7 Macam Majas Pertentangan dan Contohnya

Keindahan berbahasa ditunjang oleh gaya bahasa yang dipakai. Misalnya dengan penggunaan majas.

Ada terdapat berbagai macam majas. Yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan.

Seorang penulis biasanya memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai macam majas.

Majas yang disebut juga sebagai gaya bahasa figuratif memiliki fungsi memperindah sesuatu.

Karena dengan menggunakan majas pesan dari penulis bisa tersampaikan dengan lebih mengena.

Majas pertentangan merupakan majas yang menggunakan kata ataupun makna yang saling berlawanan.

Untuk lebih jelasnya marilah kita memahami apa itu yang disebut dengan majas pertentangan. Kita juga akan disuguhi dengan berbagai contoh baik dalam kalimat maupun di dalam puisi.


Pengertian Majas Pertentangan



Majas pertentangan adalah majas yang menggunakan kata yang berlawanan.

Dengan menggunakan 2 kata yang berlawanan akan didapatkan kesan yang lebih mendalam terhadap pesan yang disampaikan.

Majas pertentangan biasanya banyak digunakan dalam puisi, novel, maupun bahasa sehari-hari.

Macam-Macam Majas Pertentangan


Majas pertentangan terdiri dari:

  1. Majas antitesis
  2. Majas paradoks
  3. Majas hiperbola
  4. Majas litotes


Selain itu ada beberapa macam yang dimasukkan kedalam majas pertentangan. Diantaranya:

  • Majas kontradiksi interminus
  • Majas oksimoron
  • Majas anakronisme

Ketiga jenis majas di atas dimasukkan ke dalam majas pertentangan. Namun seringkali dilewatkan ketika kita belajar.

Sekarang marilah kita memperhatikan contoh contoh dari majas pertentangan.

1. Majas Antitesis


Majas antitesis adalah majas yang menyebutkan dua kata yang berlawanan.

Contoh kalimat majas antitesis:

  1. Tua muda, besar kecil, telah datang ke acara tersebut.
  2. Miskin kaya, cantik buruk, di mata Tuhan semuanya sama.
  3. Menunda pekerjaan kecil berarti menumpuk masalah besar.
  4. Seiring waktu kita akan mengenal suka duka kehidupan.
  5. Pintar dan bodoh adalah anugerah dari Tuhan.
  6. Rajin malas adalah pilihan bagi kita.
  7. Hidup di kota ataupun di desa sama-sama bisa merasakan bahagia.
  8. Sukses gagal adalah urusan Tuhan. Kita hanyalah sekedar berusaha.
  9. Cinta benci adalah perasaan di dalam hati manusia.
  10. Susah senang pastilah dirasakan oleh orang yang hidup di bumi.

Majas antitesis juga sering digunakan di dalam puisi. Marilah kita membaca beberapa bait puisi di bawah ini yang menggunakan majas pertentangan antitesis.

Contoh puisi majas antitesis:

Di pagi yang cerah ini
Marilah bersyukur kepada Tuhan
Untuk segenap suka duka
Untuk segenap bahagia sengsara

Bawa pagi yang cerah ini
Adalah awal dari keindahan
Adalah pertengahan dari kebahagiaan
Dan ditutup dengan kesejahteraan


2. Majas Paradoks

Majas paradoks adalah majas yang berisi pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang telah ada.

Contoh kalimat majas paradoks:

  1. Hidupnya mewah tetapi hatinya tidak bahagia.
  2. Aku merasa sendirian di keramaian kota ini.
  3. Badannya memang besar tetapi nyalinya kecil.
  4. Hatinya bersedih di antara kebahagiaan pesta pernikahannya.
  5. Rini merasa bodoh di tengah orang-orang pintar itu.
  6. Meskipun hatinya sangat panas, tetapi kepalanya tetap dingin.
  7. Ia memang miskin tetapi hatinya sangat kaya.
  8. Gajinya besar tapi hidupnya selalu kekurangan.
  9. Kerjanya sangat ringan tetapi rezekinya mengalir lancar.
  10. Hartanya berlimpah namun yang merasa orang yang miskin.

Itulah beberapa contoh dari majas paradoks. Dari contoh diatas Kita paham bahwa majas tersebut mengandung pertentangan.

Selain di dalam kalimat biasanya majas ini juga dipakai dalam karya sastra. Misalnya pada novel ataupun puisi.

Contoh majas paradoks dalam puisi.
.
Sang surya bercahaya
Mewarnai langit Timur
Dan burung-burung berkicauan
Diantara pohon di tepi sungai

Bunga-bunga pun mulai bermekaran
Dimandikan oleh embun yang bening
Angin datang melengkapi
Dengan semilirnya yang menyentuh hati

Tetapi semua keindahan itu
Tak bisa ku rasakan lagi
Jika engkau ada di sisi.


3. Majas Hiperbola


Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan berlebihan dengan maksud memberi penekanan atau meningkatkan kesan.

Contoh kalimat dengan majas hiperbola:


  1. Ia kaget setengah mati mendengar berita itu.
  2. Rani jatuh di lembah kerinduan.
  3. Tekadnya untuk sekolah keras membaja di dalam hati.
  4. Perjuangan ini harus sampai titik darah penghabisan.
  5. Suaranya menggelegar di angkasa.
  6. Badan yang kuat, otot baja balung besi.
  7. Sedetikpun tak pernah wajahnya hilang dari ingatanku.
  8. Secepat kilat ia sampai ke garis finish.
  9. Kerja sedikit untung selangit.
  10. Kuman di seberang lautan pun bisa terlihat.

Selain dalam kalimat majas hiperbola juga bisa ditemukan dalam beberapa puisi.

Contoh puisi yang mengandung majas hiperbola:

Dia yang kucinta
Yang datang ke dalam mimpi
Yang bersemayam di dalam hati

Cintaku tak akan pernah habis
Cintaku tak akan pernah terkikis
Hanya untukmu semuanya
Kuberikan cintaku
yang sedalam samudra
Kupersembahkan cintaku
yang setinggi langit

Segala cintaku
Telah Kuberikan
Untuk dia yang begitu menawan.

4. Majas Litotes


Majas litotes adalah majas yang menggunakan kata-kata mengecilkan atau merendahkan padahal maksudnya tinggi.

Majas litotes seringkali digunakan sebagai salah satu unsur sopan santun. Seseorang menggunakan majas ini agar ia terhindar dari rasa sombong.

Contoh kalimat bermajas litotes:


  1. Bila berkenan mampir ke gubuk kami walaupun sebentar.
  2. Aku hanya anak kemarin sore dibandingkan dia.
  3. Orang bodoh seperti aku tidak pantas berbicara di podium.
  4. Mari makan bersamaku dengan lauk ala kadarnya.
  5. Terimalah hadiah kecil yang tak seberapa ini.
  6. Orang tak punya seperti ku tak pantas mengharapkan dirimu.
  7. Semoga bantuan ini jadi harapan kecil.
  8. Kalau tak keberatan mari kuantar dengan mobil bututku.
  9. Alhamdulillah, hasil kerja keras selama ini dapat kami belikan sepetak dua petak sawah.
  10. Bekerja di pabrik itu Alhamdulillah bisa mencukupi untuk beli beras dan lauknya.
  11. Aku tak punya pengalaman apa-apa.
  12. Aku hanya manusia biasa yang kurang ilmu.
  13. Bersyukur kami memiliki usaha kecil-kecilan.
  14. Beginilah keadaan rumah kami yang sempit ini.
  15. Aku ada uang walaupun tak seberapa.

Majas litotes biasa digunakan pada ada orang-orang kalangan Timur. Yakni orang-orang asia, termasuk Indonesia.

Menggunakan majas litotes dalam percakapan sehari-hari memberi kesan rendah hati.

Contoh puisi bermajas litotes:

Pergilah
Jangan engkau mengharapkanku.

Aku hanya seorang miskin
Yang bergelimang dengan sengsara.

Aku tak ingin menyakitimu
Apalagi membuatmu menderita.

Terima kasih telah menemaniku
Mengajarkan diriku tentang banyak hal.


5. Majas Ironi


Majas ironi adalah majas yang menggunakan kata-kata yang maknanya bertentangan dengan apa yang dimaksud.

Majas ironi seringkali dipakai untuk menyindir. Atau untuk mengkritik.

Majas ironi ini merupakan kebalikan dari sarkasme. Dalam majas sarkasme biasanya diungkapkan dengan kata-kata secara vulgar dan langsung.

Namun pada majas ironi penutur menggunakan kata-kata yang maknanya bertentangan dengan apa yang dimaksud.

Contoh kalimat dengan majas ironi:


  1. Pemerintah telah sukses, sukses membuat rakyat sengsara harga-harga.
  2. Kota Jakarta sangat indah yang dan hamparan sampahnya.
  3. Akhlakmu memang sangat baik sehingga banyak orang yang benci dirimu.
  4. Suaramu sungguh merdu tapi lebih merdu lagi jika tidak bernyanyi.
  5. Badanmu wangi sekali. Pasti belum mandi semenjak minggu yang lalu.
  6. Dia memang selalu tepat waktu. Kalau datang sebuah acara acaranya sudah bubar.
  7. Dandanannya cantik sekali seperti ondel-ondel yang kecebur sumur.
  8. Kue buatannya enak sekali sampai-sampai kurang laku kalau dijual.
  9. Dia memang anak yang pandai. Pandai berbohong.
  10. Giginya sangat indah bagaikan emas yang paling mahal.

6. Majas Kontradiksi Interminus


Majas kontradiksi interminus adalah majas yang mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan yang diungkapkan pada awal.

Contoh kalimat:

  1. Kamu boleh makan apa saja kecuali sea food.
  2. Semua item diskon 25% kecuali perlengkapan bayi.
  3. Semua harga bahan pokok melambung tinggi kecuali telur dan minyak sayur.
  4. Semua anak-anak mengikuti upacara bendera kecuali yang sakit.
  5. Semua orang menyukainya kecuali orang yang merasa tersaingi.

7. Majas Oksimoron


Majas oksimoron adalah majas yang menggunakan 2 kata yang berlawanan yang berbeda makna.

Contoh kalimat:

  1. Pernikahan itu diiringi oleh isak tangis bahagia.
  2. Suami istri mengarungi rumah tangga bersama dalam suka maupun duka.
  3. Seorang ibu kadang tersenyum di antara penderitaan.
  4. Kita harus tetap bersyukur baik dalam keadaan sedih dan senang.
  5. Suka tidak suka kita harus menerimanya.
  6. Susah senang mereka selalu bersama-sama mengarungi rumah tangga.
  7. Mudah sulit hanyalah masalah pemikiran saja.
  8. Baik buruk anak-anak tergantung pendidikan di rumahnya.
  9. Besar kecilnya rezeki seseorang ditentukan oleh seberapa taqwa dia kepada Allah.
  10. Jangan tertawa diatas penderitaan orang lain.


Nah, sekarang lebih paham lagi tentang majas pertentangan apalagi disertai dengan contohnya.

Masih banyak juga nggak jelas majas lainnya, seperti: Majas penegasan dan majas sindiran.