Kalimat Persetujuan, Penyanggahan dan Penolakan – Pengertian, Ciri dan Contohnya
Pada dasarnya, dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis, terdapat tiga jenis kalimat yang biasa digunakan yaitu kalimat persetujuan, penyanggahan, dan penolakan. Ketiga jenis kalimat tersebut memiliki ciri-ciri yang khas dan juga memiliki contoh penggunaan yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan konteksnya.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kalimat persetujuan, penyanggahan, dan penolakan.
1. Kalimat Persetujuan
Kalimat persetujuan merupakan kalimat yang digunakan untuk menunjukkan bahwa kita setuju dengan pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh orang lain. Kalimat persetujuan biasanya dilakukan ketika kita memiliki pandangan yang sama dengan orang lain atau ketika kita ingin menunjukkan bahwa kita mendukung suatu kebijakan atau tindakan.
Ciri-ciri kalimat persetujuan antara lain:
- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan setuju, setuju sekali, betul, benar, tentu saja, pasti, sepakat, dan sebagainya.
- Menggunakan bentuk kalimat yang positif.
- "Saya setuju bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama bagi negara ini."
- "Benar sekali, kejujuran merupakan nilai yang sangat penting dalam hidup ini."
- "Tentu saja saya mendukung program ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat."
Kalimat Penyanggahan
Kalimat penyanggahan digunakan untuk menyatakan bahwa kita tidak setuju atau tidak sependapat dengan pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh orang lain. Kalimat penyanggahan biasanya digunakan ketika kita memiliki pandangan yang berbeda dengan orang lain atau ketika kita ingin menunjukkan bahwa suatu tindakan atau kebijakan tidak tepat dilakukan.
Ciri-ciri kalimat penyanggahan antara lain:
- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan tidak setuju, tidak sependapat, tidak benar, salah, kurang tepat, dan sebagainya.
- Menggunakan bentuk kalimat yang negatif.
Contoh kalimat penyanggahan:
- "Saya tidak setuju bahwa pendidikan harus menjadi biaya yang mahal untuk orang tua."
- "Tidak benar bahwa semua politisi korupsi, masih banyak yang bekerja dengan baik."
- "Kurang tepat jika menganggap semua orang miskin disebabkan oleh faktor kemalasan."
3. Kalimat Penolakan
Kalimat penolakan digunakan untuk menolak permintaan atau ajakan yang diajukan oleh orang lain. Kalimat penolakan biasanya dilakukan ketika kita tidak dapat atau tidak ingin memenuhi permintaan atau ajakan tersebut.
Ciri-ciri kalimat penolakan antara lain:
- Menggunakan kata-kata yang menunjukkan penolakan, tidak bisa, tidak mungkin, tidak mau, dan sebagainya.
- Menggunakan bentuk kalimat yang negatif.
Contoh kalimat penolakan:
- "Maaf, saya tidak bisa bergabung dengan acara tersebut karena ada urusan penting yang harus saya selesaikan."
- "Maaf, saya tidak mau terlibat dalam proyek ini karena sudah terlalu banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan."
Dalam penggunaan ketiga jenis kalimat tersebut, sebaiknya kita menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu keras atau kasar. Kita juga perlu mempertimbangkan situasi dan konteks dalam menggunakan kalimat persetujuan, penyanggahan, dan penolakan. Selain itu, kita juga harus bisa mengungkapkan pendapat atau keberatan kita dengan sopan dan persuasif agar tidak menimbulkan konflik atau ketidaknyamanan dalam komunikasi.
Demikianlah penjelasan mengenai kalimat persetujuan, penyanggahan, dan penolakan beserta ciri-ciri dan contohnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca.