22 puisi keluarga bahagia, keluarga kecilku penuh tawa

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga memiliki banyak fungsi. Antara lain fungsi edukasi, ekonomi, dan sosial. Di dalam keluarga, hendaknya kita mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman. 

Puisi keluarga dalam puisi yang menceritakan tentang kehidupan di keluarga. Contohnya tentang kasih sayang keluarga, perjuangan Ayah, pengorbanan ibu, dan sebagainya.

Puisi itu sendiri merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran serta perasaan secara imajinatif kemudian disusun dengan memperhatikan struktur fisik maupun batin.

Berikut ini merupakan contoh puisi keluarga untuk anak-anak

Puisi keluarga Pendek


Di bawah ini merupakan contoh puisi keluarga yang singkat atau pendek.

1. Ibuku

Ibuku selalu bangun pagi
Ibuku rajin sekali
Menyiapkan sarapan pagi
Agar kami siap aktivitas

Ibuku sangat penyayang
Marahnya jarang-jarang
Selalu bercerita yang indah
Agar aku bahagia

2. Ayahku

Wahai ayah
Jasamu tak terkira
Selalu mencari nafkah
Untuk kami semuanya

Terima kasih wahai ayah
Pengorbananmu tak akan sia-sia
Aku berjanji selalu berbakti
Dan membuatmu merasa bangga

puisi keluarga




3. Adik

Oh adikku sayang
Apa yang membuatmu bersedih?
Hapuslah air matamu
Marilah kita bersenang-senang

Marilah kita bergembira
Bermain bersama-sama
Bersedih itu tiada gunanya
Hanya akan membuat kita sengsara

Puisi keluarga 3 bait


Bait adalah bagian dari teks berirama berupa puisi atau lirik yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis, menyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas.

Sebuah puisi bisa terdiri dari beberapa bait.

Di bawah ini merupakan puisi keluarga yang terdiri dari 3 bait.

4. Pelita Hidupku

Ibu
Engkau adalah pelita hidupku
Yang menerangi jalan kehidupan
Dengan untaian nasehat-nasehatmu

Kau hangatkan hati
Dengan beribu-ribu cinta kasih
Kesabaranmu mengubahku
Ketabahanmu menggugahku

Kau hancurkan diriku
Menuju tempat kebahagiaan
Di sana pula aku berlabuh
Menggapai cita-cita

5. Puisi "Keluarga"

Keluarga adalah sebuah istana
Yang dibangun dari cinta
Dikuatkan dengan pengorbanan
Dihiasi dengan kasih sayang

Indahnya tak terlukiskan
Kisahnya menjadi kenangan
Kemanapun aku pergi
Keluarga adalah tempat kembali

Disana ada duka lara
Namun terobati dengan sukacita
Disana ada kesedihan
Namun diganti dengan kebahagiaan

6. Ayah

Ketika hari masih pagi
Engkau sudah bersiap pergi
Walau mungkin badanmu letih
Namun engkau tak peduli

Demi anak-anakmu
Kau bekerja tanpa jemu
Tak peduli letih dan lelah
Kau bekerja mencari nafkah

Jika besar nanti
Aku ingin membantumu
Agar Ayah tak kesusahan
Bekerja penuh penderitaan

Puisi tema keluarga 4 bait


Kita telah membuat puisi tentang ayah, ibu, adik, kakak, dan dan tentang keluarga. 

Sekarang kita akan membuat puisi bertema keluarga yang terdiri dari 4 bait.

7. Puisi kakak

Kakak…
Aku bahagia bersamamu
Engkau selalu membantuku
Mengerjakan tugas yang tak ku mengerti

Engkaulah teman sejati
Sahabat paling dekat
Tempat aku berbagi
Entah suka maupun duka

Alangkah indahnya persaudaraan
Hidup tak sebatang kara
Inilah nikmat dari Tuhan
Yang senantiasa harus kujaga

Gelap malam untuk sinar sang rembulan
panas untuk membakar kembang
Seorang kakak adalah penghias
Pengusir gulita di malam kelam

Puisi keluarga 5 bait


Puisi keluarga 5 bait dalam puisi yang terdiri dari 5 bait. Berikut ini contoh puisi tentang keluarga dengan baik berjumlah 5.

8. Puisi Ibu

Ibu
Namamu terukir selalu
Indah didalam hatiku
Ku doakan sepanjang waktu

Sosokmu yang mulai rapuh
Dahulu adalah pejuang tangguh
Tak pernah mengeluh
Demi membesarkan anak-anakmu

Kau tetap sabar
Kau tetap tersenyum
Kau tetap tabah
Mengarungi kehidupan

Hanya satu cita-citaku
Aku ingin membahagiakan ibu
Tak ingin kulihat sedih di matamu
Namun senyuman dari kebahagiaan

Setiap malam aku berdoa
Moga-moga suatu hari nanti
Bisa tercapai cita-cita
Memberimu seberkas bahagia

Puisi Kehangatan keluarga

Berikut ini merupakan puisi tentang kehangatan. Yaitu tentang cinta kasih di antara sesama anggota keluarga.

9. Keluargaku

Keluargaku
Penuh kehangatan
Saling menyayangi satu sama lain
Saling membantu saat kesusahan

Adikku selalu mengerti
Kakakku selalu paham
Bagaimana menjaga persaudaraan
Yang dipenuhi dengan keharmonisan

Menemani sepanjang jalan
Maka hati ini tak merasa sendiri
Selalu ada keluarga
Yang datang untuk membela

10. Jangan

Kau tak pernah sendiri
Selalu ada diriku yang menemani
Jangan pernah bersedih
Bukankah kita saudara?

Jangan pernah putus asa
Menatap masa depan di sana
Tugas kita hanyalah berusaha
Bukankah ada saudara yang siap membantu?

Jangan pernah ingin pergi
Meninggalkan keluarga ini
Disini kita menemukan bahagia
Bukankah keluarga penuh cinta dan kasih?

11.  Rindu

Mata ini ingin terpejam
Namun hati tiada diam
Pikiran melayang layang
Terkenang keluarga di kampung

Ingin rasanya berjumpa
Menumpahkan kerinduan di dada
Namun apalah daya
Di kota ini aku harus bekerja

Semoga di sana baik-baik saja
Semoga di sana juga rindu padaku
Suatu hari kelak pasti berjumpa
Untuk mengobati rasa rindu

12. Keluarga Kecil

Di rumah lah aku temukan
Butir-butir kebahagiaan
Dari seorang ayah yang yang penyabar
Menjadi Ibu yang penyayang

Keluarga kecilku bahagia
Di rumah penuh dengan tawa
Hidup penuh rasa bahagia
Jauh dari duka lara

Kepada Tuhan kami bersyukur
Menjauhi segala kufur
Beribadah setiap hari
Sebagai tanda hamba yang berbakti

Tuhan pula yang berikan
Apapun dari kebahagiaan
Maka jangan kita melupakan
Segala anugerah dari Tuhan

13. Doaku

Bila boleh aku meminta
Ingin Aku minta sebuah keluarga
Yang saling menyayangi
Membantu
Bersatu

Betapa iri aku lihat
Temanku yang berkeluarga
Ayahnya yang bertanggung jawab
Kata ibunya yang penyayang

Alangkah bahagianya hati
Jika ayahku selalu di sini
Melihat ku tumbuh dan berkembang
Berhias dengan kasih sayang
dalam bagaikan lautan
tinggi bagai pegunungan

14. Sebatang Kara

Sedihnya hidup sebatang kara
Ibu telah pergi ayah tiada
Tercampak diriku disini
Di sudut hidup, gelap dan sunyi

Tidakkah engkau sayang
Tidakkah engkau ingat padaku ibu?
Sekedar menyeka air mataku
Atau menyelimuti saat aku tidur

Mengusir dingin dari tubuh ku
Dan mengusir dingin dari hati ku
Pulang lah wahai ayah dan ibu
Temui aku.

15. Terimakasih

Terima kasih wahai ayah
Terima kasih wahai ibu
Kau tak pernah lelah
Mendidik dan membesarkan ku

Dulu aku tak mengerti
Mengapa kau terlalu keras
Mendidik dan membiasakan ku
Berakhlak baik bertutur mulia

Setelah dewasa baru aku mengerti
Betapa berharganya pendidikan
Kini aku berada di masa depan
Dipenuhi cahaya Gilang gemilang

16. Jangan bersedih

Tolong jangan bersedih
Aku pergi tak selamanya
Hanya menempuh pendidikan
Walau jauh di lain kota

Bukankah aku harus mandiri
Menjadi anak berambisi tinggi
Demi meraih cita-cita mulia
Menjadikan ayah ibu bangga

17. Doa untuk ibu

Semoga Tuhan yang maha kuasa
Mengampuni segenap dosa
Menyayangimu senantiasa
Memberkahimu selama-lamanya

Terima kasih atas segala usaha
Mengantarkanku meraih cita-cita
Sungguh jasamu tiada tara
Tak mungkin aku bisa membalasnya

Aku selalu berdoa
Semoga engkau berbahagia
Mendapatkan rahmat dari yang kuasa
Masuk menjadi ahli surga

18. Hujan Kenangan

Setiap hujan tiba
Aku senantiasa merasa
Sebuah kenangan yang indah
Bersama mu wahai Ibunda

Kenangan indah di waktu kecil
Saat turun hujan deras deras nya
Lalu engkau membuatkan kudapan
Seraya bercerita tentang dongeng si kancil

Alangkah nikmatnya hidup ini
Merasakan kasih sayang seorang ibu
Rasanya ingin aku kembali
Ke masa-masa indah dahulu

Puisi sedih tentang keluarga


Kesedihan di keluarga bisa terjadi karena berbagai hal. Misalnya kepergian Ayah atau Ibu. Meninggalnya mereka berdua. Atau karena keluarga yang tak sejahtera.

Semuanya mengakibatkan kepiluan hidup. Sehingga hati ini terasa perih dan sedih. Ada duka yang mencekam. Ada pilu yang tak terobati.

19. Ke mana?

Kemana harus aku mencari
Seorang pengganti
Bila ayah pergi?

Ke mana aku harus mencari
Seorang ibu yang pengasih
Bila Ibu tak lagi peduli?

Mengapa setiap hari
Harus ada pertengkaran
Bukankah keluarga adalah gerbang
Menuju pintu kebahagiaan?

Apakah diriku yang tak mengerti
Tentang hakikat kehidupan ini
Ataukah aku yang mudah bersedih
Atas ujian yang menimpa diri.

20. Hanya ibu

Hanya ibu yang membesarkanku
Tanpa Ayah seperti dirimu
Hanya ibu yang menemaniku
Dialah segalanya bagiku

Ibu bekerja mencari makan
Bekerja untuk membeli pakaian
Bekerja agar aku bisa sekolah

Ibu tak pernah memperdulikan
Betapa banyak rintangan
Namun demi diriku
Ibu menjalani segalanya

Wahai ayahku
Dimanapun engkau berada
Aku hanya ingin memberitahu
Bahwa Ibu adalah wanita yang paling tangguh

Aku hanya ingin mengatakan
Bahwa Ibu berhati mulia
Bertekad bagaikan baja
Berjuang tak pernah lelah
Mempertaruhkan dirinya

Wahai ayah
Jangan pernah menyakiti ibu
Sebab hatikupun akan sakit
Jika engkau menyakitinya

21. Indahnya persaudaraan

Alangkah nestapa
Sebuah jiwa
Yang tak kenal saudara

Alangkah pilu
Hati yang membatu
Memaafkan kesalahan

Persaudaraan bagaikan cahaya
Yang menghangatkan hatimu

Persaudaraan bagaikan gerimis
Yang menyejukkan tanah gersang

Marilah kita seiring sejalan
Menikmati canda dan tawa
Dendam di hati usah disimpan
Hanya membakar hati yang luka

22. Cahaya

Dialah cahaya cinta
Menerobos dari sela-sela
Mengusir gelap gulita

Aku hanya bisa mengharapkan
Bahwa keluarga itu kutemukan
Kembali bersatu seperti dahulu

Apakah hanya diriku
Yang merindukan derai-derai keindahan

Apapun yang terjadi
Aku masih bisa bersimpuh
Berdoa kepada rabbul Izzati
Tak ingin pula aku bersedih





No Comment
Add Comment
comment url