Bagaimana proses terjadinya gunung berapi?

Pertanyaan: Bagaimana proses terjadinya gunung berapi?

Jawaban : 

Proses terjadinya gunung berapi melibatkan akumulasi magma di dalam perut Bumi dan kemudian dorongan keluar oleh gas bertekanan tinggi.

Penjelasan:

Proses terjadinya gunung berapi dimulai dengan adanya akumulasi magma di dalam perut Bumi. Magma adalah cairan pijar yang terbentuk di lapisan Bumi dengan suhu yang sangat tinggi, melebihi 1.000 derajat Celsius. Magma ini terbentuk melalui lelehan sebagian batuan di bawah permukaan Bumi.

Ketika tekanan dari magma yang naik semakin meningkat, sisi gunung berapi akan melebar dan menyebabkan terjadinya gempa bumi. Untuk memicu letusan gunung berapi, terdapat beberapa faktor yang diperlukan, seperti adanya magma yang terakumulasi dalam ruang bawah tanah, injeksi magma baru, akumulasi gas, atau adanya longsoran yang menghilangkan material di atas gunung berapi.

Gunung berapi dapat memiliki berbagai jenis, misalnya gunung api perisai kerucut, gunung kerucut komposit (stratovolcano), atau gunung kerucut cinder. Setiap jenis gunung berapi memiliki karakteristik dan perilaku yang berbeda. Misalnya, gunung berapi perisai memiliki bentuk yang lebar dan datar seperti perisai, sementara gunung kerucut komposit memiliki bentuk yang lebih curam dengan lapisan lava dan material piroklastik yang tercampur.

Proses meletusnya gunung berapi terjadi ketika magma bergerak di perut Bumi di bawah gunung berapi. Aktivitas ini memicu gempa bumi secara berkala dengan intensitas dan kekuatan yang semakin meningkat. Selain itu, terjadi juga peningkatan emisi gas. Ketika tekanan mencapai titik kritis, magma akan naik ke permukaan melalui saluran gunung berapi dan terjadi letusan, mengeluarkan lava dan abu. Letusan gunung berapi dapat membawa batu dan abu yang dapat menyembur hingga jarak yang cukup jauh.

Referensi: