100 Pantun Motivasi Bijak, Kerja, Belajar, Semangat Pagi, dan Motivasi Diri
Pantun motivasi adalah pantun yang berisikan dorongan untuk bersemangat dan memberikan motivasi.
Pantun motivasi merupakan pantun yang memberikan semangat. Sehingga setelah membaca pantun ini, hati kita tergerak.
Baik itu motivasi belajar, bekerja, maupun sekedar membangkitkan semangat.
Berikut ini 100 bait pantun motivasi bijak.
Pantun motivasi bijak
1. Tulis surat.
Tulis surat memakai pensil,
Dimana hendak mendapat kertas.
Siapa yang ingin berhasil,
Mestilah dia bekerja keras.
2. Berakit-rakit.
Berakit-rakit ke hulu,
Berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu,
Bersenang-senang kemudian.
3. Kain putih.
Kain putih berkibar-kibar,
Ramai orang merayakan.
Barangsiapa tidak bersabar,
Tak akan mendapat kebahagiaan.
4. Burung dara.
Burung dara di pucuk dahan,
Melihat kolam berisi ikan.
Setelah susah ada kemudahan,
Dalam sabar banyak kebaikan.
5. Sungguh pandai.
Sungguh pandai si anak kancil,
Bermain dengan si anak rusa.
Belajar diwaktu kecil,
Menjadi pandai saat dewasa.
-oOo-
6. Nasi putih.
Nasi putih di dalam piring,
Nasi habis tinggalah roti.
Susah senang selalu beriring,
Apa gunanya bersusah hati.
7. Jalan-jalan .
Jalan-jalan ke pulau Jawa,
Jangan lupa ke Sumatera.
Kalau gagal jangan kecewa,
Kalau berhasil tak perlu bangga.
8. Kue donat.
Kue donat tengahnya bolong,
Tercium harum bunga lavender.
Meski kaya jangan sombong,
Walau miskin jangan minder.
9. Kayu jati.
Kayu jati hendak diukir,
Sebelum diukir cobalah timbang.
Setiap rezeki di dalam takdir,
Apa gunanya berhati bimbang.
10. Rambut hitam.
Rambut hitam rupanya ikal,
Tertimpa buah dari dahan.
Barangsiapa yang bertawakal,
Dicukupi rezeki oleh Tuhan.
Pantun motivasi belajar
Orang tua selalu menasehati anak-anak. Seperti dalam pantun nasehat, yang isinya bimbingan menggapai cita-cita.
Inilah pantun motivasi bertemakan belajar.
11. Buaya mengejar.
Buaya mengejar si anak kancil,
Kancil kecil kaki terampil.
Tekun belajar diwaktu kecil,
Saat dewasa dia berhasil.
12. Anak siapa.
Anak siapa sangat centil,
Lari-lari sampai ke pasar.
Bersakit-sakit di waktu kecil,
Bersenang-senang di waktu besar.
13. Manis sekali.
Manis sekali anak kembar,
Sayang sekali masih ingusan.
Belajar itu perlu bersabar,
Rajin tekun sebuah keharusan.
14. Pagi hari.
Pagi hari makan ketupat,
Makan ikan terkena duri.
Bagaimana ilmu didapat,
Dengan belajar setiap hari.
15. Bunga mekar.
Bunga mekar berseri-seri,
Bunga mawar bunga melati.
Angkat kebodohan dari diri,
Dengan belajar sepenuh hati.
-oOo-
16. Madu manis.
Madu manis dari lebah,
Sarang menggantung di tepi lembah.
Walau susah walau payah,
Mencari ilmu jangan menyerah.
17. Perahu kecil.
Perahu kecil terus melaju,
Lihat sungai dari jendela.
Hati ikhlas mencari ilmu,
nanti surga sebagai pahala.
18. Angin kencang.
Angin kencang bunyi menderu,
Guntur datang tibalah hujan.
Dunia didapat dengan ilmu,
Bukan dengan bermalas-malasan.
19. Burung dara.
Burung dara tubuhnya ringan,
Terbang tinggi hinggap di tangga.
Ilmu dan amal beriringan,
Sebagai jalan menuju surga.
20. Rumah panggung.
Rumah panggung dari papan,
Sangat cantik bagaikan intan.
Kepada guru mestilah sopan,
Itulah tanda murid budiman.
Pantun Motivasi Kerja
Bekerja merupakan ibadah. Sebagaimana dalam pantun agama islam, tampak bahwa bekerja salah satu dari ibadah.
Berikut ini merupakan pantun motivasi dalam bekerja.
21. Jangan suka.
Jangan suka bermanja-manja,
Rasa cinta yang bisa hilang.
Kuucapkan selamat kerja,
Semoga selamat hingga pulang.
22. Bunga mawar.
Bunga mawar terlihat indah,
Lebih indah dari dahlia.
Bekerja itu adalah ibadah,
Cari yang halal tentu utama.
23. Istana megah.
Istana megah milik raja,
Raja banyak pengawalnya.
Walau badan letih bekerja,
Hati harus tetap bahagia.
24. Angin dingin.
Angin dingin karena sementara,
Dari selatan ke utara.
Hidup susah hidup sengsara,
Semoga esok kita bahagia.
25. Sungguh cantik.
Sungguh cantik bunga Seroja,
Mekar berseri di tangkainya.
Yang penting kita rajin bekerja,
Agar Allah turunkan karunia-Nya.
-oOo-
26. Badan letih.
Badan letih langsung rebah,
Wangi wangi bunga kemboja.
Ingin hati diam di rumah,
Apa daya harus bekerja.
27. Pohon tua.
Pohon tua telah meninggi,
Banyak bunganya mekar berseri.
Kerja lembur hingga pagi,
Demi bahagiakan seorang istri.
28. Minum obat.
Minum obat supaya sembuh,
Walaupun obat pahit rasanya.
Walau letih jangan mengeluh,
Syukuri segala yang kita punya.
29. Pergi ke kebun.
Pergi ke kebun petik pepaya,
Banyak buah aneka rupa.
Walaupun susah aku setia,
Semoga kita esok kaya raya.
30. Jalan-jalan .
Jalan-jalan ke Tasik Malaya,
Petani memetik palawija.
Kita bukan anak orang kaya,
Sebab itu harus bekerja.
Pantun motivasi lucu
Dalam pantun pendidikan, kita dimotivasi untuk selalu belajar. Walaupun demikian, belajar tidak harus selalu serius. Apalagi kalau dalam bekerja. Kadang-kadang perlu lucu.
31. Surya terbit.
Surya terbit sudah pergi,
Dekat di hati sudah terpatri.
Pergi kerja pagi-pagi,
Sampai lupa anak istri.
32. Kurang makan.
Kurang makan badan kurus,
Sakit badan karena virus.
Bangun pagi telat terus,
Bagaimana keluarga terus.
33. Masa lalu.
Masa lalu jadi kenangan,
Kenangan indah jangan di kubur.
Bangun pagi kesiangan,
Sampai kantor ternyata libur.
34. Gadis manis.
Gadis manis menari Zapin,
Rambut indah bermahkota.
Susahnya jadi orang miskin,
Waktu libur tetap bekerja.
35. Zapin bukan.
Zapin bukan sembarang Zapin,
Zapin Melayu dari Sumatera.
Miskin bukan sembarang miskin,
Meski miskin tak punya apa-apa.
-oOo-
36. Malam hari.
Malam hari turun hujan,
Kolam penuh dengan ikan.
Seberat apapun pekerjaan,
Jadi ringan kalau tadi kerjakan.
37. Singgah juga.
Jalan-jalan ke Malaka,
Singgah juga di negeri Minang.
Bekerja bukan mencari muka,
Bekerja untuk mencari uang.
38. Menari-nari .
Menari-nari si Putri angsa,
Baju putri mahkota merah.
Masalah menjadikan dewasa,
Sering-seringlah bermasalah.
39. Jalan kaki.
Jalan-jalan ke Parangtritis,
Jalan kaki badan pun letih.
Kalau hidup masih merintis,
Jangan heran banyak merintih.
40. Sungai rawa.
Sungai rawa banyak buaya,
Hutan rimba tempat si jin.
Jika ingin terlihat kaya,
Bergaulah dengan yang miskin.
Pantun Semangat Pagi
Ini bukan pantun ajakan belajar atau bekerja. Sekedar pantun ucapan selamat pagi. Baik untuk teman, sahabat, maupun tetangga.
41. Dari utara.
Dari utara ke selatan,
Mentari datang s’lalu membayang.
Selamat pagi aku ucapkan,
Untuk dikau yang kusayang.
42. Sungguh ramai.
Sungguh ramai bermain kasti,
Banyak sekali penontonnya.
Semangat pagi di dalam hati,
Sambut hidup dengan ceria.
43. Dari jauh.
Dari jauh bertanya kabar,
Di angkasa terbanglah elang.
Walau uang tinggal selembar,
Senyuman di bibir tak perlu hilang.
44. Masak nasi.
Masak nasi masak sarden,
Bikin bolu satu loyang.
Semanis-manisnya janji presiden,
Lebih manis janjimu sayang.
45. Naik tebing.
Naik tebing sungguh bahaya,
Perut lapar makan ketan.
Kalau terbit sang surya,
Tanda masih ada kesempatan.
-oOo-
46. Pohon meranti.
Pohon meranti menjadi tiang,
Meranti dari Pulau Alor.
Selamat pagi wahai sayang,
Pingin kaya kok masih molor.
47. Hujan lebat.
Hujan lebat basahi taman,
Sampah sungai berserakan.
Kepada sahabat dan teman-teman,
Selamat pagi aku ucapkan.
48. Burung dara.
Burung dara terbang rendah,
Dengan Pipit hendak bertemu.
Cahaya surya begitu indah,
Lebih indah jika ada dirimu.
49. Malam hari.
Malam hari minum yang hangat,
Tambah jahe walau sedikit.
Pagi-pagi sudah berkeringat,
Dikejar-kejar tukang kredit.
50. Jalan-jalan .
Jalan-jalan ke Mataram,
Dari pagi sampai petang.
Hidup tenang hidup tentram,
Kalau tak punya hutang.
Pantun Semangat
Berikut ini pantun berisikan semangat. Yuk, dibaca. Jangan lupa dengan pantun balas-balasan.
51. Sungguh indah.
Sungguh indah pulang Maluku,
Tempat orang bermain sampan.
Bekerja keras dahulu,
Bersenang-senang kemudian.
52. Sungai deras.
Sungai deras karena arus,
Menghanyutkan dayung sampan.
Bekerja terus menerus,
Senang-senangnya kapan?
53. Burung puyuh.
Burung puyuh burung dara,
Bermain-main di atas bata.
Semangat selalu membara,
Demi menggapai cita-cita.
54. Merah merah.
Merah merah warna bata,
Cicak bermain berlari-lari.
Mari bayar kesuksesan kita,
Dengan bekerja di hari ini.
55. Pisau tumpul.
Pisau tumpul mesti diasah,
Agar tajam sampai ujungnya.
Walau sekarang hidup susah,
Siapa tahu besok bahagia.
-oOo-
56. Indramayu .
Indramayu kota mangga,
Banyak pantai yang sangat indah.
Mari bekerja sekuat tenaga,
Supaya bisa bersedekah.
57. Pantai Kuta.
Pantai Kuta di Pulau Bali,
Pohon tua sarang lebah.
Hujan petir tak peduli,
Berangkat kerja mencari nafkah.
58. Kabut tipis.
Kabut tipis melayah-layah,
Sungguh dingin tak terhingga.
Kita doakan semua ayah,
Yang bekerja untuk keluarga.
59. Beli tomat.
Beli tomat beli kentang,
Debat rumput dengan ilalang.
Berangkat pagi pulang petang,
Dapat uang hatipun senang.
60. Langit sore.
Langit sore berwarna jingga,
Usia senja semakin tua.
Walau bekerja sekuat tenaga,
Jangan lupa untuk berdoa.
Contoh Pantun Nasihat
Bekerja itu harus dengan cinta dan kasih sayang. Yaitu bekerja karena kita sayang pada diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Sehingga kerja kita bermakna.
61. Air beras.
Air beras namanya saji,
Atap gubuk dari nipah.
Mari bekerja dengan rajin,
Supaya rezeki datang melimpah.
62. Negeri dijaga.
Negeri dijaga oleh tentara,
Tentara membawa senapannya.
Hidup di dunia sementara,
Tak akan hidup selamanya.
63. Daun keladi.
Daun keladi daun talas,
Pulang sekolah tanpa izin.
Ketika Anda sedang malas,
Bukan berarti Anda rajin.
64. Asap hitam.
Asap hitam tinggi membumbung,
Gunung meletus apa tandanya.
Walau ilmu setinggi gunung,
Tiada amal apa gunanya.
65. Pergi berlibur.
Pergi berlibur ke kota Pati,
Kota Pati ada di Jawa.
Susah senang ikhlaskan hati,
Supaya sentosa rasa jiwa.
-oOo-
66. Gurun bukan.
Gurun bukan sembarang gurun,
Gurun luas bernama Sahara.
Pantun bukan sembarang pantun,
Pantun nasehat untuk semua.
67. Baju batik.
Baju batik jatuh ke rawa,
Bunga melati bunga dahlia.
Budi baik dikenang jua,
Walau mati tetap terbawa.
68. Emak-emak .
Emak-emak membeli panci,
Beli singkong beli keladi.
Biar orang menanam benci,
Kan kutanam benih berbudi.
69. Dari India.
Dari India bawa selendang,
Amat cantik membuat heran.
Jauh mata saat memandang,
Lebih jauh akal pikiran.
70. Perahu karam.
Perahu karam di samudra,
Tenggelamlah sang putri.
Sesat pikir bisa sengsara,
Sesat lisan pulang ke diri.
Pantun Kerja Keras
Bekerja untuk menghidupi diri sendiri. Inilah pantun motivasi untuk bekerja keras.
71. Luka di badan.
Luka di badan terasa perih,
Tajam sekali ujung duri.
Barang siapa menabur benih,
Akan panen suatu hari.
72. Alam desa.
Alam desa masih asri,
Di sanalah rumah berdiri.
Benih ditabur tumbuh padi,
Rumput datang mendampingi.
73. Lalat hingga.
Lalat hingga di atas pipi,
Terbang lagi ke bunga melati.
Susah tangan menggapai mimpi,
Namun bahagia di lubuk hati.
74. Pendekar sakti.
Pendekar sakti suka semedi,
Seorang diri di ujung desa.
Pergi ke ladang di waktu pagi,
Baru pulang di waktu senja.
75. Tanah subur.
Tanah subur tanah gembur,
Hujan turun rintik-rintik.
Bila tangan rajin menabur,
Esok pula akan memetik.
-oOo-
76. Pergi ke hutan.
Pergi ke hutan mencari lontar,
Mendapat burung tetapi lepas.
Roda hidup selalu berputar,
Kadang di bawah kadang di atas.
77. Hujan turun.
Hujan turun sangat lebat,
Genting jatuh sebab terlepas.
Meski rezeki datangnya lambat,
Hati usah merasa cemas.
78. Domba pergi.
Domba pergi mencari rumput,
Rumput hijau di alam desa.
Asam di gunung garam di laut,
Di belanga bertemu juga.
79. Merantau.
Merantau badan ke Jakarta,
Pulang ke kampung sukses nanti.
Rezeki pasti mengejar kita,
Rezeki habis datanglah mati.
80. Susu manis.
Susu manis dari sapi,
Gula pasir tentu diberi.
Luas lautan tiada bertepi,
Lebih luas kasih ilahi.
Pantun Motivasi Diri
Jangan seperti dalam pantun bucin, yang bikin baper. Yuk, motivasi diri sendiri dengan pantun-pantun penyemangat.
81. Kue manis.
Kue manis di dalam baki,
Sebagai bekal siang hari.
Lelah tangan lelah kaki,
Bekerja mencari rezeki.
82. Terperosok .
Terperosok kaki rusa,
Saat mengejar rubah.
Entah esok entah lusa,
Nasib ini akan berubah.
83. Makan roti.
Makan roti anak Belanda,
Rambut kepang terikat pita.
Jika lelah telah melanda,
Bekerja dalam istirahat kita.
84. Lantai kotor.
Lantai kotor coba digosok,
Nanti indah bagai pualam.
Kumpulkan tenaga untuk esok,
Usah begadang hingga malam.
85. Berburu .
Berburu ke padang datar,
Mendapat rusa belang kaki.
Rezeki usah dikejar,
Usah pula duduk menanti.
-oOo-
86. Kembang kertas.
Kembang kertas kembang seroja,
Ke kota kembang dibawa.
Bekerja keras di waktu muda,
Niscaya berjaya di kala tua.
87. Dari altar.
Dari altar bertabur kembang,
Tak kan layu hingga petang.
Bila layar sudah terkembang,
Surut ke belakang kita berpantang.
88. Kampung.
Kampung jauh tiada warga,
Hanya sepi yang melanda.
Sungguh waktu amat berharga,
Gunakan untuk menggapai cita.
89. Ikan emas.
Ikan emas berenang-renang,
Dari hulu berenang pulang.
Rindu hati bersenang-senang,
Mungkin nanti esok menjelang.
90. Badan panjang.
Badan panjang ular sanca,
Mulut terbuka mengandung bisa.
Menari jiwa karena bahagia,
Saat takdir mengecup kita.
Pantun Motivasi Untuk Guru
91. Buah duku.
Buah duku di dalam karung,
Sudah tercium wangi aroma.
Bila ilmu setinggi gunung,
Ajarkan kepada anak manusia.
92. Yang hidup.
Yang hidup punya nyawa,
Mati pula suatu masa.
Mengajar sbagai panggilan jiwa,
Mendidik anak penerus bangsa.
93.Bukan kereta.
Bukan kereta bukan kuda,
Hanya kelapa tujuan kita.
Bukan harta bukan dunia,
Hanya pahala tujuan kita.
94. Dari mana.
Dari mana datangnya lebah,
Dari kampung suasana sunyi.
Dari mana datangnya berkah,
Dari hati tulus berbagi.
95. Arjuna.
Arjuna melawan Kurawa,
Bertemu dengan Dewi Kunti.
Walau susah di dunia,
Moga bahagia di hari nanti.
-oOo-
96. Dingin sekali.
Dingin sekali rasa udara,
Duduk sendiri di atas dipan.
Guru mengajar sepenuh jiwa,
Menyibakan masa depan.
97. Sungai kecil.
Sungai kecil tempat ikan,
Ikan bermain ke tengah sawah.
Bila ilmu tak diamalkan,
Laksana pohon tak berbuah.
98. Dari ladang.
Dari ladang mendapat lipan,
Dimakan oleh anak angsa.
Jadilah jembatan masa depan,
Untuk putera-puteri bangsa.
99. Pahlawan.
Pahlawan hebat si Gundala,
Anak petir dalam cerita.
Biar mengalir semua pahala,
Mengajar - lah dengan suka rela.
100. Siang hari.
Siang hari membeli mentega,
Menunggu hujan hingga reda.
Ke mana hendak mencari surga,
Dengan ilmu di dalam dada.