35 Contoh Majas Antitesis dan Pengertian Secara Lengkap

Majas ini termasuk ke dalam majas pertentangan. Ada beberapa lagi majas pertentangan selain antitesis.

Yaitu majas paradoks, oksimoron, kontradiksi interminus, dan anakronisme.

Majas merupakan gaya bahasa yang mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna.

Menutur Tarigan, majas merupakan cara mengungkapkan pikiran dan perasaan yang khas yang mengungkapkan kepribadian sang penutur.

Ada tiga hal yang membuat sebuah majas dikatakan baik, yaitu:
  • Kejujuran,
  • Sopan santun, dan
  • Menarik.

Hal tersebut diungkapkan oleh ahli bahasa Goris Keraf.





Pengertian Majas Antitesis


Majas antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata yang berlawanan atau kontras dalam satu klausa.

Menggunakan majas ini akan membuat pesan semakin jelas. Dengan mempertentangkan sesuatu di dalamnya, akan semakin terlihat kekontrasan sesuatu.

Contoh Kalimat


Di bawah ini beberapa contoh kalimat yang mengandung majas antitesis.

Contoh 1

  1. Bahasa bisa menunjukan tinggi rendahnya suatu bangsa.
  2. Mahal murahnya barang kebutuhan pokok dipengaruhi oleh supply and demand.
  3. Pemerintah sangat bertanggung jawab terhadap naik turunnya harga BBM.
  4. Cantik buruknya wajah tidak menunjukan kondisi hatinya.
  5. Maju mundurnya nasib sebuah negara tergantung pada rakyatnya.
  6. Ia menyerahkan hidup matinya hanya kepada Allah semata.
  7. Miskin kaya sama saja di mata Tuhan. Yang membedakan adalah nilai taqwanya.
  8. Aku bekerja siang malam agar bisa menabung dan membeli Fortuner.
  9. Setiap hari Pak Haji pulang pergi ke Jakarta - Cirebon.
  10. Kakakku sudah kenyang naik turun berbagai gunung di Indonesia.

Contoh 2

  1. Susah senang dalam kehidupan akan dirasakan oleh semua orang.
  2. Kebahagiaan sebuah keluarga terlihat dari lembut kasarnya cara mereka berbicara.
  3. Surga neraka merupakan konsekuensi dari amal perbuatan masing-masing.
  4. Sudah seharusnya kita bersyukur terhadap banyak sedikitnya rezeki yang kita terima.
  5. Ketekunan seseorang dalam belajar bisa berdampak dalam sukses gagalnya ia dalam kehidupan nyata.
  6. Jangan takut terhadap manis pahitnya kehidupan. Karena siapapun akan merasakannya.
  7. Miskin kaya bukanlah ukuran derajat seseorang di sisi Allah.
  8. Setiap orang memiliki rasa cinta benci di dalam hatinya.
  9. Untung rugi dalam perdagangan merupakan hal yang biasa.
  10. Kuat lemahnya tekad seseorang akan berpengaruh pada kesuksesannya.

Contoh 3

  1. Baik buruknya sebuah keluarga sangat dipengaruhi pendidikan.
  2. Cara berpikir kita sedikit banyak dipengaruhi dengan siapa kita bergaul.
  3. Benar salahnya seseorang di mata hukum ditentukan oleh undang-undang yang berlaku.
  4. Setiap manusia telah dituliskan tentang bahagia sengsaranya.
  5. Sikap pemerintah akan menentukan hidup matinya roda perekonomian.
  6. Kita mesti menerima kelebihan kekurangan seorang sahabat.
  7. Sukses gagalnya bahtera rumah tangga banyak ditentukan oleh sikap masing-masing suami istri.
  8. Kamu harus menerima dia dalam keadaan kaya miskinnya, sehat sakitnya, dan susah senangnya.
  9. Baik buruknya anak sangat ditentukan oleh pendidikan di keluarganya.
  10. Susah senang menjalani rumah tangga jangan mengurangi rasa cinta.

Contoh Majas Antitesis Dalam Puisi

Sebagai salah satu gaya bahasa, tentunya majas antitesis biasa dipakai dalam karya sastra.

Baik dalam cerpen, novel, dan puisi.

Dibawah ini beberapa contoh puisi yang mengandung majas antitesis.



Bahagia


1.
Di ujung malam
Ia bersimpuh
Dalam diam.

Hatinya bergemuruh
Mengenang masa lalu
Betapa dosanya begitu penuh.

2.
Suka duka
Canda tawa
Bahagia sengsara
Telah dilalui dalam hidup ini.

Hatinya mengeluh
Terhadap bersyukur
Mengapa masih jauh?

3.
Air mata
Menetes lagi
Dari kedalaman jiwa
Dari lubuk hati.

Ia berjanji
Esok adalah kebaikan
Ditinggalkan segenap keburukan
Berganti kebajikan.



Perahu Senja

Berhari-hari telah berlalu
Menyusuri gelombang
Menerjang riak-riak lautan
Penuh semangat penaklukan.

Ini jauh perahu melaju
Tak terasa waktu berlalu
Hari pun telah senja
Usia hanya sekedar sisa.
.
Belum sampai pada tujuan
Belum tiba pada permaksudan
Siang malam telah dihabiskan
Demi menggapai sebuah impian

Perahu pun telah senja
Di sana-sini banyak retaknya
Hampir habis semua tenaga
Hanya lelah yang tersisa.




Perahu Laju

Jangan sia-siakan perahumu
Dialah wasilah dalam hidupmu
Berlayar hingga batas waktu
Hingga ajal menjemput.

Cepat-cepatlah melaju
Agar sampai ke tujuanmu
Lautan ini penuh gelombang
Sesekali amukan badai.

.

Besar kecilnya gelombang
Tinggi rendahnya ombak lautan
Jangan menjadikan alasan
Pulang ke belakang berpantang

Jauh sudah perahu melaju
Menyusuri ombak lautan
Susah senang dirasakan
Angin menyambut penuh kesegaran.



Dilanda Rindu

Di angkasa
Engkau adalah rembulan
Menaburkan cahaya
Yang penuh dengan kesejukan.

Di lautan
Engkau adalah ombak gelombang
Yang menemani dengan setia
Bahtera yang berlayar.

Di rimba raya
Engkau adalah pepohonan
Yang memberikan dedaunan
Bersedekah angin kesejukan.

Datang pergimu membawa rindu
Senyum marahmu mempesona
Segala tentangmu adalah cinta
Selalu saja aku jadi pemuja.




Pulang Kembali

Pulang kembali aku padamu
Seperti yang dahulu.

Telah pergi jauh-jauh
Tak kudapatkan yang kutuju.

Engkau laksana pelita
Terlihat cahaya di saat gelap
Kembali aku jatuh cinta
Mimpikan dirimu di waktu senyap
.
Bahagia sengsara hati ini
Terombang-ambing di antara
Bila engkau kau datang ke sini
Sengsara pergi bahagia menanti.




Di Atas Sajadah


Rupanya lama aku pergi
Tak mengingat rabbul Izzati
Hingga jiwa terasa perih
Senang bahagia pun pergi.

Betapa aku terlalaikan
Oleh dunia dan hiasan
hingga gelap datang mencekam
Menyesakan kehidupan

Engkau yang telah memberi
Suka duka dalam hidup ini
Anugrah ujian yang menghampar
Agar aku datang bersyukur.


Itulah beberapa contoh majas antitesis baik dalam kalimat maupun dalam puisi. Pelajari juga beberapa majas lainnya seperti: oksimoron, kontradiksi interminus, litotes, dan ironi.