Puisi Matahari Pagi Terbit, Matahari Senja Tenggelam

Matahari adalah benda langit yang terkadang sangat indah. Terlebih di kala datangnya senja. Ia bulat sebesar tampah. Ah, kamu tahu kan tampah? Ya alat yang dipakai ibu dan nenek kita untuk membersihkan beras dari gabah.

Ia terlihat bulat dengan warna merah yang tak menyilaukan. Seperti kuning telur yang dilepaskan di baskom. Indah sekali. Sampai-sampai aku menitikan air mata.

Tahu kenapa? Karena merasakan keagungan-Nya.
.
.
Menulis puisi tentang matahari kadang-kadang agak susah. Tak banyak kesempatan untuk menikmati keindahannya, yang dengannya aku menyimpan rasa indah itu.

Lalu menguraikan satu demi satu lewat kata.


Sangat berbeda dengan menulis puisi tentang ombak atau lautan. Bila rasaku hilang, aku hanya melangkahkan kaki ke pantai. Seketika itu dapat kuserap jiwa ombak dengan cukup cepat.

Debur ombaknya, angin pantainya, ataupun aroma air asinnya. Semua itu seolah-oleh berkumpul ke dalam jiwa. Dari situlah puisi tercipta.


Daftar Isi
Puisi Matahari Terbit
Puisi Matahari Terbenam
Puisi Matahari Pagi
Puisi Matahariku
Puisi Matahari Bersinar
Puisi Matahari Senja
Puisi Di Tengah Rimba


Ketika puisi mulai ditulis, aku menulisnya di saat senja mulai merayap datang. Dengan langit yang sangat cerah. Awan tipis melayang di sana. Dan angin semilir di antara kembang-kembang di taman.

Penulis kieta Anna Noer Jannah. 22. Feb 2020.

Puisi Matahari Senja

Matahari dan senja. Kedua-duanya merupakan perpaduan yang sangat indah.

Matahari terlihat mengapung di ufuk. Menyemburatkan warna merah dan keemasan. Dan yang paling indah ialah warna langitnya. Antara biru dan kehijau-hijauan.

Sementara sapuan tipis awan begitu saja ada di sana. Seperti helaian selendang di tangan gadis-gadis manis.

Menatapnya tak pernah jemu. Ingin rasanya berlama-lama. Menikmati semua persembahan keindahan.

Dan inilah puisi matahari senja.

Cahaya Senjamu


Mentari di Senja
Di bawah cahaya senja
Sebaris ombak memecah
Suara debur sayup bergema
Melukiskan senja sangat indah.

Kulepas pandangan ke ujung lautan
Menyaksikan sumber cahaya matahari
Mulai turun perlahan-lahan
Ritual indah menutup hari.

Memang pemandangan amat indah
Melihat mentari di ujung senja
Tubuhnya turun merendah
Lalu tenggelam di ujung sana.


Matahari Senja Sunyi
Di antara ombak lautan
Kaulah batu permata berintan
Menebarkan cahaya keemasan
Sehingga takjub segala penglihatan.

Di antara hamparan waktu
Datangmulah yang dirindu
Sebelum senja berlalu
Biar kunikmat terlebih dahulu.

Cahayamu merah tapi menyejukan
Bagaikan tatapan seorang putri
Yang pergi menuju ke peraduan
Berlalu meninggalkan sepi.

Bersama Ombak

Kala surya mulai memerah
Aku duduk di atas karang
Senja itu amatlah cerah
Ombak bergulung amat riang.

Surya senja turun perlahan
Di antara percikan ombak lautan
Tak terganggu keramaian insan
Semburat cahayanya keemasan.

Surya dan ombak bagai pengantin
Memberi keterkesimaan saat bersanding
Puisi tercipta di dalam batin
Kala senja ombak datang beriring.


Puisi Matahari Pagi

Pagi ini adalah pagi yang sangat indah. Ketika pagi bangun, bangkit dari kepulasannya.

Bagaikan seorang putri yang cantik jelita. Bangkit dari peraduannya yang memberi mimpi.

Ketika matahari pagi terbit kembali, sebuah tanda bahwa masih ada kesempatan. Agar bekerja semua insan. Bertaubat yang bersalah. Bercinta yang mabuk asmara. Bekerja yang ingin menggapai cita-cita.

Inilah puisi tentang matahari pagi. Ditulis saat sunyi sepi. Kecuali nyanyian burung, semuanya telah senyap di antara pepohanan dekat rumahku.

Selamat Pagi Tanah Air Tercinta

Alangkah indahnya hidup ini. Hidup damai di tanah air sendiri. Menikmati kicauan burung di pagi hari. Menatap sawah padi yang mulai tampak hijau. Sembari menikmati secangkir teh manis buatan kekasih hati.

Sinar Matahari Pagi
Bila pagi telah pecah
Awan-awan bercahaya emas
Insan beriman telah sujud menyembah
Hati mereka tenang tiada cemas

Merasakan sinar matahari
Hangat badan di pagi hari
Dan berdetak nadi kehidupan
Saat mentari pagi di peredaran.

Di antara sinar yang hangat
Aku bangkit penuh semangat
Masih ada sepucuk cita-cita
Yang harus kugapai di sana.

Selamat Pagi Tanah Air
Selamat pagi tanah air tercinta
Mari buka hari dengan bahagia
Membangun masa depan yang cerah
Walau kaki terluka terus melangkah.

.

Jangan pernah menyerah
Walau sakit jangan rebah
Dayung perahumu dikayuh
Hingga dengan cita-cita kau bertemu.

Puisi Mentari Pagi
Maka ketika malam semakin pekat
Datang jua mentari di waktu fajar
Gelap malam yang mengikat
Kini berganti mentari yang berpijar.

Matahari pagi adalah kehidupan
Untuk mereka yang ingin berjuang
Menapaki hari-hari di depan
Tegar selalu setegar karang.

Mari turun ke medan laga
Untuk merebut sebuah piala
Usah takut usah gelisah
Kepada Tuhan memohon kita.

Puisi Matahariku

Kamu matahariku. Dikirim Tuhan untuk menolongku. Saat aku kegelapan, kau datang membawa harapan.

Kau Matahariku

Engkau adalah matahariku
Bintang besar pemberi cahaya
Saat hati kelam dan pilu
Kau beri aku rasa bahagia.

Datangmu adalah harapan
Agar cerah masa depan
Kasihmu menyembuhkan
Ingin diriku dalam dekapan.

Tetapi siapa-lah aku
Bagi seorang dirimu
Aku hanya satu bintang
Di antara berjuta bintang-bintangmu.

Ah, puisi di atas memang agak ironis. Bukan puisi alam maupun puisi romantis.

Coba kita buat lagi satu puisi matahariku yang mungkin cukup romantis.

Matahariku, Bintangku
Cobalah engkau pandang
Matahari di waktu pagi
Saat muncul di petang
Sama indahnya tak terperi.

Matahari penuhi Bumi
Dengan cahaya terang benderang
Tak kenal lelah ataupun letih
Lebih indah ketika petang.

Satu lagi puisi tentang matahariku.

Bila Tanpamu
Lihatlah indahnya alam,
Matahari di waktu siang,
Gemuruh ombak di lautan,
Atau gemintang ketika malam.

Semua keindahan itu
Belum sempurna tanpamu
Andaikan engkau disisiku
Cintaku akan semakin biru.

Puisi Matahari Bersinar

Bermain jauh ke alam desa
Melihat padi di hamparan sawah
Udara segar amat terasa
Di antara pemandangan indah.

Matahari telah bersinar
Menerangi jagad raya
Para petani berbinar-binar
Jiwa raga rasa sentosa.

Alangkah indah alam ini
Dan semua di bawah matahari
Warna hijau terlihar permai
Hati ini terasa damai.


Bersinarlah Terang

Wahai matahariku
Bersinarlah terang
Jangan terlalu sendu
Kuingin bermain riang.

Oh sang surya
Moga cepat bercahaya
Jangan lama bermendung
Usah biarkan gelap merundung.


Matahari di Tengah Rimba

Mungkin ada di antara kita, yang pernah menyusuri rimba. Mendengar desau daunnya, menghirup aroma khasnya.

Ketika matahari berada di puncak, cobalah berbaring di antara pepohonan. Dan lihatlah, betapa birunya langit membentang. Betapa putihnya awan gemawan. Terang benderang disinari sang matahari.

Matahari di Rimba
Semilir angin sepoi-sepoi
Menelisik di antara daun
Rebahkan badan di antara rimbun
Hutan rimba penuh pohon.

Lihat langit cerah birunya
Angin mengarak mega-mega
Putih bergulung-gulung di sana
Betapa indahnya alam semesta.

Kulihat matahari di rimba
Muncul antara daun menyela-nyela
Berkas cahaya jatuh ke wajah
Sentuhan alam penuh makna.