70 Pantun Bucin 2 Baris , 4 Baris, Sedih Bahagia

Alasan orang disebut bucin karena dia selalu menomorsatukan urusan cinta.

Bucin sendiri berasal dari 2 kata, yakni budak cinta.

Para buciner ini biasanya melakukan hal-hal yang berlebihan dalam urusan cinta.

Ditandai dengan melakukan apapun yang diinginkan oleh pasangannya. Berkorban dengan pengorbanan yang sangat besar.

Mereka juga selalu ada untuk pasangan.

Selain itu para buciner biasanya mengabaikan tugas-tugas maupun pekerjaan utamanya.

Bahkan mereka dalam mengeluarkan uang untuk orang yang disangka menyayangi.

Pantun bucin berikut ini merupakan pantun yang singkat atau disebut juga dengan karmina.

pantun

Pantun Singkat 2 Baris


Kena paku / obati dengan jamu.
Izinkan aku / jadi temanmu

Kuda berderap/di waktu pagi.
Selalu berharap/engkau kembali.

Jalan ke lembah/bertemu raja.
Kamu indah/tapi sebentar saja.

Buah pepaya/buah kelapa.
Maaf ya../ kita berteman saja.

Nasi di sangku/tumpah ke baju.
Jadikan aku/teman hidupmu.

Langit biru/burung terbang.
Kenangan bersamamu/ tak akan hilang.

Cari ilmu/cari gurunya.
Aku mencintaimu/untuk selamanya.

Karung goni/wadah roti.
Sakit ini/bisa terobati.

Karung goni/bergambar rusa.
Rasa ini begitu menyiksa.

Bunga melati/tangkai terpatahkan.
Walau disakiti/selalu memaafkan.

Beli nampan / beli celana.
Engkau tampan / engkau sempurna.

Layang-layang / indah bergambar.
Hai sayang / apa kabar?

Mangga kuini / manis rasanya.
Malam ini / ingin bersama.

Kayu bangku / kayu papan.
Demi kamu / aku bertahan .

Naik bukit / menebang randu.
Betapa sakit / menahan rindu.

Pantun Bucin Memuja Dirimu

Pohon enau / tumbuh di lembah.
Semoga engkau / mimpi indah.

Lihat kolam / dengan si kribo.
Selamat malam / selamat bobo.

Lihat kereta / waktu pagi.
Besok kita / berjumpa lagi.

Bunga melati / mekar di hulu.
Rasa di hati / merindukanmu.

Hinggap di dahan / si elang jawa.
Aku bertahan / walau kecewa.

Pikul di bahu / berdesir sang banyu.
Kau mimpiku / kau pujaanku.

Sang Pemberani / membawa batu.
Aku disini / hanya untukmu.

Kayu belah hujan basah.
Berceritalah tentang keluh kesah.

Air mendidih / keripik gurih.
Engkau sedih / akupun sedih.

Hari raya / duduk di bangku.
Kamu bahagia / apalagi aku.

Buah pepaya / tak ada durinya.
Moga bahagia / dengan dirinya.

Minum jamu / badan kaku.
Menangislah kamu / bersamaku.

Dari Maluku / ke Irian,
Harapanku / sekedar impian.

Membuat bata / membeli ikan,
Kau meminta cinta / aku memberikan.

Mangga kueni /daun bidara.
Rindu ini / selalu berbicara .

Hari raya / ke malaka.
Ada bahagia / setelah luka.

Salak pondoh / enak rasanya,
Bukan bodoh / tetapi aku setia.

Bunga melati / di Jayagiri.
Jatuh hati / sampai mati.

Buah pepaya / di dalam peti,
Aku setia / sampai mati.

Batu belah / kolam ikan.
Kamu bersalah / aku memaafkan.

Mencari ilmu / spanjang waktu,
Tanpamu / hampa hidupku.

Bikin bolu / rasa mengkudu.
Kamu selalu / membawa Rindu.

Pohon pinang / jatuh ke kolam,
Hati terkenang / masa yang silam.


Pantun Bucin 4 Baris


Bisa baca juga pantun ajakan disiplin.

Jalan-jalan ke Maribaya,
Pulangnya kemalaman.
Aku pernah setia,
Tapi aku diduakan.

Jalan-jalan ke Maribaya,
Tidak lupa membawa roti.
Aku pernah percaya,
Tapi aku dikhianati.

Hutan rimba tumbuh meranti,
Kayunya keras dibuat peti.
Aku pernah mencintai,
Tetapi aku disakiti.

Jalan-jalan ke Bukit Tinggi,
Tetapi sekedar angan-angan.
Aku pernah memiliki,
Tetapi aku kehilangan.

Rumah mewah tanpa atap,
Tentu panas akan terasa.
Aku pernah berharap,
Tapi harapan itu sia-sia.



Perahu berlayar ke Malaka,
Sungguh indah dipandang mata.
Karena pernah terluka,
Bukan berarti tak boleh mencinta.

Air di telaga,
Tempat si ikan.
Orang yang berharga,
Tak akan ditinggalkan.

Kayu besi kan terangkat,
Oleh tangan yang begitu kuat.
Aku bukan orang berpangkat,
Tapi ingin membuatmu terhormat.


Beli madu, madu murni,
Gelas bersih di atas gelas.
Jadilah cukup berani,
Untuk menolak kehampaan.

Anak sekolah sedang ujian,
Sudah ujian jalan-jalan.
Ini adalah musim hujan,
Jangan sampai kau kehujanan.

Kalau kamu suka jajan,
Pergilah ke atas bukit.
Kalau kamu kehujanan,
Nanti kamu sakit.

Anak bermain jungkat jungkit,
Ada apa di dalam saku.
Kalau kamu jatuh sakit,
Nanti siapa yang menyakitiku.

Pantun Bucin Tentang Hati Kecewa Berat


Orang bijak karena ilmu,
Beramalpun terasa ringan.
Aku ingin memiliki dirimu,
Walaupun hanya sebatas angan.

Angin gunung deras menderu,
Rakit bambu sudah menepi.
Aku merindukan dirimu,
Namun itu hanyalah ilusi.

Negeri hulu begitu aman,
Hendak berkunjung rasa sungkan.
Dengan jujur aku katakan,
Dirimu sulit tuk dilupakan.

Kaki luka menginjak paku,
Di ujung jalan tempat bertemu.
Kusebut namamu dalam doaku,
Moga baik-baik saja ya kamu.

Sebuah kolam dekat randu,
Buah muncul banyak beribu.
Sedalam-dalam telaga rindu,
Lebih dalam rinduku padamu.

Hutan rimba tempat macan,
Suara kuda berderap-derap.
Rindu padamu bagaikan hujan,
Jatuh menitik di atas atap.

Tangis sedih tangis haru,
Awan putih kini kelabu.
Hari ini hari yang baru,
Merindukanmu jadi kebiasaanku.

Sungguh indah waktu petang,
Sambil menatap langit nan biru.
Saat kamu pergi menghilang,
Kutahu betapa pentingnya dirimu.

Kalau datang waktu petang,
Lihat mencari untuk itu bundar.
Tak mungkin aku menghilang,
Sebab cintaku tak pernah pudar.

Hari Ahad hari Minggu,
Pergi ke pantai mencari kerang.
Hari ini aku menunggu,
Kapankah engkau datang.

Padang datar rumah si rusa,
Pagi hilang berganti petang.
Akan datang suatu masa,
Kau menunggu, aku tak datang.

Lucu sekali anak kucing,
Turun ke rumput mencari makan.
Janganlah kamu jadi orang asing,
Dengan berjuta-juta kenangan.

Pantun Bucin Belajar Sendiri Tanpa Dirimu


Duit seribu dalam saku,
Jatuh pula di atas meja.
Hati rindu tanpa dirimu,
Tapi kamu baik-baik saja.

Ramai sungguh orang kenduri,
Berkumpul di teras sejak pagi.
Moga aku mampu sendiri,
Saat kamu melangkah pergi.

Bantal guling berisi kapas,
Pintu terbuka bunyi berderit.
Tak akan aku melepas,
Walau hati terasa sakit.

Manis rasanya buah labu,
Makan sepiring dengan tahu.
Akupun tak pernah tahu,
Apakah kamu menerimaku.

Hari panas ambilkan kipas,
Kipas cantik dari kertas.
Aku menunggumu tanpa batas,
Pada angan yang tak pernah lepas.

Pagi-pagi membaca koran,
Kaki terluka terkena lipan.
Menunggu dalam kesabaran,
Menantimu dalam pengharapan.

Ranting tua telah patah,
Jatuh satu ke tepian.
Menunggumu itu lelah,
Apalagi tanpa kepastian.




Buah manis namun berduri,
Bila matang warnanya merah.
Walau jauh akan kucari,
Meski lelah tak akan menyerah.


Kuda lari suara berderap,
Dari Timur ke Selatan.
Hari ini aku berharap,
Esok mungkin jadi kenyataan.

Malam hari terasa sepi,
Hanya angin yang menderu.
Mimpi bukan sembarang mimpi,
Mimpi indah hidup bersamamu.

Baju baru di ikat pita,
Bila dipandang alangkah indahnya.
Bukan aku tak punya cinta,
Tapi hanya ingin kau bahagia.

Anak Arab naik onta,
Padang pasir banyak batunya.
Sedih disebabkan cinta,
Cinta hilang entah ke mana.

Ranting tua kini patah,
Jatuh menimpa kebun bambu.
Bukan cinta yang salah,
Salah aku mencintai dirimu.

Anak kecil memakan bayam,
Makan bayam di waktu pagi.
Mengapa cinta ini bersemayam,
Jika kamu hanya ingin pergi?

Ikan cucut di dalam rangka,
Ada juga nasi ketan.
Berangkat pagi pulang petang,
Untuk cinta sedikit berkorban.

Baju kotor hendak dicuci,
Memakai sabun bersih sekali.
Semoga cinta ini suci,
Bukan sekedar syahwat hati.

Anak ayam di atas jerami,
Bermain-main sampai petang.
Biarlah cinta mekar bersemi,
Meski musim dingin kan datang.

Pantun Bucin Cinta Yang Datang


Sebelum meneruskan, bisa juga bisa membaca pantun berbalas. Pantun tersebut sangat cocok untuk kamu yang belajar pantun.

Burung dara terbang melayang,
Pergi jauh hingga siang.
Dahulu tak pernah terbayang,
Kini aku semakin sayang.

Ikan emas di dalam kolam,
Kolam jernih tempat berenang.
Rasa sayang semakin dalam,
Hanya untuk dirimu sayang.

Benih tua untuk bibit,
Kelapa muda untuk tamu.
Jika esok mentari terbit,
Terang pula cintaku padamu.

Sungguh tinggi pohon kelapa,
Untuk dibawa ke kota Mekah.
Kepada Allah aku berdoa,
Semoga cinta bertabur berkah.

Dari mana datangnya lintah,
Dari sawah turun ke kali.
Dari mana datangnya cinta,
Dari mata turun ke hati.

Anak lembah banyak Randu,
Pohon randu banyak durinya.
Hati sudah dirundung rindu,
Rindu datang sebab cinta.

Kalau Randu di dekat tebu,
Tangkai berkait berwarna biru.
Kalau rindu datang menggebu,
Tentu aku ingin bertemu.

Mawar merah mawar berduri,
Hujan turun sangat lebatnya.
Rindu terpendam berhari-hari,
ke mana harus mencari obatnya.

Pantun Bucin Cinta Sejati


Sebelum baca ini, bisa juga baca pantun nasehat. Supaya cintamu semakin baik.

Jalan-jalan ke kota Mekah,
Kota Mekkah tempat ibadah.
Cinta suci saat menikah,
Di sanalah terbit bahagia.

Cahaya senja mulai Temaram,
Bunga melati tebar aroma.
Bagaimana hati tentram,
Kekasih hati sangat setia.

Anak cina sedang menyisir,
Sisir mahal berhati-hati.
Setia itu bukan di bibir,
Tapi masuk di dalam hati.

Bukan karena pohon kelapa,
Namun tebu yang menggila.
Bukan aku tak cinta,
Namun restu tak kuterima.

Hujan deras halaman basah,
Senja tiba hujanpun berhenti.
Siang malam terasa susah,
Teringat cinta belum bersemi.


No Comment
Add Comment
comment url