145 Pantun CINTA Romantis Terbaik Pilihan Kita, Bukan Gombal
Pantun cinta atau pantun percintaan adalah pantun-pantun yang berisikan ungkapan cinta kasih dan asmara.
Pantun percintaan biasanya digunakan oleh para remaja dan anak-anak muda.
Karena didalamnya berisikan berbagai hal yang berhubungan dengan cinta kasih.
Misalnya mengungkapkan ketertarikan, Kerinduan, cemburu, kasih sayang, pertunangan, pernikahan, dan lain sebagainya.
Pantun cinta juga merupakan salah satu pantun yang paling banyak diminati. Seperti pantun jenaka dan pantun nasehat, pantun percintaan digemari hampir oleh para pecinta pantun.
Kita banyak menemukan pantun cinta dibuat oleh orang-orang Melayu. Dengan pantun mereka mengungkapkan isi hati.
Marilah kita menikmati beberapa bait pantun cinta di bawah ini.
Aku Jatuh Cinta
1.
Perahu kecil telah berlayar,
Di waktu malam gelap gulita.
Kenapa hati berdebar-debar,
Memandang wajah yang jelita.
2.
Hujan gerimis di waktu siang,
Hadir pelangi cahaya terang.
Senyuman manis selalu terbayang,
Sampai kapan pun tetap terkenang.
3.
Jalan-jalan ke Ujung Pandang,
Menikmati ikan cakalang.
Ditatap di pandang-pandang,
Cantiknya bukan kepalang.
4.
Gunung Ciremai tempat bertapa,
Lelaki putih umurnya tua.
Kalau sehari tak berjumpa,
Rasanya hati begitu Hampa.
5.
Mangga kweni enak rasanya,
Dicicipi ujung lidah.
Apakah ini yang dinamakan cinta,
Dunia ini terasa indah.
6.
Sungguh jernih air kali,
Dari gunung menuju lembah.
Matanya bening jernih sekali,
Bibir merekah sangatlah indah.
7.
Tumbuh padi di persawahan,
Suara burung berkicauan.
Bagaikan putri dari kayangan,
Cantiknya tiada bandingan.
8.
Warna biru ujung pita,
Dihinggapi seekor lebah.
Bolehkah aku jatuh cinta,
Pada gadis bermata indah.
9.
Tinta bukan sembarang tinta,
Tinta hitam para pujangga.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta pada pandangan pertama.
10.
Buah nangka buah naga,
Jatuh dua di tanduk rusa.
Tak disangka tak diduga,
Jatuh cinta berjuta rasa.
Cinta yang Murni
Bangun pagi teringat padamu. Makan malam ingat padanya. Sarapan pagi pun ingat padanya.
Cinta ini begitu murni. Bagaikan embun yang begitu jernih. Takkan kubiarkan menguap dan hilang. Cinta ini tetap akan berwarna.
11.
Yogyakarta kota seni,
Bunganya mekar berseri seri.
Cinta ini amatlah murni,
Bagaikan embun di pagi hari.
12.
Dari hulu Jauh di seberang,
Ikan berenang mengejar sampan.
Dari dahulu sampai sekarang,
Engkaulah yang selalu diidam-idamkan.
13.
Walau beribu buah manggis,
Hanya satu terlihat mata.
Walau beribu gadis yang manis,
Hanya kamu yang kucinta.
14.
Walau beribu dayung sampan,
Hanya satu dari kelapa.
Walau berjuta pria tampan,
Hanya kamu yang kusuka.
15.
Sinar surya bersinar terang,
Hujan turun dengan tercurah.
Walau banyak godaan datang,
Cintaku padamu tak akan goyah.
16.
Sungguh indah tari serimpi,
Dibawakan oleh sang putri.
Siang terbayang malam termimpi,
Cintaku padamu memanglah suci.
17.
Sungai kecil berbatu-batu,
Air mengalir sampai ke rawa.
Takkan pudar ditelan waktu,
Cinta terukir didalam jiwa.
18.
Sawah luas berisi padi,
Ditanam oleh para petani.
Cinta ini moga Abadi,
Sampai tua tetap bersemi.
19.
Daun hijau kayu meranti,
Pohon randu pohon berduri.
Hilang uang dapat diganti,
Hilang cinta ke mana hendak dicari.
20.
Alam desa terasa sepi,
Bunga tumbuh sampai ke tepi.
Kalau cinta sudah bersemi,
Rindu membara dalam hati.
Siapakah Kamu?
Setelah jatuh cinta kita ingin mengenal lebih jauh. Siapakah dia sebenarnya. Kelebihan apa yang dia miliki. Kekurangan apa yang dia punyai.
Kita ingin lebih mengenali. Semakin mengenal Semakin Sayang. Naga pantun cinta berikut ini berisikan keingintahuan.
21.
Pak Soleh orang yang kaya,
Beli manggis mahal harganya.
Kalau boleh aku bertanya,
Adik manis siapa namanya?
22.
Pak Soleh memang kaya,
Beli badik pergi ke kota.
Kalau boleh aku bertanya,
Sudahkah adik ada yang punya?
23.
Hari cerah seluruh kota,
Jalan-jalan menikmati udara.
Aku ini jatuh cinta,
Maukah kamu menerimanya?
24.
Jalan-jalan ke Belanda,
Belanda itu banyak bunganya.
Bukan harta bukan benda,
Yang ku punya hanya cinta.
25.
Taman bunga indah di mata,
Menatapnya sampai terlena.
Jika kamu menerima cinta,
Akan kubuatkan sebuah istana.
26.
Renta bukan sembarang renta,
Semakin rendah semakin sakti.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta yang murni dari hati.
27.
Alas Roban tiada Telaga,
Hanya jati tumbuh di Rimba.
Rela berkorban jiwa dan raga,
Demi kamu yang kucinta.
28.
Sungguh tinggi pohon sagu,
Mari tembang di hari Minggu.
Walau lama aku menunggu,
Aku tetap setia selalu.
29.
Burung dara terbang melayang,
Hinggap di pohon mencari makan.
Untuk kamu yang kusayang,
Doa terbaik aku panjatkan.
30.
Pagi hari mari sarapan,
Gulai kambing pindang ikan.
Dalam hati ada harapan,
Semoga kita ke pelaminan.
Bahagia Diri Ini
Kita mengucapkan terima kasih apabila diberi. Tetapi apa yang harus kita ucapkan saat diberi cinta.
Saat seseorang memberikan cintanya, kita pun akan merasa bahagia. Suasana tiba-tiba menjadi romantis. Seperti hujan rintik-rintik yang turun semenjak pagi.
31.
Bagaimana akan berenang,
Air surut kolamnya hilang.
Bagaimana hati tak senang,
Sebentar lagi dia meminang.
32.
Bagaimana ke pulau Jawa,
Pergi saja di hari raya.
Bagaimana hati tak bahagia,
Berjumpa dengan kekasih jiwa.
33.
Menancapkan paku di pohon randu,
Pohon randu berembun pagi.
Dahulu aku hanya merindu,
Kini dia berada di sisi.
34.
Angin bertiup sangat pelan,
Mungkin pertanda akan hujan.
Dahulu hanya dalam khayalan,
Kini cinta jadi kenyataan.
35.
Buah nangka berjajar lima,
Sudah matamu enak rasanya.
Saat cinta diterima,
Terasa indah segenap dunia.
.
36.
Bunga selasih bunga melati,
Bunga mawar bunga berdiri.
Terima kasih kekasih hati,
Telah menemani hari-hari.
37.
Memang harum bunga melati,
Tumbuh di antara bunga yang biru.
Aku berjanji di dalam hati,
Setia selalu kepadamu.
38.
Gelap malam ini terang,
Tanda hari sudah siang.
Dari dahulu sampai sekarang,
Kepadamu selalu sayang.
39.
Jatuh batu ke ujung jurang,
Batu keras bagaikan karang.
Semenjak dahulu sampai sekarang,
Cinta padamu tak kurang kurang.
40.
Sang juara dapat piala,
Piala besar juara satu.
Terima kasih atas segala,
Yang kau berikan kepadaku.
Rindu Serindu-Rindunya
Cinta Dan Rindu bagaikan ombak dan lautan. Tak mungkin terpisahkan. Ia selalu datang beriringan.
Cinta Dan Rindu bagaikan pagi dan cahayanya. Bagaikan angin dan arahnya.
Saat rindu melanda, kita ingin bertemu dan berjumpa. Tentunya dengan si dia Pujaan Hati, pujaan jiwa.
41.
Walau hari terlihat sendu,
Angin kencang terus menderu.
Selamat datang wahai rindu,
Silakan mengacak isi hatiku.
42.
Madu manis dari lebah,
Dari desa kirim ke kota.
Duduk berdua amatlah indah,
Bersama kekasih bercerita.
43.
Sungguh segar air tebu,
Rasanya manis bukan jamu.
Ada rindu yang menggebu,
Ingin bertemu denganmu.
44.
Kembang mawar satu ikatan,
Diikat dengan tali yang kencang.
Rindu ini tak tertahankan,
Bagaikan gempa yang mengguncang.
45.
Ramai sungguh di hari raya,
Dari kota datang ke desa.
Bolehkah aku bertanya,
Apa obatnya rindu di dada?
oOo
46.
Kota Pinang Tanah Melayu,
Langitnya mendung turun gerimis.
Terkenang wajah begitu ayu,
Berhiaskan senyuman manis.
47.
Sore hari meminum jamu,
Jamu dari tepung sari.
Ingin ku genggam tanganmu,
Kau katakan lagi cinta yang murni.
48.
Burung dara terbang melayang,
Mematuk jagung di atas meja.
Apa kabar duhai sayang,
Semoga engkau baik-baik saja.
49.
Hujan turun tak juga reda,
Minum kopi di beranda.
Rindu ini begitu menggoda,
Tidurpun tak bisa lena.
50.
Kakek tua suka bercanda,
Sambil memberi makan si rusa.
Begini rasanya tersiksa cinta,
Ingin dilepas namun tak bisa.
Datang Padamu
Kita telah mengucapkan selamat datang kepada cinta. Menghiasinya dengan Kerinduan. Mendampinginya dengan kesetiaan.
Ada harapan yang mekar. Suatu hari dia akan menjadi milikku.
Kita Meminta nasehat pada orang tua. Meminta pendapat pada sahabat. Apakah benar dia pendamping serasi bagi diriku?
51.
Minum jamu di waktu petang,
Diminum oleh jadi yang pirang.
Kepadamu aku ingin datang,
Datang hanya untuk meminang.
52.
Apa gunanya lemari kaca,
Kalau diisi dengan mainan.
Apa gunanya bermain cinta,
Kalau tidak ke pelaminan.
53.
Udara segar di balik jendela,
Kasur empuk untuk rebahan.
Memadu cinta dapat pahala,
Bila diawali pernikahan.
54.
Jual batu di kaki lima,
Batu cincin disukai orang.
Jangan menunggu lama-lama,
Nanti kamu diambil orang.
55.
Kancil lari mengejar kijang,
Sampai jauh ke pegunungan.
Kalau Perawan Dan Bujang,
Sangat serasi di pernikahan.
56.
Enak rasanya bakar ikan,
Ikan laut sedap digarang.
Semua telah kusiapkan,
Aku datang untuk meminang.
57.
Pohon enau berjajar lima,
Dipagari dengan bata.
Semoga engkau menerima,
Pinangan yang penuh dengan cinta.
58.
Kue manis di atas talam,
Bolu kukus di dalam loyang.
Bekerja siang dan malam,
Tuk membahagiakan dirimu sayang.
59.
Burung camar hinggap di tiang,
Bersiul-siul semenjak pagi.
Sampai tua kau ku sayang,
Cinta ini tak berbelah bagi.
60.
Angin topan datang menderu,
Nelayan hanya diam terpaku.
Tak ada yang menyakiti dirimu,
Tanpa seizin dari diriku.
Pernikahan Indah
Awal dari cinta yang suci adalah pernikahan. Begitulah yang diajarkan oleh agama Islam.
Mereka yang mengawali Cinta dari gerbang pernikahan akan mendapat keberkahan.
Rumah tangga dipenuhi dengan kebahagiaan. Rezekinya pun lancar. Allah memberikan apa yang dibutuhkan.
61.
Kacang kecipir kacang paku,
Rimbun sekali penuhi taman.
Namamu terukir di dalam hatiku,
Kini datang di pelaminan.
62.
Rajawali hinggap di dahan,
Pucuk pohon terpatahkan.
Kita sengaja dipertemukan Tuhan,
Agar duduk dalam pernikahan.
63.
Awan melayang amat jaringan,
Dari utara ke selatan.
Mari hidup berdampingan,
Merawat cinta meraih keberkahan.
64.
Dari utara ke selatan,
Awan memberi keindahan.
Janganlah kurang persahabatan,
Dalam merangkai hari pernikahan.
65.
Bunga dahlia di tengah taman,
Kupu-kupu berdatangan.
Selamat berbahagia wahai teman,
Impian itu telah jadi kenyataan.
66.
Bunga Dahlia bunga melati,
Harum segar dan mewangi.
Jagalah dia sepenuh hati,
Jangan pernah engkau menyakiti.
67.
Air segar bunga selasih,
Membasahi tenggorokan.
Taburlah dengan cinta kasih,
Kuatkan dengan kesabaran.
68.
Si kancil pergi ke hutan,
Mengejar siput yang berjalan.
Menikah itu keindahan,
Gerbang menuju keberkahan.
69.
Cantik bunga satu rangkaian,
Diikat dengan seutas pita.
Doa kami untuk kalian,
Semoga kalian berbahagia.
70.
Pagi hari makan sarapan,
Pergi ke kantor memakai batik.
Pernikahan adalah persahabatan,
Persahabatan yang terbaik.
Terima Kasih Cinta
Banyak-banyaklah berterima kasih kepada orang yang dekat kita. Yaitu orang yang berada di sisi. Dialah pendamping hidup. Yang paling mengerti tentang diri kita.
Terima kasih untuk setiap pengorbanan; Terima kasih untuk setiap kesabaran; terima kasih untuk setiap butiran cinta.
Dengan berterima kasih kepadanya, semakin besarlah rasa cinta.
71.
Hari libur pergi ke kota,
Pulang-pulang beli sepatu.
Terima kasih wahai cinta,
Telah menjadi teman hidupku.
72.
Anak gadis memakai kebaya,
Bibir tersenyum amat riang.
Hati ini sungguh bahagia,
Bisa berkorban untukmu sayang.
73.
Berembun si putri malu,
Di bawah langit berwarna biru.
Doakan diriku selalu,
Semoga bisa membahagiakanmu.
74.
Jangan malu kalau bertanya,
Ke mana jalan menuju Raja.
Hanya Cinta yang kupunya,
Dengan cinta aku bekerja.
75.
Burung camar terbang melayang,
Semenjak pagi sampai lah petang.
Doakanlah diriku sayang,
Memiliki hati yang penyayang.
76.
Jalan-jalan ke Alas Roban,
Kayu jati daunnya berguguran.
Terima kasih untuk pengorbanan,
Terima kasih untuk kesetiaan.
77.
Gerimis pagi pembawa basah,
Menyirami pohon pepaya.
Menemani diriku di waktu susah,
Menjadi penyempurna di saat bahagia.
78.
Sungguh enak kolak labu,
Beli di pasar hanya satu.
Cinta ini telah berlabuh,
Di telaga kepunyaanmu.
79.
Di dalam kolam banyak ikan,
Sangat lucu berenang-renang.
Kau curahi diriku dg kebaikan,
Membuat diriku semakin sayang.
80.
Jalan-jalan ke Batu Ampar,
Jalannya berliku juga lebar.
Bunga cinta semakin mekar,
Indah, berseri, dan juga segar.
Janjiku Padamu
Berjanjilah untuk setia Meskipun banyak yang menggoda. Teruslah untuk bersabar meskipun sedang dalam goncangan.
Cinta bukanlah seperti hujan yang mencurah. Tapi ia seperti tanaman yang perlu disirami.
Kalau dibiarkan, bisa saja layu. Lalu mati.
81.
Sungguh indah kota Medan,
Ke kota itu berjalan-jalan.
Kalau datang memberiku godaan,
Kubentengi cinta dengan kesetiaan.
82.
Tulis syair di daun lontar,
Syair tua masa lalu.
Hari berganti zaman berputar,
Tapi kekasihku hanya satu.
83.
Di atas bukit gubuk berdiri,
Di antara udara bersih.
Aku berjanji pada diri sendiri,
Selalu setia kepada mu kasih.
84.
Nenek lampir dan Sembara,
Dua pendekar sangat sakti.
Apa gunanya cinta membara,
Kalau di akhirnya akan mati.
85.
Basah daun, daun pepaya,
Jatuh ke tanah daun yang tua.
Usah berharap bahagia,
Bila Cinta Tanpa Setia.
86.
Anak manis suka menari,
Senyumnya indah wajah berseri.
Berlalu hari demi hari hari,
Cintaku padamu makin bersemi.
87.
Membaca syair berirama,
Syair luhur para pujangga.
Saat cintaku kau terima,
Itulah tanda aku harus setia.
88.
Telah tinggi pohon Meranti,
Jatuh ke sungai airnya bersih.
Apapun yang terjadi nanti,
Kan ku perjuangkan dirimu kasih.
89.
Gunung tinggi pohon cemara,
Emas murni di dalam peti.
Diri ini pasti terhina,
Bila dirimu aku sakiti.
90.
Kangkung hijau enak ditumis,
Bungkus dengan daun pisang.
Hadirmu bagaikan gerimis,
Menyejukkan padang yang gersang.
Pantun romantis persembahan untukmu
Di saat jatuh cinta seseorang bisa menjadi romantis. Maka Berikut ini merupakan kumpulan pantun cinta dengan suasana yang romantis.
Suasana yang membangkitkan gairah cinta kasih sayang antara dua insan.
Nikmatilah setiap baitnya. Semoga menjadi inspirasi.
91.
Rambut hitam berhias pita,
Pita merah beli di kota.
Bila boleh aku meminta,
Ingin Ku Pinta hati yang setia.
92.
Pisau tumpul mesti diasah,
Tangan luka hingga berdarah.
Zaman menghadirkan kisah,
Kau dan aku menghadirkan sejarah.
93.
Burung pipit terbang rendah,
Hanya mengejar seekor lebah.
Hidup ini begitu indah,
Saat senyumanmu mulai merekah.
94.
Langit luas warnanya biru,
Itulah pertanda hari yang cerah.
Bila pagi ku tatap dirimu,
Kusadari kau adalah anugerah.
95.
Gubuk Tua hampir rubuh,
Datang pula angin menerpa.
Dimanakah cinta ku harus berlabuh,
Bantu diriku menjawabnya.
96.
Harum harum begitu wangi,
Harum karena bunga melati.
Labuhkan bukan cintamu di sini,
Sampai kapanpun aku menanti.
97.
Kerlap kerlip lampu dikota,
Sungguh indah dipandang mata.
Sudikah kau menerima cinta,
Dari diriku yang tak punya apa-apa.
98.
Ramai orang di hari raya,
Yang di desa yang di kota.
Walaupun kau tak punya,
Bagiku kau adalah segalanya.
99.
Kain bahan dari sutra,
Hendak dibuat kain batik.
Terima kasih Duhai Cinta,
Lahir dan batin kau memang cantik.
100.
Akhir pekan orang berlibur,
Pergi ke ladang mendapat sumur.
Hidup ini harus bersyukur,
Insyaallah bertambah makmur.
Kau Terbaik Bagiku
Setiap manusia memiliki kekurangan. Begitu juga diriku dan dirimu.
Aku telah memilihmu. Menerima dirimu apa adanya. Dan mencintaimu seutuhnya.
Pantun cinta di bawah ini adalah pujian untuk dirimu. Kaulah segalanya bagiku.
101.
Beribu-ribu burung gelatik,
Hanya satu yang bersuara.
Beribu-ribu gadis yang cantik,
Hanya kamu yang kucinta.
102.
Beribu-ribu buah manggis,
Hanya satu di dalam peti.
Beribu-ribu gadis yang manis,
Hanya kamu yang di hati.
103.
Beribu-ribu buah labu,
Hanya satu jatuh ke batu.
Beribu-ribu gadis yang ayu,
Hanya kamu yang ku rindu.
104.
Hangat-hangat api unggun,
Menjadi bara memanggang ikan.
Beribu-ribu gadis yang anggun,
Hanya kamu yang ku impikan.
105.
Sungguh indah di waktu petang,
Melihat bangau terbang pulang.
Sudah banyak pria yang datang,
Hanya dirimu yang ku sayang.
106.
Sungguh tampan bujang Melayu,
Mendayung sampan sampai ke hulu.
Orang datang hanya merayu,
Engkau datang membawa rindu.
107.
Mata melirik kaki tersandung,
Memakai kerudung indahnya.
Saat dunia terasa mendung,
Hadirmu bagaikan sang surya.
108.
Bangunkan lagu awan yang mendung,
Menanti cahaya dari sang surya.
Sedih hati selalu merundung,
Berjumpa denganmu aku bahagia.
109.
Jalan-jalan ke Malaka,
Melihat bunga, bunga dahlia.
di sini cinta disana suka,
Mari berjanji selalu setia.
110.
Jalan-jalan ke Korea,
Hanya mendapat sebuah batu.
Terima kasih untuk segalanya,
Engkaulah yang terbaik bagi diriku.
Mari Berbalas Pantun
Mengungkapkan isi hati bisa melalui pantun. Seperti tradisi orang-orang dahulu.
Mereka berbalas balasan pantun. Bagai mengobrol, berbincang-bincang. Sekarang marilah kita berbalas pantun cinta.
111.
Bunga Sakura di tengah taman,
Sungguh indah jadi idaman.
Izinkan aku menjadi teman,
Teman untukmu sepanjang zaman.
112.
Kembang mekar tangkai berduri,
Bukan kembang bernama melati.
Sungguh aku tak mengerti,
Ada Rindu di dalam hati.
113.
Kenapa tinggi pohon randu,
Tumbuh diantara tanah berbatu.
Kenapa engkau selalu rindu,
Alasannya apa, bolehkah kutahu?
114.
Daun jatuh ke dalam gardu,
Datang elang hanya menyambar.
Bila jauh ingin bertemu,
Kalau dekat berdebar-debar.
115.
Sungguh cantik si anak rusa,
Lari kencang dari pemburu.
Mungkinkah engkau punya rasa,
Seperti rasa dalam diriku.
116.
Kalau cantik di anak rusa,
Mengapa pergi ke hutan rimba.
Kalau Tuan punya rasa,
Rasa apakah yang Tuan punya?
117.
Orang dagang mencari laba,
Laba banyak menjadi kaya.
Mungkin ini adalah cinta,
Yang bersemi di dalam dada.
118.
Bunga melati bunga dahlia,
Kalau dipandang mempesona.
Kalau dalam hati ada cinta,
Itu pula yang aku rasa.
119.
Harimau belang masuk hutan,
Langit mendung turun hujan.
Tuhan telah mempertemukan,
Satu cinta pada dua insan.
120.
Kalau dapat batu permata,
jadikan permata harta simpanan.
Kalau sudah sama-sama cinta,
Mari kita ke pelaminan.
Pantun Gombal Gombalan
Cinta sangat lekat dengan keromantisan dan kesetiaan. Namun ada kalanya kita juga bersenang-senang dengan cinta.
Pantun di bawah ini bukan pantun yang serius. Hanya pantun bermain-main, merayu rayu, dan gombal gombalan.
121.
Jalan-jalan ke kota Paris,
Melihat rumah berbaris-baris.
Rela mati di ujung keris,
Asal dapat kamu yang manis.
122.
Sebentar lagi hari raya,
banyak orang akan bertamu.
Kalau engkau tidak percaya,
Di dalam dada terukir namamu.
123.
Ikan patin berenang di kolam,
Terlihat jelas di waktu terang.
Rela ku sebrangi lautan yang dalam,
Demi mendapatkan engkau seorang.
124.
Bulan ramadhan bulan puasa,
Untuk menyucikan isi jiwa.
Pandangan pertama jatuh cinta,
Pandangan selanjutnya tetap mempesona.
125.
Kayu putih dari gelam,
Tumbuh di hutan udaranya bersih.
Rinduku siang dan malam,
Rindu padamu wahai kekasih.
126.
Bunga anggrek bukan benalu,
Tumbuh subur di rimba raya.
Rela aku menunggu dirimu,
Walaupun 1000 tahun lamanya.
127.
Kucoba-kucoba mencari manggis,
Manggis dilempar dapat getahnya.
Kucoba-coba mencari gadis,
Gadis kucari dapat emaknya.
128.
Bukan lontar hanya kayu,
Kayu untuk burung gelatik.
Bukan aku hendak merayu,
Tapi kamu memang cantik.
129.
Kain batik dari desa,
Laut luas besar kapalnya.
Gadis cantik dari mana,
Bolehkah aku tahu asalnya?
130.
Dari hulu menuju seberang,
Perahu kecil sekuat karang.
Dulu cinta sekarang sayang,
Pujaan hati hanya engkau seorang.
Pantun Mimpi
Aku memiliki sebuah impian. Hidup bersama dengan orang yang ku sayang. Menjalani hari-hari penuh cinta. Berjuang hidup bersama-sama.
Aku mempunyai sebuah impian. Membahagiakan orang yang kucintai. Walaupun berjuang siang dan malam. Untuk menepati sebuah janji.
131.
Burung bangau turun ke rawa,
Hinggap di pungguh seekor rusa.
Setiap malam aku berdoa,
Semoga mendapatkan kekasih setia.
132.
Gurun pasir tempat onta,
Cahaya redup terasa panasnya.
Dalam doa aku meminta,
Semoga hidup ini berbahagia.
133.
Apa gunanya rempah-rempah,
Kalau hancur di atas bara.
Apa gunanya harta melimpah,
Kalau hati selalu sengsara.
134.
Apa gunanya perahu sampan,
Kalau hilang diambil pencuri.
Apa gunanya suami yang tampan,
Kalau suka menyakiti.
135.
Secangkir kopi di gelas kaca,
Diseruput mantap rasanya.
Walaupun hidup sederhana,
Yang penting kita berbahagia.
136.
Bagaikan gunung sampan bahtera,
Mengarungi luasnya samudra.
Lahir batin sejahtera,
Itulah hidup yang diminta.
137.
Burung gelatik dari desa,
Merdu sekali, keluarkan suara.
Akhlak baik serta mulia,
Tanda iman di dalam dada.
138.
Kota Penang di Malaysia,
Istana tinggi beribu tangga.
Hidup senang di dunia,
Di akhirat masuk ke surga.
139.
Bunga padi mulai bersemi,
Bercahaya di bahwa mentari.
Alangkah sedih hati ini,
Bila hidup hanya sendiri.
140.
Dunia ini penuh dengan harta,
Hijau manis amat menggoda.
Kepada Tuhan kita meminta,
Bahagia di dunia masuk ke surga.
141.
Hujan turun bercampur petir,
Dari pagi hingga petang.
Usia ini pasti berakhir,
Kepada Allah kita berpulang.
142.
Buang sampah di tong kosong,
Agar bersih lingkungan kita.
Apa gunanya sifat sombong,
Hanya membawa celaka.
143.
Bersiul-siul burung tekukur,
Di bawah surya ia berjemur.
Marilah kita bersyukur,
Jika hidup ingin makmur.
144.
Bunga selasih bunga dahlia,
Hijau daunnya di bahwa pepaya.
Terima kasih saudara saudara,
Sudi membaca pantun saya.
145.
Bunga selasih diikat kain,
Persembahan untuk raja.
Masih banyak pantun yang lain,
Tradisi luhur Nusantara.