25 puisi Ibu pendek dan singkat 1234 bait indah sekali

Puisi tentang Ibu memang tak ada habisnya. Setiap orang terharu dengan kasih sayang dan pengorbanannya. 

Kita telah menulis puisi ibu. Ada pula puisi ibu untuk anak SD agar mereka bisa belajar mengungkapkan cinta kasih kepada Ibu.

Selanjutnya adalah puisi ibu yang singkat dan pendek. 

Ibu

Kasih sayangmu tak terbatas
Pengorbananmu begitu luas
Engkau bagaikan bulan purnama
Yang menerangi ku dengan cahaya.


Pengorbanan

Tak ada yang berani berkorban
Untuk diriku anakmu seorang
Hanya engkaulah yang kuharapkan
Karena engkau yang penuh kasih sayang.


Ibuku Matahariku

Laksana matahari di waktu pagi
Cahayamu begitu menghangatkan
Bersamamu ku dapatkan kedamaian
Seluruh hati penuh kebahagiaan.

Puisi Singkat 2 Bait

Setelah kita membuat puisi ibu yang terdiri dari 1 bait, berikutnya kita akan membuat puisi Ibu yang terdiri dari 2 bait.

Sempurna

Di dunia yang fana ini
Tak ada satupun yang sempurna
Namun kehadiranmu wahai ibunda
Membuat bahagia sekujur jiwa

Dalam bahagia engkau penyempurna
Dalam duka engkau teman setia
Selalu dan selalu saja
Aku tak mau kehilangan mu Bunda


Kucari

Kucari bahagia di luar sana
Bertemu teman di sekolah
Bermain dengan kawan-kawan
Namun akhirnya kembali ke rumah jua

Di rumah lah aku bahagia
Sebab bunda adalah teman
Bunda adalah guru
Bunda adalah sahabat
Bunda adalah segalanya bagiku.

..

Tak Terlupa

Aku tak akan melupakan
Saat-saat penuh keindahan
Bermain bersama dengan Ibunda
Diiringi dengan canda tawa

Engkau membacakan buku cerita
Membuat imajinasi ku terbang melayang
Cerita tentang peri maupun putri
Di negeri jauh yang tak terjangkau


puisi ibu singkat


Belajar

Engkau mengajariku
Bagaimana cara memegang pensil
Mewarnai gambar yang ada
Menulis huruf juga angka

Engkau mengajariku membaca
Mengajariku agar tekun belajar
Kebanyakan lah jadi anak pintar.


Bermain

Alangkah senang bermain
Bersama ibu yang kusayang
Seolah dunia penuh bahagia
Tak pernah kurasakan segaris duka

Bermain bersamamu menyenangkan
Seolah kehadiranku paling berharga
Terima kasih wahai Ibunda
Atas semua perhatian.


Puisi Ibu 3 bait


Marilah kita belajar membuat puisi yang terdiri dari 3 bait. Setiap bait bisa terdiri dari 2, 3, 4, atau 5 baris.

Guru Pertama

Ibuku adalah guru pertama
Yang mengenalkanku pada angka
Mengajari ku berhitung satu dua
Juga mengajariku pandai membaca

Ibuku adalah guru pertama
Yang mengajariku bagaimana bertata krama
Menyapa teman atau tetangga
Tersenyum cerah dihadapan saudara

Ibuku mengajari aku
Bagaimana berterima kasih
Pada orang yang telah membantu
Membalasnya dengan kebaikan.


Aku Sayang Ibu

Tidak ada yang lebih kusayang
Dari ibuku seorang
Dialah yang telah berjuang
Membesarkan dan mendidikku.

Wahai ibuku tercinta
Aku ingin mengungkapkan kata
Tentang cinta di dalam jiwa
Kepada ibu guru yang sempurna

Bila besar nanti
Kuingin seperti Ibu juga
Selalu menyayangi
Membuat semua bahagia.

..

Ajari

Wahai ibuku
Ajari diriku lagi
Bagaimana caranya membaca
Bagaimana agar pandai berhitung

Wahai ibuku
Ajari diriku ini
Agar selalu tekun dan rajin
Mengerjakan tugas-tugasku

Segalanya kau lakukan
Semua tugas kau selesaikan
Rumah selalu rapi dan nyaman
Semuanya menjadi senang.

Bernyanyi

Sewaktu kecil dahulu
Ibu selalu menghiburku
Menyanyikan sebuah lagu
Membuat senang diriku

Suaranya begitu merdu
Bagai kicau burung di dahan
Kudengar dengan perasaan syahdu
Bahagia turun perlahan-lahan

Aku rindukan lagi nyanyianmu
Menghantar diriku ke tempat tidur
Tanpa bosan tanpa jemu
Hingga badanku rebah dan gugur

Puisi ibu singkat 4 bait


Berikut ini adalah kumpulan puisi singkat bertemakan ibu yang terdiri dari 4 bait.

Masakan

Tiada yang lebih lezat
Jadi masakan seorang ibu
Ibuku memang hebat
Kalau di dapur pasti seru

Pandai membuat roti yang lembut
Bertabur coklat di atasnya
Tawarannya aku sambut
Kucicipi kue lezatnya

Aku senang membantu ibu
Menyiapkan segalanya
Tepung telur dan lainnya
Di dapur bekerja bersama-sama

Bila besar nanti
Aku ingin menjadi seorang koki
Itulah cita-cita di dalam jiwa
Yang terinspirasi dari Ibunda tercinta.


Oh Ibu

Kemanapun kaki melangkah
Di sana ada pengorbanan mu
Di setiap desah nafasku
Ada perjuangan mu yang tiada lelah

Wahai ibuku tercinta
Semoga Tuhan selalu menjaga
Agar engkau sehat senantiasa
Menjalani hidup dengan bahagia

Aku mohon kan doa ibunda
Agar anak mau menggapai cita-cita
Doamu begitu tulus
Terlantunkan setiap waktu.


Puisi Pendek


Itulah beberapa contoh dari puisi singkat tentang ibu. Kamu bisa belajar membuat puisi tersebut sebanyak 1 sampai 4 bait.

Di bawah ini masih merupakan puisi singkat yang bercerita tentang pengorbanan dan kasih sayang seorang ibu.

Perhatikan irama, kata, dan gaya bahasanya. Lalu buatlah puisi ibu dengan kemampuan mu sendiri.

Sayang Sayang

Sayang sayang seribu kali sayang
Yang di sayang si jantung hati
Tiada yang lebih menyayang
Kecuali ibuku yang di hati

Bayang-bayang dari matahari
Matahari di waktu senja
Kasih sayang ibu di dalam hati
Tak bisa terbalas kapanpun jua


Kusebut Namamu

Ku sebut namamu di dalam doa
Semoga Tuhan memaafkan
Mengampuni semua dosa
Menggantinya dengan kasih sayang

Kudoakan untukmu Ibu
Agar engkau masuk ke surga
Disanalah tempat bahagia
Sebagai balasan tempat pahala

Setiap hari aku doakan
Sehari pun tak kulewatkan
Selalu kuminta kepada Tuhan
Agar memberimu kebahagiaan


Puisi pilihan

Bundaku sayang
Engkau selalu ada untukku
Senantiasa berada disisiku
Teman dalam duka maupun suka
Memberi hari-hari yang ceria

Engkau selalu mengajari ku
Membimbing banyak hal
Menjadikan aku anak yang mengerti
Semoga kelak selalu berbakti

Ketulusan bagaikan embun pagi
Menyejukkan padang  kering kerontang
Senyumanmu bagaikan pelangi
Mewarnai hari-hari

Aku selalu menyayangimu
Tak akan pernah melupakan jasamu
Aku selalu berusaha membahagiakan
Walaupun kebaikan tak mungkin terbalaskan.


Bunda dalam cahaya

Dia wanita yang bercahaya
memancarkan dari kedua bola mata
Kulihat senyum yang begitu mesra
Kurasakan pula pengorbanannya

Dia berjalan dengan cinta
Mengobati diriku yang terluka
Menyembuhkan hatiku dengan rasa bahagia
Meskipun kadang dia yang Rena sengsara

Namanya terukir selalu
Begitu indah didalam kalbu
Dialah cerita dan sejarah
Tertulis dalam buku yang begitu indah

..

Maafkan

Akulah sang pengukir mimpi
Yang lahir dari rahim seorang ibu
Dan ibuku pernah berkata
Jadilah pejuang mimpi mimpimu

Jangan pernah takut dengan kehidupan
Berjuanglah dengan ketekunan
Doa kepada Tuhan jangan dilupakan
Itulah jalan menuju keberhasilan

Engkau boleh bermimpi setinggi apapun
Laksana bintang yang menggantung
Mimpimu bagaikan cahaya yang berkelipan
Suatu hari akan kau kau petik dengan perjuangan.


..

Ibuku sang penyabar

Ibuku memang penyabar
Dari sabarnya dia menjadi santun
Dengan sabarnya dia tampak begitu anggun

Ibu bangunkan aku ketika subuh
Tak rela diriku melewatkan salat
Mengajariku membaca Alquran
Lalu memintaku untuk menghafalkan

Terkadang aku semangat
Tapi juga sering malas
Namun tutur katanya begitu
Menolaknya tentu tak pantas

Sabar ibuku tiada batasnya
Itulah yang membuatku terpesona
Mungkin dia sering pula kecewa
Terhadap sikapku yang tak indah

Tapi ibu selalu memaafkan
Bahkan selalu mendoakan
Agar akun dalam kebaikan
Hidup penuh kebahagiaan


Ibuku Pahlawanku

Engkau adalah pahlawanku
Yang memperjuangkan diriku
Melepaskanku dari kesesatan
Menuju jalan penuh kebaikan

Engkau pula yang selalu berkorban
Mengentaskan ku dari ke bodohan
Sabar dan sabar mengajarkan
Ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan


Engkau selalu ada
Disampingku, Bahkan dalam doa
Terima kasih wahai ibu
Peluk hangat dari anakmu.


Rindu Ibu


Berikut ini merupakan puisi yang berisikan rindu untuk Ibu. 

Mamahku

Kalau itu purnama sempurna
Terang benderang cahayanya
Menyinari alam mayapada

Kudengar ibuku bersenandung
Lalu dia bercerita
Tentang masa lalunya
Yang dipenuhi dengan derita

Tapi dia selalu berjuang
Tak ingin kalah dan terjungkal
Bekerja dan berusaha
Tak pernah lupa untuk berdoa

Ini kehidupan pun semakin baik
Segalanya tercukupi
Hati yang luka kini bahagia
Kemiskinan berganti kekayaan
Kesusahan berganti kemudahan

Lalu dia berkata
Wahai anakku jangan pernah menyerah. Gapailah cita-citamu. Niscaya Tuhan akan membantu.



Di Rumah Ini

Dirumah ini aku dilahirkan
Dibesarkan penuh perjuangan
Kurasakan selaksa kasih sayang
Dididik dengan kelembutan

Suatu hari nanti
Aku ingin memberikan
Ke dalam lubuk hati
Meski hanya setitik kebahagiaan

Untuk ibuku yang kusayang
Untuk ibuku yang berjuang
Untuk ibuku yang selalu berkorban.



Kerinduan

Gerimis bertaut membasahi tubuh
Bergema  diantara udara yang dingin

Hatiku membeku
Terperangkap oleh tangan-tangan rindu

Terkenang padamu wahai ibu
Yang membuatkan kue di saat gerimis turun

Teringat padamu ibu
Yang membacakan kisah di antara hujan yang basah.


Ketika aku jauh
Barulah aku mengerti
Ada rindu yang renyai
Bagai gerimis bergemarai


Terima Kasih
Ya Allah
Terima kasih
Atas ibuku yang begitu hebat
Yang membesarkanku dengan kasih sayang

Terima kasih untuk ibu
Yang membuatku tersenyum
Mengusir duka lara dari jiwa


Yang menjaga aku sepenuh hati
Yang mendoakanku setiap hari

Dalam matanya terpancar sinar bintang yang berkilau,
Wajahnya menyinarkan kharisma yang indah.

Terima kasih ya Allah.










No Comment
Add Comment
comment url