Sebutkan tarian massal dari Jawa tengah!

Sebutkan tarian massal dari Jawa tengah

Berikut ini contoh tarian yang dibawakan secara massal yang berasal dari daerah Jawa tengah.

Tarian massal hampir sama dengan tari kelompok. Bedanya, dalam tari masa tidak ada unsur saling melengkapi antara penari satu dengan penari lain. 

Tari massal umumnya dipertunjukkan sebagai hiburan. 

Tari gambyong awalnya merupakan tarian tunggal. Namun, tari gambyong lebih sering dibawakan secara massal.

Tari ini berasal dari tari gondrong yang dibawakan oleh nyimas Ajeng gambyong. Nyimas Ajeng gambyong mampu menari dengan sangat indah, suaranya bagus, dan parasnya cantik.

Ia pun dipanggil oleh bangsawan kasunanan Surakarta untuk menari di istana sambil memberi pelajaran menari kepada putra dan putri raja.

Oleh pihak kerajaan, tari gondrong diubah namanya menjadi tari gambyong.

Selain sebagai hiburan, tari gambyong ditarikan untuk menyambut tamu dalam upacara peringatan hari besar dan perkawinan.

Adapun ciri-ciri tari gambyong rebutin jumlah penarinya satu orang atau lebih, memakai jarik wiron, mengenakan kemben atau banking, tidak memakai jambang tetapi sanggul, dan penari boleh sambil menyanyi.

Tari Gambyong diiringi dengan Gending pangkur.

Gerakan pada tari gambyong sebagian besar berpusat pada kaki, tubuh, lengan, dan kepala. Spesifikasi utama tari gambang adalah gerak kepala dan tangan yang halus dan lemah gemulai.

Arah pandangan mata bergerak mengikuti arah gerak jari-jari tangan. Gerak kaki pada sikap berdiri dan berjalan mempunyai hubungan yang harmonis.

Tari lengger calung hidup dan berkembang di daerah Banyumas, Jawa tengah.

Tari lengger calung terdiri atas Lengger atau penari dan calung atau gamelan bambu.

Gerak tarinya sangat dinamis dan lincah mengikuti irama calung. Gerakan khas dalam tari lengger calung meliputi gerakan gaya renang dan lempar sampur.

Semula tari lengger calung ditarikan para penari laki-laki yang berdandan seperti wanita. Namun penari Lengger calung sekarang umumnya adalah wanita. 

Sedangkan penari laki-laki berfungsi sebagai pelengkap untuk memeriahkan suasana pertunjukan dan hanya berperan sebagai badut. 

Badut biasanya disisipkan pada bagian tengah pertunjukan.

Jumlah penari Lengger calung selalu genap, biasanya sekitar 2 sampai 4 orang penari. Para penari ini mengenakan busana berupa jari,, dan sampur yang dikalungkan di bahu. 

Mereka mengikuti irama calung khas banyumasan. Gerak tarian yang didominasi oleh gerakan pinggul sehingga sangat  menghibur.

Tari Jathilan dikenal sebagai tarian paling tua di Jawa. Tari Jathilan juga sering disebut dengan nama jaran kepang.

Tari Jathilan merupakan perpaduan antara seni tari dan unsur magis. Biasanya tarian ini dibawakan oleh 20 orang penari.

Jathilan merupakan sebuah drama tari yang menampilkan kegagahan para prajurit di medan perang dengan menunggang kuda sambil menghunus pedang.

Saat ditampilkan pada penari menggunakan kuda tiruan dari anyaman bambu dan pedang dari kayu. Tari Jathilan diiringi dengan alat musik kendang, Bonang, saron, kempul, dan ketipung. 

Tari Jathilan dapat ditampilkan di mana saja, seperti pesta pernikahan, sunatan, dan festival kesenian rakyat.

Beragamnya tarian dari Jawa tengah menunjukkan bahwa masyarakat Jawa tengah telah memiliki nilai seni yang tinggi sejak zaman dahulu. Nilai seni dipadu dengan keindahan dan kekhasan gerak tari menyebabkan tarian Jawa tengah menjadi salah satu pertunjukan yang pantas untuk disaksikan.

Pertunjukan ini perlu dilestarikan agar tidak punah termakan zaman.