Bagaimanakan sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan yang dilakukan Jepang?
Soal
Bagaimanakan sikap kaum pergerakan terhadap penjajahan yang dilakukan Jepang?
Jawaban :
Kaum pergerakan Indonesia memiliki sikap yang bervariasi terhadap penjajahan yang dilakukan Jepang, ada yang bekerja sama, berjuang melawan, dan ada juga yang pasif.
Penjelasan:
Ketika Jepang datang ke Indonesia pada tahun 1942, kaum pergerakan Indonesia mengalami dilema karena harus memilih antara bekerja sama dengan Jepang atau melawan mereka. Sebagian besar partai politik dan organisasi pergerakan yang ada saat itu, termasuk Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Sosialis Indonesia (PSI), dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), pada awalnya berusaha bekerja sama dengan Jepang.
Namun, seiring berjalannya waktu, Jepang semakin menunjukkan sifatnya sebagai penjajah dan banyak kaum pergerakan yang kemudian memilih untuk melawan Jepang. Di antara mereka adalah Soekarno, Hatta, dan Sutan Sjahrir yang mendirikan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tahun 1945 dan kemudian mengeluarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Tetapi, ada juga beberapa kelompok yang memilih untuk tidak terlibat dalam perjuangan melawan Jepang. Kelompok ini melihat bahwa saat itu bukanlah waktu yang tepat untuk berjuang melawan Jepang dan lebih memilih untuk menunggu waktu yang tepat untuk melakukan perjuangan kemerdekaan.
Dalam kesimpulannya, meskipun sikap kaum pergerakan Indonesia terhadap penjajahan Jepang bervariasi, perjuangan mereka akhirnya berhasil memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.