75 Pantun Hujan Rintik-Rintik Romantis Sambil Ngopi

Pantun hujan adalah pantun yang menggambarkan suasana ketika hujan turun. 

Hujan merupakan merupakan rahmat. Allah menurunkan air hujan dari celah-celah awan. 

Dengan air itu Allah menumbuhkan berbagai macam tumbuhan. 

Dan dari tumbuhan itu dikeluarkan berbagai macam buah-buahan. 

Buah-buahan itu sebagai rezeki bagi kita.


Pantun Hujan Rintik-Rintik

pantun hujan rintik-rintik


1. Sawah luas tumbuh padi,
Sawah indah di atas bukit. 
Hujan turun dari tadi,
Rintik-rintik sedikit-sedikit.

2. Bersiul-siul burung kenari,
Hingga di pohon ada lebahnya. 
Kaki hujan menari-nari,
Jatuh ke kolam amat indahnya. 

3. Kain bagus kain batik,
Di beli dari Kota Jogja. 
Kalau hujan rintik-rintik,
Malas badan ke mana-mana. 

4. Amat enak daging rendang,
Rendang kiriman dari Padang. 
Rintik-rintik sampai petang,
Udara sejuk begitu nyaman. 

5. Mangga manis mangga kueni,
Dibuat manisan berilah cabe. 
Kalau hujan turun begini,
Paling enak minum jahe.

-oOo-

6. Lari pagi hewan kancil,
Kalau lari sangat cepat. 
Ditemani makanan kecil,
Hujan rintik terasa hangat. 

7. Pulau Bangka banyak nanas,
Jatuh lima ke atas tanah. 
Ditemani kopi panas,
Hujan rintik begitu indah. 

8. Jalan-jalan ke Tanah Genting,
Membawa bekal tahu petis. 
Rintik-rintik di atas genting,
Suasana bertambah romantis. 

9. Berlari cepat anak kuda,
Kuda gagah milik raja. 
Hujan rintik belum reda,
Yuk, kita ke kamar saja. 

10. Sinar mentari panas menyengat,
Hari terang cahaya surya. 
Di kamar lebih hangat,
Apalagi bersama si dia. 


Pantun Hujan di Pagi Hari


Kadang-kadang hujan turun dari malam. Ketika pagi datang hujan pun belum mereda.

Hujan rintik-rintik di pagi hari. Membuat suasana yang begitu asri.

Justru terasa hangat di dalam hati. Apalagi ditemani segelas kopi.

Ini akan turun hujan di pagi hari. Untuk saudara dan saudari. 

Moga-moga bisa menghibur diri. Karena tak boleh sedih di pagi hari.


11. Pohon randu penuh duri,
Tempat bermain burung gelatik. 
Turun hujan di pagi hari,
Turun dengan rintik-rintik. 

12. Orang Jawa suka keris,
Berjalan di istana berbaris. 
Hujan turun bergerimis,
Membuat hari terasa romantis. 

13. Kayu bringin sudah renta,
Angin kencang datang melanda. 
Ditemani istri tercinta,
Hujan ini begitu menggoda. 

14. Puncak gunung begitu tinggi,
Kanan kiri banyak cemara. 
Tarik selimut tidur lagi,
Berpelukan dengan si cinta. 

15. Ikan hiu ikan teri,
berenang -renang di samudra. 
Hujan turun di pagi hari,
Membuat malas berangkat kerja. 

-oOo-

16. Burung hantu di dalam hutan,
Suasana terasa sepi. 
Bangun tidur masih hujan,
Lebih baik membuat kopi. 

17. Daun lebat pohon beringin,
Gugur daun ke kolam ikan. 
Angin berhembus begitu dingin,
Paling enak berpelukan. 

18. Batu keras dari gurun,
Gurun kini menjadi subur. 
Kalau hujan sedang turun,
Teringat jomblo yang menganggur. 

19. Beli buah satu kilo,
Belinya di pasar Gedung Songo. 
Kasihan sekali nasib jomblo,
Hujan turun planga-plongo. 

20. Belanda datang tuk menggempur,
Pahlawan berjuang hingga hancur. 
Yang punya istri harus bersyukur,
Hujan turun malah terhibur. 

.

Doa Ketika Turun Hujan


Inilah doa ketika hujan turun. 

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. 

(HR. Bukhari no. 1032)


Doa Ketika Hujan Lebat


اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari 

[Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)


Doa Setelah Hujan

Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ

“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).


Pantun Hujan Islami

21. Untuk apa pakai jimat,
Jimat itu membawa dosa. 
Hujan ini adalah rahmat,
Karunia dari yang Kuasa. 

22. Ikan lele ikan lembat,
Mari bumbui asam tomat. 
Hujan turun dengan lebat,
Moga hujan membawa rahmat. 

23. Burung elang terbang ke awan,
Mengejar burung pelikan. 
Selamat hujan kawan-kawan,
Dingin-dingin enaknya makan. 

24. Pergi ke pasar menjual beras,
Masih banyak berkarung gabah. 
Bila hujan turun deras,
Itulah saatnya doa diijabah. 

25. Anak-anak suka jajan,
Bermain dengan teman-teman. 
Kini datang musim hujan,
Tuk mengairi persawahan. 

.

Bagus! pantun ingin bertemu dengan si dia. 

-oOo-

pantun hujan


Pantun Makin Romantis

26. Pedagang senang dapat laba,
Untuk Umroh ke Mekah Madinah. 
Apabila hujan tiba,
Suasana mulai berubah.

27. Membuka usaha baju butik,
Mari berdoa pada Rabbul Izzati. 
Hai adik yang sangat cantik,
Tolong buatkan segelas  kopi.

28. Daripada ambil mentimun,
Mari ambil mangga kueni. 
Daripada duduk melamun,
Mari mengobrol di sini. 

29. Hangat-hangat kue ketan,
Masak sayur, sayur rebung. 
Kalau datang musim hujan,
Paling enak bakar jagung.

30. Tanam lada di pinggir rawa,
Lada putih lezat rasanya. 
Mau yang muda yang tua,
Jagung bakar enak rasanya. 

Pantun Duduk Melamun

31. Anak manis sangat santun,
Duduk di bangku dari papan. 
Pagi hari duduk melamun,
Perut lapar ingin sarapan. 

32. Sungguh harum bunga melati,
Rebus dengan air mendidih. 
Hujan gerimis belum berhenti,
Menemani aku yang sedih.

33. Bunga selasih ada di Hulu,
Dalam peti tutup dipaku. 
Di manakah kekasih dulu,
Tak maukah dia menemaniku?

34. Api besar sangat membara,
Terbakar semua kayu keringnya. 
Hidup susah hidup sengsara,
Tertawa saja pura-pura bahagia. 

35. Burung pipit memakan padi,
Makan pagi ketika pagi. 
Syukuri apa yang terjadi,
Semua ini kehendak Illahi. 

-oOo-

36. Suara adzan di waktu subuh,
Sungguh merdu suaranya. 
Untuk apa suka mengeluh,
Mengeluh itu tiada gunanya. 

37. Berhembus lembutnya angin,
Dari laut menuju gua. 
Walau udara masih dingin,
Jangan lupa berolahraga. 

38. Naik atap pakai tangga,
Membuat sarang burung dara. 
Kesehatan mesti dijaga,
Kalau sakit, aduh sengsara. 

39. Badai angin sedang melanda,
Menghancurkan kampun desa. 
Sarapan jangan ditunda,
Nanti perut makin merana. 

40. Paling enak buah pepaya,
Buah pepaya California. 
Walau jomblo tetap bahagia,
Kalau jodoh tak kemana.

Pantun Santai

41. Dari timur ke selatan,
Terbentang kebun petai. 
Ada enaknya turun hujan,
Di rumah saja bersantai-santai. 

42. Anak lucu bolo-bolo,
Baju jelek ditambal-tambal. 
Ada susahnya jadi jomblo,
Kalau hujan memeluk bantal. 

43. Masih jauh tentara Belanda,
Kalau perang ke sini saja. 
Begini nasib jadi janda,
Hujan gerimis hati merana. 

44. Prajurit tua naik kuda,
Dari Utara ke Selatan. 
Kalau janda bertemu duda,
Bagai ombak dengan lautan. 

45. Jalan menanjak ke atas bukit,
Burung kecil bersiul-siulan. 
Untukmu yang sedang sakit,
Lekas sembuh aku doakan. 

-oOo-

46. Batu gurun amat keras,
Lebih keras besi baja. 
Walau hujan turun deras,
Tetap harus berangkat kerja.

47. Sakit kepala di ubun-ubun,
Jangan lupa obat-obatan. 
Tak peduli hujan turun,
Yang penting keluarga bisa makan.

48. Bak mandi hendak dikuras,
Tangan sakit tersengat lebah. 
Kerja ikhlas kerja keras,
Lagi bahagia mencari nafkah. 

49. Langit senja merah merona,
Sungguh indah dipandang mata. 
Mengeluh itu tiada guna,
Hanya menambah duka cita.

50. Berkarung-karung padi gabah,
Kalau busuk banyak lendirnya. 
Mari pergi melihat sawah,
Mungkin sawah sudah ada airnya.

Pantun Ngopi

contoh pantun hujan


51. Hutan rimba begitu sepi,
Hutan luas kayu jati. 
Pagi-pagi minum kopi,
Kopi diminum sakit hati.

52. Kenapa pergi ke atas bukit,
Hendak mengirim selembar kain. 
Kenapa hati begitu sakit,
Melihat janda dengan yang lain.

53. Makan minum beli di kedai,
Indah kedai berhias mawar merah. 
Hujan turun dengan badai,
Di rumah istri marah-marah.

54. Madu manis dari lebah,
Kalau diminum banyak manfaatnya. 
Kenapa istri marah-marah,
Duit di dompet sudah tak ada.

55. Jangan suka membuang sampah,
Buang sampah pada tempatnya. 
Wahai istri yang di rumah,
Hargai suami yang sedang bekerja.

-oOo-

56. Sepohon kayu daunnya rimbun,
Dahan kuat ditunjang akar. 
Dari pada hanya melamun,
Banyak-banyak kita istighfar. 

57. Saudi negeri kerajaan,
Tertimpa guyuran hujan. 
Kalau tiada pekerjaan,
Lebih baik dengar kajian. 

58. Menulis puisi dengan pena,
Puisi indah para pujangga. 
Kajian Islam penuh makna,
Membuat hidup penuh bahagia. 

59.  Sudah cantik dia ramah,
Bagai bunga yang merekah. 
Kalau agama di dalam rumah,
Rumah kita penuh berkah. 

60. Satu titik dua koma,
Air tumpah bajupun basah. 
Jika jauh dari agama,
Hatimu pasti merasa resah. 

Pantun Hari Cerah

61. Ikan bandeng ikan berduri,
Walau berduri tiada darah. 
Hidup ini bagaikan hari,
Kadang hujan kadang cerah. 

62. Sudah tinggi pohon kelapa,
Daun di pucuk kini melebar. 
Kalau musibah datang menimpa,
Hadapi dengan hati yang sabar. 

63. Kota Jogja begitu berseni,
Duduk santai di sebuah kursi. 
Betapa sejuk pagi ini,
Lebih sejuk kalau kau di sisi. 

64. Masih gadis tentu langsing,
Leher indah leher jenjang. 
Hari ini kepala pusing,
Mungkin badan sedikit meriang. 

65. Buah asam buah kokosan,
Lebih enak daripada petai. 
Sekali-kali ingin santai. 

-oOo-

66. Indah bunga mekar di taman,
Petik untuk sebuah perayaan. 
Hiasi hari dengan senyuman,
Nescaya hati penuh kebahagiaan. 

67. Untuk apa karung goni,
Simpan saja di dalam peti. 
Betapa sedih hati ini,
Menahan rindu dalam hati. 

68. Lucu sekali belalang sembah,
Terbang ke ladang punya tetangga. 
Moga Allah berikan hidayah,
Jalan lurus menuju surga.

69. Manis madu dari lebah,
Segar badan sungguh terasa. 
Hari ini badan lelah,
Ingin kerja belum bisa. 

70. Putri cantik sedang sisiran,
Yang tercantik di kerajaan. 
Paling enak tidur-tiduran,
Apalagi waktu turun hujan. 

.

Pantun zaman now gampang dihafal. Cek aja sendiri.

Pantun Moga Hujan Berhenti

71. Jalan-jalan ke Kendari,
Melihat gerbang berukir besi. 
Sebentar lagi siang hari,
Moga hujan segera berhenti. 

72. Dari hilir menuju hulu,
Dayung-dayung perahu sampan. 
Ingat waktu kecil dahulu,
Bahagia hujan-hujanan. 

73. Jemur kain di pinggir taman,
Tertimpa panas dari sang surya. 
Bermain bersama teman-teman,
Tak peduli banjir melanda. 

74. Badan kurus badan ringan,
Makan terus gemuk bertambah. 
Hujan ini penuh kenangan,
Kenangan silam begitu indah. 

75. Irian cenderawasih,
Ke angkasa burung pergi. 
Cukup sekian terimakasih,
Kuucapkan selamat pagi


No Comment
Add Comment
comment url