Majas Perbandingan : Pengertian, Macam, dan Contohnya

Apa itu majas?

Majas atau gaya bahasa yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. (wiki).

Terdapat macam-macam jenis majas. Secara garis besar terdiri dari empat jenis. Yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan majas penegasan.

Pengertian majas perbandingan


Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian.

Secara ringkas, majas perbandingan menggunakan cara membandingkan satu objek dengan objek lainnya.

Macam-macam majas perbandingan



Ada 8 jenis majas perbandingan. Yaitu:

1) Asosiasi
2) Metafora
3) Personifikasi
4) Alegori
5) Simbolik
6) Metonimia
7) Sinekdoke
8) Simile

Itulah 8 jenis majas perbandingan yang biasa dipelajari di sekolah.

Sekarang marilah kita pahami satu persatu.

Asosiasi


Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda tetapi dianggap sama.

Majas ini biasanya mempunyai ciri penggunaan kata pembanding. Misalnya: bagaikan, seperti, laksana, seumpama.

Contoh majas asosiasi:
  1. Permasalahan ini semakin rumit seperti benang yang sudah kusut.
  2. Keteduhan wajahnya bagaikan rembulan di malam purnama.
  3. Ketekunannya seperti kawanan semut yang selalu bekerja siang malam.
  4. Si kembar itu laksana pinang terbelah dua.
  5. Ada apanya teduh bagaikan embun pagi.
  6. Kejadian itu bagaikan mimpi di siang bolong.
  7. Gerakan yang sangat lincah seperti belut.
  8. Berita itu seperti petir di siang bolong.
  9. Hatinya tambah seperti batu karang di lautan.
  10. Nasibnya sungguh malam Bagaikan jatuh tertimpa tangga.
  11. Wajahnya sangat pucat seperti mayat.
  12. Mentalnya sangat lemah seperti kerupuk yang tersiram air.
  13. Mereka sangat kebingungan seperti anak ayam kehilangan induknya.
  14. Rumah tangga mereka tak tentu arah seperti perahu terombang-ambing di lautan.
  15. Dua sejoli itu sangat lengket seperti amplop dan perangko.
  16. Ia tak punya pendirian bagaikan air di daun talas.
  17. Rumahnya sangat indah bak istana para raja .
  18. Hatinya sakit bagaikan teriris oleh pisau sembilu.
  19. Hatinya sangat tenang bagaikan telaga di pagi hari.
  20. Anak itu tak tahu terima kasih seperti kacang lupa kulitnya.


Metafora


Majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua benda yang berbeda akan tetapi memiliki sifat yang hampir sama.

Majas metafora disebut juga majas sinestesia.

Berikut ini pengertian majas metafora menurut Keraf:
“Majas metafora merupakan salah satu bentuk gaya bahasa yang mempunyai kandungan suatu perbandingan, yang bersirat dalam menyamakan hal yang satu dengan lainnya.”

Contoh majas metafora:
  1. Ia sangat bangga kepada buah hatinya itu.
  2. Indonesia semakin terpuruk karena banyaknya tikus kantor.
  3. Thomas Alva Edison dijuluki kepala udang ketika masih sekolah.
  4. Ada kabar angin yang mengatakan bahwa terjadi bencana tahun depan.
  5. Gadis itu sangat cantik tetapi sangat mudah naik darah.
  6. Akhirnya pertengkaran mereka sampai ke meja hijau.
  7. Banyak hidung belang yang suka mengganggu rumah tangga orang lain.
  8. Prajurit itu sangat gagah ketika di medan laga.
  9. Gelar itu hanya diberikan kepada orang berdarah biru.
  10. Bangunan itu harus dilalap si jago merah.
  11. Bersama bintang-bintang, sang dewi malam boleh tampak terlihat.
  12. Ia menghabiskan waktu di gudang ilmu, membaca dan belajar.
  13. Petani itu tewas di tangan Raja Rimba.
  14. Berhati-hatilah dengan rayuan buaya darat.
  15. Anak-anak adalah tunas bangsa ini.
  16. Kepandaian anak itu menjadi buah bibir di negeri ini.
  17. Akhirnya ia gulung tikar karena usahanya semakin merugikan.


Personifikasi


Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati seolah-olah bisa bertindak seperti manusia.

Majas personifikasi seringkali dipakai dalam membuat puisi. Dengan menggunakan majas ini, puisi akan menjadi lebih indah.

Majas ini masuk dalam majas perbandingan karena membandingkan benda mati seolah-olah dapat bertindak manusia.

Contoh Majas Personifikasi:
  1. Badai itu mengamuk menghancurkan perkampungan nelayan.
  2. Angin menyentuh dahan-dahan dan bunga bunga yang sedang mekar.
  3. Kelopak mawar itu membuka diri menyambut embun pagi.
  4. Burung-burung bernyanyi sangat riang.
  5. Angin lembut membelai rambutnya yang hitam.
  6. Kata-katanya sangat pedas, membakar hatiku.
  7. Suara hujan selalu menenangkan hatiku.
  8. Gelombang tinggi itu menghancurkan perahu nelayan.
  9. Hawa dingin menusuk hingga ke tulang sumsum.
  10. Matahari masih malu-malu pagi ini.
  11. Padi itu menunduk di bawah sinar matahari.
  12. Anak Krakatau memuntahkan isi perutnya.
  13. Suasana yang teduh itu mengajakku untuk berlama-lama duduk di sini.
  14. Peristiwa itu telah menghancurkan harapannya.
  15. Batu karang itu masih tabah menghadapi terjangan ombak.
  16. Gempa telah mengguncang kota itu selama 5 menit.
  17. Akhirnya senja telah menyembunyikan matahari.
  18. Aroma sate itu menggoda selera.
  19. Nyiur daun kelapa melambai-lambai.
  20. Mentari telah membakar kulitnya.
  21. Banjir bandang itu menyapu bersih rumah-rumah yang dilaluinya.
  22. Kawah ini telah membiayai sekolahku hingga perguruan tinggi.
  23. Rumah ini sangat berjasa dalam membentuk kenangan indah.
  24. Buku itu telah menggoda hatiku untuk terus membacanya.
  25. Rembulan telah datang dengan wajahnya yang bercahaya.
  26. Sang surya pun telah bangkit di langit Timur.
  27. Ombak dan pantai itu telah membangkitkan kenangan dalam sanubariku.
  28. Pagi ini langit sangat muram dengan awan hitamnya.
  29. Bumi Indonesia bermurah hati mengeluarkan berbagai macam kekayaannya.
  30. Pelangi indah itu telah menyita perhatian anak-anak.
  31. Senja menutupi bumi dengan cahaya keemasan.
  32. Gunung itu berdiri gagah dalam kesunyian.
  33. Setiap tahun kota ini semakin berhias, memperindah diri.
  34. Air terjun menjatuhkan dirinya dari ketinggian.
  35. Suara burung itu memanggil majikannya agar segera memberinya makan.
  36. Malam menutupi wajah bumi dengan jubah kegelapan.
  37. Benih itu dengan malu-malu tumbuh di sela bongkahan tanah.
  38. Burung kenari bersiul-siul setiap pagi.
  39. Bunga-bunga telah memakai pakaian paling indah di musim semi.
  40. Masa depan telah memanggil kita untuk menyentuhnya.



Alegori


Alegori menurut KBBI diartikan sebagai cerita yang dipakai sebagai lambang (ibarat atau kias) perikehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik tentang moral atau menerangkan sesuatu.

Majas alegori seringkali digunakan dalam sebuah cerita. Atau kata-kata puitis.

Dengan majas alegori, akan terlihat keindahan dalam rangkaian kata-kata.

Majas jenis ini memiliki ciri penggunaan kiasan untuk menggambarkan sesuatu.

Marilah kita pahami melalui contoh di bawah ini.

Contoh Majas Alegori:
  1. Al Quran bagaikan lentera yang menerangi jalan. Ia mengusir kegelapan dari kebodohan. Ia mencahayai hati hingga ia akan disinari kebahagiaan.
  2. Anak-anak tak ubahnya kertas putih yang bersih. Terserah orang tua ingin menuliskan apa. Biasa kebaikan maupun keburukan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam menuliskan sesuatu di benak anak-anak.
  3. Perjalanan hidup ini ibarat mendaki sebuah gunung. Langkah kita akan menanjak susah. Kadang bertemu dengan bebatuan. Kadang jurang. Kadang menemukan lereng yang indah dengan bunga-bunga yang bermekaran di sana.
  4. Akhirat ibarat sebuah pulau dan tubuh serta jiwa kita adalah perahunya. Kita akan mengarungi lautan godaan menuju pulau itu. Sebagian perahu karam oleh ombak. Sebagian pecah oleh gelombang. Hanya perahu-perahu yang kuat saja yang mampu sampai menuju tujuan.
  5. Seorang gadis ibarat bunga yang sedang berseri. Akan banyak kumbang yang datang. Menghampiri dan merayu.

Contoh lainnya:

  1. Wanita ibarat pisau bermata dua. Ia bisa memberi manfaat kepada laki-laki. Tapi tak sedikit laki-laki yang kehilangan masa depan cerahnya akibat tergoda wanita.
  2. Merawat cinta ibarat merawat sepohon bunga. Kita harus menyiraminya dengan air segar. Membersihkannya dari rerumputan. Dan memupuknya agar tumbuh subur.
  3. Mulutmu adalah harimaumu. Siapa yang tak pandai menjaga mulutnya, maka akan membahayakan dirinya sendiri.
  4. Nasib manusia ibarat roda. Kadang berada di bawah, kadang di bawah. Tugas manusia hanyalah berusaha.
  5. Kehidupan dunia ini seperti air laut. Semakin diminum semakin haus. Tak pernah mengenyangkan.


Metonimia


Majas metonimia adalah bahasa kiasan untuk nama pengganti. Dengan kata lain, metonimia merupakan gaya bahasa yang menggunakan nama alias.

Contoh . Negeri Sakura merupakan nama alias dari Jepang.

Marilah kita pahami melalui beberapa contoh.

Contoh Majas Metonimia

  1. Aku mendapat beasiswa dari negeri Sakura. (Jepang)
  2. Kebudayaan negeri Jiran memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia. (Malaysia)
  3. Ibu mendapatkan hadiah dari Kapal Api. (Kopi)
  4. Dahulu ia adalah pecinta Jarum Coklat. (Rokok)
  5. Kami membeli aqua di toko kecil itu . (Air kemasan)
  6. Kami lebih menyukai naik Garuda saat pulang kampung. (Pesawat)
  7. Aku punya Epson jika kamu ingin nge-print. (Printer)
  8. Adik membeli sebungkus relaxa untuk kami. (Permen)
  9. Ia baru saja membeli Samsung seri terakhir. (Hand phone)
  10. Aku dapat kiriman dari JNE. (Kurir)
  11. Dari dahulu Sanyo memang terkenal tahan banting. (Pompa air)
  12. Aku punya dua akun di Mandiri. (Bank)
  13. Dari dahulu ibu lebih suka menggunakan Bimoli untuk menggoreng. (Minyak goreng)
  14. Kami bingung memilih avanza ataukah ertiga. (Mobil)
  15. Tiket Lions biasanya lebih murah dari lainnya. (Pesawat)
  16. Liverpool banyak disukai oleh banyak orang dari penjuru dunia. (Klub sepakbola)
  17. Kami berencana membeli toa baru untuk masjid. (Megafon)
  18. Ayah pergi naik kijang merah. (Mobil)
  19. Artis tersebut suka mengkoleksi Gucci.
  20. Hampir setiap puasa kami menyediakan Marjan. (Sirop)

Sinekdoke


Majas sinekdoke adalah gaya bahasa kiasan yang merupakan istilah untuk bagian dari sesuatu merujuk pada keseluruhan sesuatu atau sebaliknya. (wiki)

Sebenarnya majas ini termasuk ke dalam majas metonimia.

Majas sinekdoke terbagi menjadi dua. Yakni :
  • Pars Pro Toto
  • Totem Pro Parte


Keduanya masuk ke dalam majas perbandingan. Karena memang membandingkan suatu hal untuk hal lainnya

Majas sinekdoke pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian objek untuk mewakili keseluruhan.

Contoh Pars Pro Toto yang sering kita pelajari di sekolah adalah “batang hidung.”

Seperti dalam kalimat, “Seharian ini aku tidak melihat batang hidung si Ari.”

Nah, walaupun dikatakan “batang hidung si Ari” tentunya maksudnya adalah keseluruhan badan Ari.

Contoh Pars Pro Toto:
  1. Tiket masuk wahana itu sangat murah. Per kepala hanya Rp.10.000,-.
  2. Ia terus menawarkan dagangannnya dari pintu ke pintu.
  3. Masakan ibu memang memanjakan lidah kami semua.
  4. Penyair itu masih menyimpan sepucuk surat cinta dari kekasihnya.
  5. Para caleg terus menerus menabur janji manis sampai mereka duduk di kursi empuk.
  6. Ia memiliki lidah yang pandai bersilat lidah untuk menipu.
  7. Lima tahun yang lalu ia pertama kali menginjakan kakinya di kota ini.
  8. Djarum memberikan beasiswa kepada atlet berprestasi.
  9. Adi telah berdiri di depan gerbang masa depannya.
  10. Mari kita sumbangkan setetes darah untuk kemanusiaan.
  11. Rani menerima dirinya sepenuh hati.
  12. Mereka dipaksa angkat kaki dari rumah yang telah ditempatinya selama 20 tahun.

Itulah contoh dari pars pro toto. Pars pro toto adalah majas sinekdoke yang bercirikan penyebutan sebagian untuk keseluruhannya.

Selain pars pro toto, majas sinekdoke memiliki majas dari kebalikannya. Yakni totem pro parte.

Yaitu gaya bahasa yang menggunakan objek secara keseluruhan untuk sebagian saja.

Misalnya dalam kalimat, “Indonesia bertemu Malaysia di final sepakbola.”

Tentunya yang dimaksudkan bukan rakyat Indonesia dan Malaysia secara keseluruhan. Namun hanya perwakilannya saja.

jenis-jenis majas perbandingan dan contohnya

Contoh Totem pro parte

  1. Minggu depan RT 12 akan menghadapi RT 11 dalam final badminton.
  2. Aceh disapu oleh Tsunami hingga luluh lantak.
  3. Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam dalam piala AFF.
  4. Yogyakarta memang sangat ramah.
  5. SMA 1 Indramayu baru saja memenangkan olimpiade matematika di Palembang.
  6. Liverpool berhasil membobol gawang Chelsea perpanjangan waktu.
  7. Amerika memenangkan kompetisi olah raga terbesar di dunia tersebut.
  8. Filipina baru saja dikalahkan Indonesia dengan skor 2-5.
  9. Polri berhasil memecahkan misteri pembunuhan itu.
  10. Indonesia sangat diperhitungkan dalam olimpiade fisika dunia.

Masih ada satu lagi jenis majas perbandingan lainnya. Yakni majas simile.

Majas Simile


Majas simile adalah majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding.

  1. Wajahnya segar seperti bunga disiram embun pagi. 
  2. Hatiku sakit bagai disayat sembilu mendengar perkataannya. 
  3. Hadirnya bagaikan surya yang menghangatkan tubuh. 
  4. Rumahnya indah bagaikan istana. 
  5. Ombak datang sangat tinggi seperti pohon kelapa.
  6. Hidupnya sangat bahagia bagaikan seorang putri raja. 
  7. Mereka selalu berdua bagaikan amplop dengan perangko. 
  8. Hatinya merasa sejuk bagaikan disiram air dingin. 
  9. Kepalanya sangat sakit seperti ditusuk-tusuk jarum. 
  10. Rezekinya terus mengalir seperti sungai di tepi gunung. 

Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai majas perbandingan. Untuk lebih memahaminya lagi, bisa cek beberapa artikel yang lain.