Sintaksis Bahasa Indonesia Menurut Para Ahli Serta Ruang Lingkupnya

Sintaksis. Banyak hal yang telah mengemukakan penjelasan atau pembatasan sintaksis.

Ada yang mengatakan bahwa sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk menggabungkan kata menjadi kalimat (Stryker,1969:21)

Ada pula yang menekankan bahwa analisis mengenai konstruksi konstruksi yang hanya mengikut sertakan bentuk-bentuk bebas disebut sintaksis.

Dan ada pula yang mengatakan bahwa sintaksis adalah bagian dari tata bahasanya membicarakan struktur frasa dan kalimat (Ramlan, 1976:57)

Pengertian

Berdasarkan keterangan-keterangan dan batasan-batasan di atas, dapat disimpulkan bahwa "sintaksis adalah salah satu cabang tata bahasa yang menelaah struktur struktur kalimat, klausa, dan frasa."

Berdasarkan batasan tersebut  dan batasan-batasan di atas, maka inti pembahasan dari sintaksis adalah berpusat pada kalimat, klausa, dan frasa. 

sintaksis bahasa indonesia


Tata Bahasa

Secara umum linguistik dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
  • Fonologi yang meneliti fonem-fonem dan urutan-urutan,
  • Tata bahasa atau grammar yang menggarap masalah-masalah morfem serta penggabungan penggabungannya, mencakup morfologi  dan sintaksis.

Ada juga ada yang lain yang mengatakan bahwa ada empat cabang utama linguistik struktural, yaitu:
  • Fonetik
  • Fonemik
  • Morfemik
  • Dan tata bahasa

Tata bahasa ini mencakup morfologi dan sintaksis.

Dari kedua sumber di atas jelaslah bagi kita bahwa tata bahasa atau grammar, mencakup morfologi dan sintaksis. Pandangan seperti inilah yang akan dibahas selanjutnya.


Linguistik

Linguistik adalah seperangkat ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara penerapan metode metode ilmiah terhadap fenomena-fenomena bahasa. Batasan ini membentangkan suatu garis pengikat yang jelas antara linguistik ilmiah dengan studi bahasa yang non ilmiah.

Lebih singkat dan padat lagi, linguistik ini adalah telaah ilmiah mengenai bahasa (Cook,1971;1)

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa sejak masa dahulu manusia selalu tertarik kepada masalah-masalah serta penggarapan bahasa, namun semenjak akhir abad ke-18 terdapat penelitian bahasa yang bersifat ilmiah, dalam pengertian bahwa metode-metode ilmu pengetahuan modern telah diterapkan untuk maksud tersebut.

Pada prinsipnya ilmu pengetahuan modern berpijak pada metode berpikir yang disebut aposteriori sedangkan sebelum itu orang mempergunakan metode yang sebaliknya yaitu yang disebut apriori.

Dengan perkataan lain, ilmu pengetahuan modern bersumber dari observasi dan pemilihan data yang teliti, objektif, tidak berat sebelah, serta bersifat ekstensif.

Metode-metode ilmiah yang apoteriori itu beroperasi atau bekerja melalui langkah-langkah berikut.
  • Mengumpulkan data,
  • Mengklasifikasikan data,
  • Membentuk hipotesis hipotesis,
  • Memeriksa dan menguji kebenaran hipotesis hipotesis yaitu dengan bantuan datang baru
  • Menetapkan prinsip-prinsip ilmiah baru yang akan sekolah (Hughes,1968:12)

Linguis

Seorang linguis adalah seorang spesialis dalam linguistik, suatu studi sistematis, atau telaah bersistem mengenai struktur dan fungsi bahasa.

  • Seorang linguis yang cakap adalah seorang linguis yang mahir, terlatih, dan berpengalaman dalam menjalankan salah satu tugas berikut ini:
  • Menyelesaikan deskripsi atau pemerian yang terperinci mengenai bunyi-bunyi, bentuk-bentuk, dan kosakata suatu bahasa.
  • Mengadakan studi komparatif atas dua bahasa atau lebih untuk menentukan kekerabatannya.
  • Menetapkan, menentukan hakikat antara variasi dialek dalam suatu bahasa.
  • Mengadakan studi mengenai sejarah bunyi-bunyi, bentuk-bentuk, dan kosakata suatu bahasa.
  • Mengembangkan teori umum mengenai linguistik.

Sebagai tambahan terhadap hal-hal di atas, seorang linguis yang cakap dapat menerapkan ilmu linguistik pada masalah-masalah praktis, dengan upaya menjalankan seringkali bekerjasama dengan spesialis spesialis pengetahuan lain - tugas-tugas berikut ini:
  • Mengadakan suatu analisis kontrastif antara dua bahasa, menetapkan persamaan serta perbedaannya yang akan dijadikan sebagai dasar pemilihan bahan-bahan instruksional bagi pengajaran salah satu bahasa tersebut kepada para pembicara bahasa yang satu lagi.
  • Menyusun buku pegangan bagi pelajaran yang didasarkan pada analisis linguistik.
  • Menyusun teks ketangkasan dalam suatu bahasa atau tes kecakapan bagi jenis-jenis pelajaran bahasa tertentu.
  • Mengadakan analisis sistem penulisan suatu bahasa untuk menentukan betapa erat hubungannya dengan ucapan dan tata bahasa, serta merancangkan suatu ortografi bagi suatu bahasa yang belum mempunyai tulisan atau bahasa tak tertulis.
  • Menyusun bahan-bahan bagi keperluan pengajaran baca tulis dalam bahasa tertentu.
  • Mengadakan analisis bahasa dan menyusun program-program bagi mesin penerjemah dari satu bahasa ke bahasa yang lain.
  • Menyelesaikan dan mengevaluasi politik bahasa dalam pemerintahan dan pendidikan.

Itulah cakupan dan keterkaitan satu sama lain sama lain dalam studi sintaksis.


No Comment
Add Comment
comment url