dan lain sebagainya.

Sekarang kita akan membuat beberapa contoh pantun. Setiap jenis pantun terdiri dari 10 contoh. 


10 Contoh Pantun Rakyat


contoh pantun


Di bawah ini merupakan 10 contoh pantun rakyat.

1.
Hujan rintik halaman basah,
Hujan sampai ke Pulau Bali. 
Bagaimana hati tak resah,
Cinta lama bersemi kembali.

2.
Apa tanda pisang setandan,
Simpan semua di atas papan. 
Apa tanda orang beriman,
Budi santun orangnya sopan.

3. 
Jika datang hari raya,
Jangan mandi di tepi rawa. 
Jika ingin hidup bahagia,
Berbaktilah kepada orang tua.

4.
Sepohon kayu daunnya rimbun,
Lebat daunnya banyak buahnya. 
Walaupun hidup seribu tahun,
Tidak sembahyang apa gunanya.

5.
Bunga melati Mekar berseri,
Sayang Tumbuh Di Batu Nisan. 
Kalau hati teriris duri,
Tak seperti teriris lisan. 

.
.

6.
Telah terbang anak angsa,
Terbang cepat bagaikan kilat 
Kalau orang jatuh cinta,
Gula Jawa rasanya coklat.

7.
Anak katak turun ke rawa,
Lari dari kejaran badak. 
Bagaimana aku tak tertawa,
Nenek-nenek memakai bedak.

8.
Kalau ada sumur di ladang,
Boleh kita menumpang pagi. 
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh kita berjumpa lagi.

9.
Sakit gigi makan kentang,
Jangan makan yang berduri. 
Pergi pagi pulang petang,
Mari bekerja sehari-hari.

10.
Sawah luas di sisi lembah,
Tanahnya subur di tempat rendah. 
Bekerja itu amatlah indah,
Karena bekerja adalah ibadah. 


10 Contoh Pantun Jenaka


Jenaka artinya lucu. Oleh karena itu pantun jenaka adalah pantun yang lucu. Tujuan dari pantun jenaka adalah agar pendengar terhubung.

Pada zaman dahulu pantun jenaka berkenaan dengan cerita hewan. Hal tersebut dikarenakan orang tua zaman dahulu sering mendongeng kan sebelum tidur.

Mereka bercerita tentang si kancil dan buaya, monyet, dan lain-lainnya. 

Inilah 10 contoh pantun jenaka. 

1.
Jual bayam pembeli tali
tali hilang di atas atap
Semenjak ayam jadi polisi,
Banyak elang yang tertangkap.

2.
Berderak-derak sangkutan dacing
Bagaikan putus diimpit Nampan
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapan

3.
Ada enaknya sate kambing,
Makan panas membuat gerah. 
Ada enaknya berbini sumbing,
Tetap tersenyum walaupun marah.

4.
Apa namanya binatang kecil,
Binatang kecil namanya semut. 
Lihat itu orang hamil,
Kalau berjalan mendorong perut.

5.
Hutan rimba tempat nyamuk,
Dari sungai pergi berenang. 
Ada enaknya berbadan gemuk,
Walau susah disangka senang. 

.
.

6.
Terbang tinggi burung gelatik,
Hendak mematuk bola pingpong.
Kamu memang sangat cantik,
Sayang giginya banyak yang ompong.

7.
Dongeng lama tentang kayangan,
Cerita tentang para dewa. 
Gara-gara bangun kesiangan,
Dia lupa pakai celana. 

8.
Burung perkutut burung kutilang,
Jual murah di tengah pasar. Jual murah di tengah pasar 
Kamu kentut gak bilang-bilang,
Kentutnya bau suaranya besar. 

9.
Bagaimana pergi ke rawa,
Kalau jalan penuh pasir. 
Bagaimana tak tertawa,
Kepala botak ingin disisir.

10.
Ada susahnya ke Bukittinggi,
Pasti mampir ke kota Padang. 
Ada susahnya badan tinggi,
Kalau berdiri disangka tiang. 


10 Contoh Pantun Teka-Teki


Kamu pasti sering juga mendengar pantun teka-teki. Pantun teka-teki merupakan salah satu pantun yang dipakai untuk pendidikan.

Bisakah kamu menebak atau menerka kata-kata di dalam pantun ini?

1.
Minum kopi di tepi kedai,
Alangkah cantik si bunga rampai. 
Kalau kamu memang pandai,
Binatang apa yang mirip tupai?

2.
Kebun subur penuh pepaya,
Pepaya dijual untuk belanja. 
Bersisik bukan buaya,
Bermahkota  bukannya raja.

3.
Golok Parang si tukang silat,
Direbut oleh pengembara. 
Kalau terang tak terlihat,
Pergi jauh entah ke mana.

4.
Bunga merah indah terselip,
Ayam jago selalu dikurung. 
Punya lampu berkelap-kelip,
Bisa terbang bagaikan burung. 

5.
Ke Negeri Jiran membeli Cindai,
Sirih seikat di dalam baki.
Kalau kamu memang pandai,
Binatang apa tanduk di kaki?


6.
Sungguh sedap si ubi jalar, 
Salat mudah untuk di telan. 
Kepala panjang bagaikan ular,
Walau tidur tetap berjalan.

7.
Para pezina hendak dirajam,
Dilempari dengan batu. 
Badannya kurus ujungnya tajam,
Punya mata hanya satu. 

8.
Burung dara terbang melayang,
Melihat ayam sedang mengeram. 
Walau makan tak ada kenyang,
Hanya sisa yang menghitam.

9.
Udara pagi terasa segar,
Minum air terasa manis. 
Kalau marah menggelegar,
Sudah marah lalu menangis.

10.
Jalan-jalan ke kota Padang,
Jalan di bukit berduri-duri. 
Dia datang tak diundang,
Dia pergi di malam hari.



10 Contoh Pantun Agama

Pantun agama adalah pantun yang berisikan nilai-nilai agama. Biasanya bukan tentang agama Kristen, Katolik, atau agama lainnya. Pantun agama biasanya adalah pantun tentang agama Islam.

Pantun agama Islam bisa kita temukan pada pantun pantun Melayu. Suku Melayu sangat kental dengan agama Islam. 

Berikut ini adalah 10 contoh pantun agama Islam.

1.
Masih kecil suka berkarya,
Tentu sukses di masa dewasa. 
Jika hendak hidup bahagia,
Pastikan engkau turut agama.

2.
Kain batik apa gunanya,
Tersangkut di tiang rusak semua. 
Wajah cantik apa gunanya,
Pada sembahyang dia terlupa.

3.
Beli salak membeli lilin,
Lilin besar mahal harganya. 
Jadilah anak yang disiplin,
Dewasa kelak hidup bahagia.

4.
Sungguh senang aroma pandan,
Untuk dicampur dengan masakan. 
Pelajari olehmu Alquran,
Jadikan dia sebagai pedoman.

5.
Berenang-renang si kecebong, 
Air menitik jadi aliran. 
Walau kaya tidak sombong,
Jika di hati berisi iman. 


6.
Alangkah lezat rasa pepaya,
Kalau dimakan bersama-sama. 
Alangkah bahagia orang yang kaya,
Kalau imannya ada di dada.

7.
Mata memandang kaki melangkah,
Sampailah badan pada telaga.
Di dunia hidup berkah,
Di akhirat mendapat surga.

8.
Air di gelas mengapa tumpah,
gelas retak tak sengaja. 
Untuk apa harta melimpah,
Kalau akhirnya masuk ke neraka.

9.
Apa tanda burung yang terbang,
Melesat jauh ke atas awan. 
Apa tanda orang penyayang,
Hatinya lembut tangannya dermawan.

10.
Ingin membeli buah kurma,
Kurma dari kota madinah. 
Meskipun hidup sederhana ,
Hati tenang karena ibadah. 


10 Contoh Pantun Berbalas

contoh pantun



Kita pernah membuat kumpulan pantun berbalas. Pantun berbalas merupakan pantun yang digunakan untuk berkomunikasi.

Entah itu untuk bertanya maupun untuk bersenda gurau. Di bawah ini diberikan beberapa pantun balas balasan.

Inilah 10 contoh pantun berbalas-balasan.

1.
Coklat meleleh apa sebabnya,
Karena panas tak terkira. 
Kalau boleh aku bertanya,
Adik yang manis namanya siapa?

Balasan:

2.
Bunga melati tertusuk paku,
Paku jatuh ke atas batu. 
Rianti adalah namaku,
Lalu siapa namamu itu.


3.
Tunas beringin mulai layu,
Retak hunkai angin menderu. 
Bukan ingin hati merayu,
Bolehkah aku berkenalan denganmu?

Balasan:

4.
Hawa ingin melihat bulan,
Duduk menyepi di tengah taman. 
Akupun ingin berkenalan,
Agar hidup banyak teman.


5.
Raja Malaka terlihat ranggi,
Wajahnya tampan tak terkira. 
Bolehkah aku bertanya lagi,
Kamu yang manis milik siapa?

Balasan: 

6.
Naik kuda di atas pelana,
Kalau harus memetik kelapa. 
Aku memang sudah ada yang punya,
Yang punya adalah ibu dan bapak.


7.
Alat-alat batu kenikir,
Hendak dibawa ke pulau Jawa. 
Entah sulap entah sihir,
Memandang wajahmu terpesona.

Balasan:

8.
Wali Songo Wali sembilan,
Dari Jawa ke pulau Sumatera. 
Baru saja kita kenalan,
Kok kamu sudah pandai menggoda?


9.
Makan roti anak Belanda,
Tangan memegang sebuah pena. 
Bukan maksud untuk menggoda,
Wajahmu memang mempesona. 

Balasan: 

10. 
Kalau memang mendapat cuka,
Untuk memasak si Burung Camar. 
Kalau memang kamu suka,
Datanglah ke rumah untuk melamar. 

10 Contoh Pantun Muda

Berdasarkan umur,  pantun di pantun muda, pantun tua, dan pantun anak-anak. 

Pantun muda biasanya berisikan pantun berkasih-kasihan dan pantun percintaan. Kadang-kadang juga bercerita tentang nasib dalam perantauan.

Berikut ini 10 contoh pantun muda yang bisa kamu baca.

1.
Pergi ke Rimba membawa parang,
Kalau haus ambil kelapa. 
Ingatan pada tuan seorang,
Hingga kini belum berjumpa.

2.
Pergi ke pasar menjual kain,
Jangan lupa membawa sukatan. 
Jika Adinda mencari yang lain,
Tentulah saya akan kesepian.

3.
Telponkan jam untuk menggali,
Rumput tinggi tertebas parang. 
Cintaku tidak berbelah bagi,
Hanya untuk kamu seorang.

4.
Jual jamu malah rugi,
Ke mana lagi  mencari kerja.
Kalau kamu punya sahabat lagi,
Jangan lupa kepada saya.

5. 
Kue hangat di atas arang,
Malam hari terang bulan terang. 
Hanya ingat Adinda seorang,
Siang malam terbayang-bayang.


6.
Di sana batik di sini batik, 
Hanya satu wangi melati. 
Di sana cantik di sini cantik,
Hanya kamu yang di dalam hati.

7.
Kota Palu langitnya biru, 
Masih banyak hutan perdu. 
Terkenang selalu akan wajahmu,
Kamu selalu membuatku Rindu.

8.
Surya bercahaya sangat terang,
Sebagai tanda orang beriman. 
Cintaku hanya kamu seorang,
Selalu bersemi sepanjang zaman. 

9.
Bersiul-siul burung kenari,
Bernyanyi riang sepanjang pagi. 
Kalau kamu ada di sini,
Rasanya bahagia sepenuh hati.

10.
Burung tekukur pergi ke rawa,
Tekukur  sedang cari induknya. 
Saat melihatmu tertawa,
Rasanya bahagia semua dunia. 


10 Contoh Pantun Nenek Moyang

Yang dimaksud dengan pantun nenek moyang adalah pantun warisan. Yaitu pantun-pantun yang dibuat pada zaman dahulu kala.

Pantun nenek moyang biasanya berisikan nasehat, pantun agama, juga pantun adat. 

Kita bisa membuat pantun nenek moyang dan pantun masa kini. Baca pula pantun ajakan

Inilah 10 contoh pantun nenek moyang untuk dipelajari. 

1.
Pagi hari cahaya terang,
Cahaya jatuh di atas ijuk. 
Manis sungguh mulut orang,
Mata menangis hati terbujuk. 

2.
Pisang emas bawa berlayar,
Masak sebiji di atas peti.
Utang emas boleh dibayar,
Utang budi dibawa mati.

3. 
Orang Bantan pergi sembahyang,
Sembahyang tentang pohon jati.
Emas dan intan tidak kusayang,
Sayangkan hanya si jantung hati.

4. 
Maulah kami hendak melapun
Lapun di bawah limau lungga.
Maulah kami hendak berpantun,
Pantun sebuah hilang pula

5.
Negeri nusantara selalu aman,
segala nya patut disyukuri. 
Rasa cinta dalam genggaman
Kemana kasih dibawa lari?
.

6.
Jika lenggang di dalam negeri,
Mari kita pergi ke kota,
Heran tercengang kucing berdiri,
Melihat rusa di jalan raya

7.
Asap api embun berderai,
Patah galah haruan perahu,
Niat di hati tak nak bercerai,
Kehendak Allah siapa yang tahu.

8.
Anak  punai anak merbah,
Hinggap di pulau mencari sarang,
Anak sungai lagi berubah,
Inikan pula hati orang.

9.
 Daun tetap atas dulang,
Anak udang mati dituba,
Dalam kitab ada terlarang,
Perbuatan haram jangan dicuba.

10.
Hari ini hari Jumaat
Esok pula hari Sabtu,
Nabi kita Nabi Muhammad,
Tuhan kita hanya satu.


No Comment
Add Comment
comment url