Jelaskan proses teknik rekayasa genetika pada tanaman transgenik​

 Jelaskan proses teknik rekayasa genetika pada tanaman transgenik​

Jawaban

Proses teknik rekayasa genetika pada tanaman transgenik melibatkan identifikasi gen yang diinginkan, pembuatan plasmid rekombinan, transformasi, seleksi, regenerasi, dan karakterisasi. Teknik ini memungkinkan tanaman transgenik memiliki sifat-sifat baru, seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta peningkatan kualitas hasil panen.

Penjelasan

Proses teknik rekayasa genetika pada tanaman transgenik dilakukan dengan cara memasukkan gen tertentu ke dalam sel tanaman, sehingga tanaman tersebut memiliki sifat-sifat baru yang diinginkan.

Proses tersebut dapat dijelaskan secara umum sebagai berikut:

Identifikasi gen yang akan dimasukkan ke dalam tanaman. Gen tersebut dapat berasal dari spesies yang sama atau dari spesies lain yang memiliki sifat yang diinginkan.

Pembuatan plasmid rekombinan yang akan digunakan untuk mengirim gen ke dalam sel tanaman. Plasmid adalah molekul DNA kecil yang dapat ditemukan dalam sel bakteri dan dapat membawa informasi genetik.

Transformasi, yaitu proses memasukkan plasmid rekombinan ke dalam sel tanaman. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk transformasi, seperti Agrobacterium-mediated transformation dan biolistic transformation.

Seleksi, yaitu proses pemilihan sel tanaman yang mengandung gen baru. Seleksi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia atau dengan memanfaatkan sifat-sifat gen baru tersebut, seperti ketahanan terhadap hama atau herbisida.

Regenerasi, yaitu proses pembentukan tanaman transgenik baru dari sel yang telah dipilih. Regenerasi dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan atau melalui teknik induksi kalus.

Karakterisasi, yaitu proses pengujian tanaman transgenik untuk memastikan bahwa gen baru telah terintegrasi dan berfungsi dengan baik. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan teknik PCR, Southern blotting, dan tes fenotipik.

Dengan teknik rekayasa genetika, tanaman transgenik dapat memiliki sifat-sifat baru yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap kekeringan dan salinitas, dan peningkatan kualitas hasil panen. Namun, teknik ini juga memerlukan kajian etika dan keamanan yang ketat agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
No Comment
Add Comment
comment url